Anak Buah Luhut Heran Orang Indonesia Sedih Hadapi Pensiun, di Luar Negeri Malah Senang
Masyarakat di negara maju cenderung merasa senang menjelang pensiun, berbeda dengan di Indonesia.
Pemerintah meningkatkan usia pensiun bagi pekerja menjadi 59 tahun untuk pencairan Jaminan Pensiun di BPJS Ketenagakerjaan.
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2015 mengenai Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun, yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja di masa mendatang.
Namun demikian, penetapan ini menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan masyarakat RI.
Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Arief Anshory Yusuf menyebut, masyarakat di negara maju cenderung merasa senang menjelang pensiun, berbeda dengan di Indonesia, di mana banyak orang merasa sedih saat menghadapi masa pensiun.
Hal ini, menurutnya, disebabkan oleh kontribusi sosial yang rendah dan pola kebahagiaan sepanjang siklus hidup yang berbeda.
"Teman kita di luar negeri itu kalau mau pensiun itu senang. Di kita itu sebalikanya mau pensiun sedih, karena sosial contribution rendah dan happiness over life cycle kalau di negara maju di umur 40 itu sudah mulai happy," kata Arief dalam konferensi pers, Kamis (9/1).
Dia menjelaskan di negara maju, kebahagiaan biasanya mengikuti pola berbentuk U, di mana kebahagiaan menurun di usia tertentu tetapi meningkat kembali di usia paruh baya.
Data di Indonesia
Sementara itu, data di Indonesia menunjukkan bahwa kebahagiaan terus menurun sejak masa anak-anak hingga usia lanjut tanpa adanya peningkatan.
"Harusnya U Shape, happy menurun kemudian mid life itu naik happy lagi. di Indonesia data menunjukan kita dari anak ke umur 40 happy berkurang tapi sampai ke 60 turun terus lagi sampai jadi gak pernah meningkat itu, keanehan kita," jelasnya.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya mengoptimalkan usia pensiun, terutama dalam menghadapi tantangan masyarakat yang semakin menua, agar kesejahteraan mereka tetap terjaga.
"Mungkin karena isu ini kita harus optimalkan si umur pensiun itu, jadi ketika kita agging societynya kita juga harus bisa membalanckan umur penisun dan memastikan mereka sejahtera," tutup Arief