Arti Kata Pujangga yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Penjelasannya
Merdeka.com - Pujangga identik dengan karya sastra dan kerap muncul terutama dalam karya sastra terdahulu. Kini mungkin teramat jarang seseorang yang menggunakan diksi 'pujangga'. Pujangga terdahulu di masa kerajaan di Pulau Jawa yang paling terkenal adalah Pujangga Ranggawarsita.
Serat Kalatidha yang pada tahun 1998 versi terjemahannya telah diterbitkan pula oleh Penerbit Bentang Budaya dengan judul Zaman Edan adalah karyanya yang paling populer dan juga dianggap masih relevan hingga kini.
Lantas apa sebenarnya arti kata pujangga. Siapa yang bisa disebut pujangga dan apa yang dikerjakan pujangga? Berikut merdeka.com rangkum selengkapnya arti kata pujangga lengkap beserta penjelasannya yang menarik diketahui:
-
Apa saja yang diruwat menggunakan pantun Sunda? 'Untuk ruwatannya macam-macam, seperti saya pernah di Banjaran itu meruwat garasi baru untuk mobil ekspedisi. Lalu ada juga yang punya anak tunggal minta diruwat karena biasanya memiliki sifat yang berbeda,' kata Ayi
-
Apa makna dari peribahasa 'Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi'? Artinya: Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi.
-
Dari mana asal kata 'pantun'? Asal pantun sendiri dari kata pantuntun di bahasa Minangkabau yang berarti ‘petuntun’.
-
Siapa yang dijuluki 'Singa dari Jawa Barat'? Sebelumya, ia lahir di Buntet, Cirebon pada 7 Maret 1922 dan saat ini telah dikenang sebagai ulama berjuluk 'Singa dari Jawa Barat' karena keberaniannya.
-
Menong Purwakarta adalah apa? Bentuknya yang unik dan penuh filosofis, membuat hasil kreasi lokal tersebut banyak diminati di pasaran. Yuk kenalan lebih dekat dengan sosok Menong, suvenir berwujud boneka perempuan khas Puwakarta.
-
Siapa yang biasa memberikan pantun? Pengantin baru biasanya akan mendapatkan ucapan selamat dari seorang teman atau kerabat.
Arti Kata Pujangga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pujangga adalah pengarang hasil-hasil sastra, baik puisi maupun prosa, ahli pikir, ahli sastra.
Arti pujangga juga didefinisikan sebagai angkatan dalam kesusastraan Indonesia yang muncul sekitar tahun 1930-an dengan ditandai oleh semangat kebangsaan dan semangat mengejar kemajuan, dipengaruhi oleh aliran romantik dan individualisme.
Sederhananya arti pujangga adalah seorang sastrawan, penulis puisi, maupun penulis prosa.
Pujangga Baru dan Pujangga Lama Indonesia
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pujangga merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut angkatan dalam kesusastraan Indonesia tahun 1930-an. Terdapat dua angkatan pujangga yaitu pujangga baru dan pujangga lama. Berikut selengkapnya:
Pujangga Lama
Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat.
Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya. Di Sumatra bagian utara muncul karya-karya penting berbahasa Melayu, terutama karya-karya keagamaan.
Hamzah Fansuri adalah yang pertama di antara penulis penulis utama angkatan Pujangga Lama.
Dari istana Kesultanan Aceh pada abad XVII muncul karya-karya klasik selanjutnya, yang paling terkemuka adalah karya-karya Syamsuddin Pasai dan Abdurrauf Singkil, serta Nuruddin ar-Raniri.
Pujangga Baru
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.
Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis. Pada masa itu, terbit pula majalah Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, beserta Amir Hamzah, dan Armijn Pane.
Lahirnya majalah Pujangga Baru itu sendiri, di samping memang dimaksudkan untuk menampung aspirasi sastrawanan yang tersebar di pelosok Nusantara, juga sesungguhnya merupakan salah satu bentuk reaksi atas keberadaan Panji Pustaka yang dinilai tidak memberi ruang yang lebih luas bagi sastrawan dalam mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa pengarang yang aktif menulis melalui Pujangga Baru yang karyanya muncul pada tahun 30-an dan awal tahun 40-an di antaranya Sutan Takdir Alisjahbana Tak Putus dirundung Malang (1929), Dian yang Tak Kunjung Padam, (1932), Tebaran Mega (1935), Layar Terkembang (1937), Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940), Puisi Lama (1941), Puisi Baru (1946), Pelangi (1946), Kebangkitan Puisi Baru Indonesia (1969), Grotta Azzura (1970 dan 1971), Perjuangan dan Tanggung Jawab dalam Kesusastraan (1977), Lagu Pemacu Ombak (1978), Amir Hamzah Sebagai Penyair dan Uraian Sajak Nyanyi Sunyi (1978), Kalah dan Menang (1978). Karyanya yang lain: Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia (1936), Pembimbing ke Filsafat (1946), Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia (1957), The Indonesian Langguage and literature (1962), Revolusi Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia (1966), Values as Integrating Forces in Personality, Society and Culture (1974), The Failure of Modern Linguistik. Adapun terjemahannya ialah: Nelayan di Laut Utara (Karya Piere Lotti) dan Nikudan Korban Manusia (Karya Tadayosih Sakurai; terjemahan bersama Soebadio Sastrotomo, 1944).
Salah satu karya STA yang penting adalah novel Layar Terkembang. Novel yang dianggap mencerminkan cita-cita STA ini diterbitkan Balai Pustaka untuk pertama kalinya tahun 1936, dan tahun 1984 mengalami cetak ulang untuk kelima belas kalinya. Pada tahun 1963 novel ini terbit di Kuala Lumpur dengan edisi bahasa Melayu. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puisi hari pahlawan singkat ini mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan Tanah Air.
Baca SelengkapnyaGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memberikan cahaya kepada para siswa, membimbing mereka melewati lorong ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaDalam setiap baris puisi kemerdekaan, tersembunyi kekuatan yang mampu menggetarkan hati dan jiwa.
Baca SelengkapnyaPantun Hari Guru Nasional ini bisa jadi ucapan manis dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaPantun semangat kerja lucu, memotivasi dan menghibur.
Baca SelengkapnyaPantun lucu untuk guru dapat menjadi ungkapan rasa terima kasih atau apresiasi yang berkesan.
Baca SelengkapnyaLagu Kembang Gadung jadi salah satu tembang Sunda kuno yang masih dinyanyikan. Auranya kuat dan membawa suasana sakral bagi pendengarnya
Baca SelengkapnyaKebanyakan seluruh kalimatnya tersusun dengan penuh keindahan serta kebijaksanaan
Baca SelengkapnyaBerikut contoh puisi berantai 5 orang lucu yang bisa menjadi hiburan dikala kumpul bersama.
Baca SelengkapnyaPantun Palembang lucu dapat menjadi sumber hiburan dan pelipur lara.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 5 contoh puisi HUT RI ke-79 yang bisa digunakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPuisi 17 Agustus adalah salah satu cara istimewa untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya