7 Penyebab Hipotermia di Gunung saat Mendaki, Persiapkan Peralatan Lengkap
Merdeka.com - Hipotermia di gunung sering terjadi pada pendaki khususnya saat cuaca ekstrem. Kasus hipotermia di Indonesia banyak yang berujung pada kematian. Hipotermia merupakan kondisi tubuh seseorang turun di bawah suhu normal.
Suhu normal manusia berada pada 36-37 derajat celcius. Tubuh yang kehilangan panas lebih cepat akan menyebabkan suhu tubuh turun sampai di bawah normal.
Penyebab hipotermia di gunung dapat berasal dari berbagai faktor. Faktor-faktor inilah yang harus diantisipasi sedari awal agar seseorang tidak mengalami hipotermia.
-
Kenapa pendaki rentan mengalami hipotermia? Hipotermia dan frostbite sering kali disebabkan oleh kondisi cuaca yang ekstrim, seperti suhu rendah, kelembapan tinggi, dan angin kencang.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa terjadi saat naik gunung? Berikut sejumlah masalah kesehatan yang mungkin dialami ketika berkelana di alam terbuka: Kulit Melepuh, Luka di Kulit, Cedera Lutut dan Sendi, Gigitan Serangga, Terbakar Matahari, Dehidrasi, Masuk Angin.
-
Bagaimana cara mengatasi hipotermia berat? Seseorang yang mengalami gejala hipotermia berat, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Ada beberapa upaya yang biasa dokter lakukan saat mengatasi penderita hipotermia, di antaranya: 1. Memberikan infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan. 2. Menghangatkan saluran pernapasan pengidap dengan memberikan oksigen yang sudah dihangatkan melalui masker dan selang. 3. Mengeluarkan dan menghangatkan darah pengidap, kemudian kembali mengalirkannya ke tubuhnya dengan menggunakan mesin pintas jantung dan paru (CPB).
-
Apa saja komplikasi hipotermia? Hipotermia dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain: • Frostbite, yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku. Gangguan ini disebut juga dengan radang dingin atau kematian jaringan. • Chilblains, yaitu radang yang terjadi pada pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit. Hal ini disebabkan oleh paparan suhu dingin yang berulang. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa gatal, bengkak, hingga lepuhan pada tangan dan kaki. • Gangrene, yaitu kondisi di mana jaringan tubuh mati karena tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Gangguan ini dapat menyebabkan kondisi yang serius, seperti amputasi hingga kematian. • Trench Foot, yaitu kondisi di mana saraf dan pembuluh darah rusak akibat rendaman air dingin yang terlalu lama. Oleh karena itu, penggunaan kaus kaki dan sepatu sangat penting untuk menjaga kaki agar tetap kering.
-
Dimana hipotermia bisa terjadi? Umumnya, hipotermia disebabkan akibat cuaca dingin atau tidak mengenakan pakaian lengkap untuk menahan kondisi dingin.
-
Kenapa hipotermia berbahaya? Kondisi ini bisa memengaruhi fungsi jantung, sistem saraf, dan organ lainnya. Melansir dari Healthline, hipotermia menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat celisus. Sedangkan, seseorang yang mengalami hipotermia, suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celsius.
Pendakian dengan mempersiapkan peralatan yang lengkap dapat menjadi salah satu solusinya. Jangan sampai mendaki gunung dengan persiapan yang remeh.
Mengapa Terkena Hipotermia di Gunung Berbahaya?
Hipotermia di gunung dapat menjadi berbahaya jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Perubahan suhu yang sulit diprediksi dan penyebab hipotermia di gunung yang lain akan memperburuk hipotermia. Pada tingkat hipotermia yang berat, seseorang akan dihadapkan dengan kematian.
©Reuters/Phurba Tenjing Sherpa
Berikut beberapa bahaya terkena hipotermia di gunung.
Untuk menghindari bahaya terkena hipotermia, penting untuk mengetahui penyebab hipotermia di gunung beserta tanda-tandanya. Berikan pertolongan segera pada seseorang yang mengalami tanda-tanda tersebut. Langkah ini dapat mencegah kemungkinan buruk terjadi pada orang tersebut.
Penyebab Hipotermia di Gunung
Penyebab hipotermia di gunung dapat berasal dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor ini harus dihindari untuk meminimalkan terjadinya hipotermia. Berikut beberapa faktor penyebab hipotermia di gunung.
©Shutterstock/milaphotos
1. Terkena Paparan Dingin
Faktor utama penyebab hipotermia di gunung adalah kedinginan. Suhu di gunung seringkali sangat dingin bahkan di musim panas sekalipun. Apalagi ketika malam hari atau cuaca buruk, suhu di gunung dapat menurun secara drastis. Hal ini akan menyebabkan tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada biasanya sehingga suhu tubuh menurun.
2. Adanya Angin Kencang
Gunung memiliki frekuensi angin yang kencang yang menyebabkan suhu tubuh menjadi lebih dingin. Angin ini juga membuat pakaian basah menjadi lebih cepat kering sehingga suhu tubuh menurun.
3. Tubuh dalam Keadaan Basah
Tubuh seseorang yang berkeringat, terkena hujan, salju, bahkan jatuh ke air akan membuat pakaian menjadi basah. Tubuh dalam keadaan basah akan mempercepat hilangnya panas dalam tubuh. Penyebab hipotermia di gunung ini juga dapat memperburuk hipotermia.
4. Kurangnya Persiapan
Tidak mempersiapkan diri dan perlengkapan dengan baik menjadi penyebab hipotermia di gunung yang sangat fatal. Seseorang akan menjadi lebih berisiko terkena hipotermia. Penting untuk mempersiapkan pakaian, peralatan, dan asupan yang sesuai dengan kondisi di gunung.
5. Kondisi Fisik yang Lemah
Kondisi fisik seseorang yang lemah akibat kurang tidur dan kelelahan akan rentan terkena hipotermia. Hal ini terjadi karena tubuh memerlukan banyak energi untuk mempertahankan suhu tetap normal. Ketidakmampuan dalam mempertahankan suhu tubuh akan menjadikan orang terkena hipotermia di gunung.
6. Kondisi Kesehatan Kurang Baik
Seorang pendaki yang memaksakan diri untuk mendaki padahal kondisi kesehatan kurang baik akan berisiko terkena hipotermia. Kondisi lain seperti diabetes, hipotiroidisme, dan kardiovaskular juga dapat meningkatkan risikonya.
7. Kurang Asupan Makanan dan Minuman
Asupan makanan dan minuman digunakan sebagai sumber energi untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal. Tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang cukup akan membuat tubuh kekurangan energi. Penyebab hipotermia di gunung ini akan membuat tubuh tidak mampu mempertahankan suhu tubuh tetap normal.
Tanda Seseorang Terkena Hipotermia di Gunung
Ketika seseorang terkena hipotermia di gunung akan terlebih dahulu menunjukkan tanda-tanda. Tanda-tanda ini dapat berasal dari penyebab hipotermia di gunung. Berbagai macam tanda mulai dari tanda awal, tanda serius, dan tanda bahaya dapat mendeteksi seseorang terkena hipotermia di gunung. Berikut beberapa tanda-tanda seseorang terkena hipotermia.
1. Tanda Awal
2. Tanda Serius
3. Tanda Bahaya
Penting untuk mendeteksi tanda-tanda hipotermia sedari awal agar meminimalkan seseorang terkena hipotermia berat. Melakukan pertolongan pertama sembari menghubungi tim penyelamat setempat dapat dilakukan agar hipotermia dapat segera teratasi.
Tips Menghadapi Orang yang Terkena Hipotermia di Gunung
Menyadari tanda-tanda seseorang terkena hipotermia adalah langkah pertama untuk mencegah hipotermia semakin parah. Seringkali seseorang tidak mengetahui bagaimana menghadapi orang yang terkena hipotermia di gunung. Mengidentifikasi penyebab hipotermia di gunung menjadi langkah awal yang baik. Salah dalam mengambil tindakan menjadi kekhawatiran menghadapi hipotermia di gunung.
Berikut tips menghadapi orang yang terkena hipotermia di gunung.
Hindarilah tindakan yang dapat memperburuk hipotermia yang dialami. Beberapa tindakan seperti memberi makanan dan minuman dingin, memijat, dan membiarkan tidur di atas permukaan yang dingin atau basah. Jika terlalu ragu-ragu untuk melakukan sesuatu langsung menghubungi tim penyelamat menjadi solusi terbaik.
Pencegahan Terjadinya Hipotermia di Gunung
Penyebab hipotermia di gunung dapat diminimalkan dengan melakukan pencegahan. Mempersiapkan peralatan yang lengkap menjadi salah satu solusinya. Tanpa peralatan yang lengkap seseorang dapat mengalami hal-hal buruk di gunung seperti hipotermia.
© huffingtonpost.com
Berikut beberapa pencegahan hipotermia di gunung yang dapat dilakukan dengan mudah.
Meminimalkan terjadinya hipotermia merupakan langkah yang bijak untuk melakukan pendakian dengan aman dan nyaman. Tidak hanya hipotermia, kondisi buruk ketika di gunung juga dapat teratasi dengan baik. Mengawali pendakian dengan keadaan selamat berarti juga harus mengakhirinya dengan selamat. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk sellau memperhatikan keselamatan dan tanda bahaya saat mendaki gunung,
Baca SelengkapnyaHipotermia dan frostbite merupakan dua kondisi yang dialami oleh pendaki namun sebenarnya sangat berbeda.
Baca SelengkapnyaYuk, pastikan kamu sudah siap dari ujung kepala sampai kaki dengan berbagai tips berikut ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaBalai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyarankan pendaki harus berhati-hati
Baca SelengkapnyaCuaca yang menyejukkan juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Mengetahui cara mencegahnya akan membantu meminimalisir peluang kita terinfeksi.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaTerjadinya cuaca dingin beberapa saat belakangan menyebabkan seseorang mudah sakit, begini cara hangatkan tubuh untuk membuatnya lebih kuat.
Baca SelengkapnyaHipotermia merupakan kondisi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan.
Baca Selengkapnyahipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal
Baca SelengkapnyaBerkelana dan menjelajah alam bebas memang menyenangkan namun juga bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaSinar matahari tak hanya sebabkan keringat dan rasa haus. Paparan matahari juga bisa menjadi penyebab beberapa masalah kesehatan bagi tubuh.
Baca Selengkapnya