5 Fakta Kampung Keling, Pesona 'Little India' di Tengah Kota Medan
Merdeka.com - Kota Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota ini sangat terkenal karena merupakan rumah bagi banyak orang bersuku Batak. Namun, Kota Medan ternyata juga memiliki peran penting bagi persebaran budaya lain.
Di Kota Medan terdapat satu perkampungan yang dikenal dengan sebutan 'Little India'. Kenapa disebut 'Little India'? Karena ternyata kampung ini mayoritas ditinggali oleh orang-orang India yang sudah lama hidup di Kota Medan.
Kampung Madras atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kampung Keling merupakan nama sebuah kawasan yang memiliki luas kurang lebih 10 hektar di Kota Medan. Kawasan Kampung Keling ini berlokasi tepatnya di antara Kecamatan Medan Petisah dan Medan Polonia. Di kampung ini Anda akan merasa seolah-oleh berada di Bollywood versi asli.
-
Mengapa Kampung Madras disebut Little India-nya Medan? Kawasan ini didirikan oleh para imigran Tamil dari India pada abad ke-19 yang datang ke Medan untuk bekerja di perkebunan dan perdagangan rempah-rempah.
-
Di mana Kampung Adat Miduana berada? Daerah tersebut bernama Kampung Adat Miduana yang terletak di Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat.
-
Apa yang dijuluki sebagai Kampung Kolonial? Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
-
Kenapa bangunan tua Semarang bergaya Indische? Arsitektur itu menunjukkan sebuah kelas sosial di mana waktu itu kaum borjuis Tionghoa meninggalkan gaya tradisional mereka karena ingin terlihat sejajar dengan Belanda melalui bangunan gaya barat.
-
Kenapa Kampung Kolonial dijuluki demikian? Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
Kampung Keling termasuk dalam salah satu destinasi wisata yang terkenal. Di kampung ini Anda akan menemukan pemandangan yang jarang ditemukan di daerah lain, yaitu banyak warga Kampung Keling terutama wanita yang menggunakan kain sari untuk pakaian sehari-hari layaknya di India dan para lelaki menggunakan sorban khas India.
Di sana Anda juga bisa melihat berbagai macam kegiatan tradisional yang sama persis di India. Berikut fakta Kampung Keling yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (30/3/2020).
Sejarah Adanya Kampung Keling
Dilansir dari laman tementravel.id, Kampung Keling awalnya disebut Patisah, kemudian seiring berjalannya waktu mengalami perubahan nama jadi Kampung Madras agar mencerminkan kawasan tersebut merupakan tanah asal warga keturunan bangsa India. Namun, banyak orang lebih mengenal kampung ini dengan sebutan Kampung Keling.
Pada awal abad 19, banyak orang dari India Tamil datang dari negaranya ke Indonesia untuk menjadi pekerja, yakni sebagai buruh perkebunan tembakau. Namun, semakin lama, semakin banyak India Tamil bekerja di Medan. Seiring berjalannya waktu, tidak hanya orang India Tamil saja yang datang ke Medan, tetapi orang India Cheyttar dan Punjab juga berdatangan untuk mengadu nasib di kota ini.
Bangunan dengan Ciri Khas India
Sumber: brilio.net 2020 Merdeka.com
Terletak di Jalan Zainul Arifin, Medan, kawasan 'Little India' ini memiliki banyak destinasi yang kental dengan nuansa Bollywood-nya. Seperti yang dilansir dari tementravel.id, di kawasan Kampung Keling ini terdapat sebuah kuil Hindu paling tua di Kota Medan yaitu kuil Sri Mariamman. Ada juga Kuil Subramaniem. Shri Mariamman adalah kuil yang dibangun pada tahun 1884 dan terdapat banyak hiasan berupa puluhan patung sebagai simbol dewa-dewa. Tidak hanya kuil Hindu paling tua, di Kampung Keling juga terdapat vihara paling besar di Kota Medan yaitu Vihara bernama Gunung Timur. Di sana mayoritas orang Tamil beragama Hindu, tetapi ada pula yang beragama Islam. Sehingga di sana juga memiliki Masjid Ghaudiyah dengan desain arsitekturnya yang kental dengan nuansa India.
Banyak Kuliner Khas India
Sumber: goodnewsfromindonesia.id 2020 Merdeka.com
Selain bangunan khas India yang mudah dijumpai, di Kampung Keling Anda juga bisa menemukan banyak kuliner khas India. Ada berbagai macam kuliner khas India yang bisa Anda cicipi. Seperti yang dilansir dari laman bombastis, ada banyak sekali makanan khas seperti martabak kuah kari, kerang rebus, nasi briani, serta roti canai.Namun, ada satu kuliner yang paling terkenal dan wajib untuk dicoba jika datang ke Kampung Keling, yaitu martabak telur ala India. Martabak telur ini sangat terkenal karena rasanya yang sangat enak dan dibuat oleh orang India langsung.
Festival Diwali
Sumber: phinemo.com 2020 Merdeka.com
Di Kampung Keling juga terdapat perayaan hari-hari besar seperti yang dilakukan oleh orang India di negara asal mereka. Salah satu festival hari besar yang sangat terkenal adalah Perayaan Deepawali atau biasa juga disebut Perayaan Diwali. Perayaan ini bisa Anda lihat ketika berkunjung sekitar bulan Oktober hingga November. Perayaan Diwali dirayakan selama 5 hari secara berturut-turut. Perayaan festival ini menjadi perlambang kemenangan kebaikan atas keburukan. Lampu-lampu dan lilin-lilin dinyalakan sebagai simbol harapan kehidupan yang diterangi cahaya dan kebaikan.
Hidup Rukun Berdampingan
Sumber: backpackerjakarta.com 2020 Merdeka.com
Kota Medan juga dikenal dengan keragaman etnis dan budayanya. Di Kota ini terdapat berbagai etnis antara lain Melayu, Arab, Cina, Batak, Jawa, Tamil, dan etnis lainnya yang melebur jadi satu. Sama halnya dengan yang ada di Kampung Keling ini. Orang India yang tinggal di perkampungan ini hidup berdampingan dengan warga lain. Hal ini juga terbukti dengan adanya umat Hindu dan Muslim yang hidup rukun berdampingan di Kampung Keling. Di salah satu sisi kampung bahkan terdapat Kuil Shri Mariamman dan Masjid Ghaudiyah yang berdampingan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan gadis desa itu adalah memberi makan kambing dan pergi ke sawah.
Baca SelengkapnyaPenduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.
Baca SelengkapnyaKota Metro termasuk kota terbesar kedua yang berada di Lampung.
Baca SelengkapnyaPemakaman ini ditemukan di situs kota kuno peradaban Indus di India.
Baca SelengkapnyaKampung Haji Baki jadi salah satu permukiman di Malaysia yang dihuni oleh orang Jawa
Baca SelengkapnyaRumah-rumah ini rata-rata berusia 50 hingga 100 tahun
Baca SelengkapnyaJalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.
Baca SelengkapnyaWisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaDi pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sebuah perkampungan Jawa di Thailand, kampung itu memiliki masjid yang bernama Jawa Mosque.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Sunda yang tinggal di kampung tersebut sudah ada sejak sebelum era kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca Selengkapnya