Kumpulan Peribahasa Minangkabau dan Artinya, Penuh Pesan Bijak dan Motivasi Hidup
Simak kumpulan peribahasa Minangkabau dan artinya berikut ini. Berisi pesan bijak dan motivasi hidup.
Simak kumpulan peribahasa Minangkabau dan artinya berikut ini. Berisi pesan bijak dan motivasi hidup.
Kumpulan Peribahasa Minangkabau dan Artinya, Penuh Pesan Bijak dan Motivasi Hidup
Sebuah pepatah umumnya berisi pesan dan makna yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi hidup. Setiap daerah bahkan punya pepatahnya masing-masing.
Salah satunya adalah pepatah Minang. Budaya Minang dikenal sarat dengan pesan kehidupan yang kental. Bahkan kekentalan budayanya juga melekat dalam kehidupan masyarakatnya.
-
Kenapa pepatah Minang penting untuk kehidupan? Kata-kata pepatah minang tentang kehidupan bisa menjadi salah satu motivasi kita untuk menjalani segala hal. Kata-kata pepatah minang tentang kehidupan bisa menjadi salah satu motivasi untuk menjalani segala hal.
-
Kapan pepatah Minang digunakan? Ada begitu banyak ucapan dari pepatah minang yang bahkan hingga saat ini masih dijadikan petuah andalan.
-
Kenapa orang Batak menggunakan pepatah untuk mengajarkan nilai-nilai hidup? Melalui peribahasa, orang Batak mengajarkan untuk hidup dengan bijaksana, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa yang kuat.
-
Bagaimana cara belajar peribahasa Bahasa Indonesia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui peribahasa Bahasa Indonesia beserta artinya.
-
Apa yang diungkapkan oleh pantun minang lucu? Pantun ini mengandung humor lucu yang bisa menjadi hiburan tersendiri.
-
Apa tujuan utama penggunaan peribahasa Bahasa Indonesia? Peribahasa biasanya dibuat dengan kalimat ungkapan atau kalimat yang ringkas dan padat untuk menyampaikan nasihat, prinsip hidup, atau nilai moral.
Termasuk pula petuah atau pepatah orang Minang yang sarat akan makna kehidupan.
Bagi masyarakatnya, kata-kata pepatah Minang tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk dipatuhi.
Namun, pesan-pesan baik yang ada dalam kata-kata pepatah Minang sebenarnya juga bisa dipelajari oleh siapa saja meski bukan orang Minang.
Pepatah ini bisa menjadi sarana untuk mengingatkan diri sendiri untuk berprilaku baik terutama ketika berada di lingkungan masyarakat.
Berikut merdeka.com rangkum kumpulan peribahasa Minangkabau dan artinya dari berbagai sumber, Rabu(29/11).
Peribahasa Minangkabau dan Artinya
1. Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi.
Artinya: Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi.
2. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso darek
Artinya, beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat. Maksud dari pepatah ini adalah seberat apa pun suatu benda, benda tersebut masih bisa dipikul. Sementara orang yang tak berilmu tak pula berbudi akan terasa lebih berat dan akan sangat membebani.
3. Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo dibuang
Artinya: kebiasaan yang baik haruslah dipakai, dan kebiasaan yang buruk harus dibuang.
4. Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi
Artinya: pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemuliaan hanya didapat dengan budi yang tinggi. Pepatah ini menekankan bahwa ilmu pengetahuan bisa diraih dengan bersekolah atau berguru pada siapa saja.
Sementara kemuliaan hidup dan kehormatan hanya bisa diraih lewat budi pekerti atau perilaku baik.
5. Esa hilang dua terbilang, kalau tak berhasil biar nyawa berpulang
Artinya: 'satu hilang dua terbilang, kalau gak berhasil biar nyawa hilang'. Pepatah tersebut punya makna pantang pulang jika belum sukses. Bahkan, lebih baik nyawa hilang ketimbang gak sukses.
6. Dimana bumi dipijak disinan langik dijunjuang
Artinya: 'dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung'. Pepatah ini sebenarnya sudah sering didengar oleh kebanyaka masyarakat Indonesia. Secara gamblang, pepatah ini mengajarkan kita buat mematuhi dan menghormati adat istiadat tempat tinggal kita.
7. Takuruang nak dilua, taimpik nak diateh
Artinya: "terkurung hendak di luar, terhimpit hendak ke atas". Pepatah tersebut mengajarkan kita bahwa kegagalan apapun harusnya membuat kita makin berusaha. Meski terjepit, kita tetap harus mencoba mencari celah keluar dari masalah yang terjadi.
8. Baraja ka nan manang, mancontoh ka nan sudah
Artinya: Belajar dari mereka yang sudah sukses dan mengambil hikmah dari kegagalan orang lain.
9. Alat baulah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan baliku
Artinya: Seseorang yang tidak mau dibawa ke jalan yang benar menandakan bahwa mentalnya sudah rusak. Peribahasa ini menggambarkan jika seseorang yang tak mau diberi nasihat dan tak mau memperbaiki diri, maka ia tak lebih dari orang yang sudah rusak mentalnya.
10. Alah bauriah bak sipasin, kok bakiek alah bajajak, habih tahun baganti musim sandi Adat jangan dianjak
Artinya : meskipun tahun berganti dan musim berubah, tetapi pegangan hidup janganlah lepas. Petuah ini mengingatkan manusia untuk selalu berpegang teguh pada prinsip dan aturan hidup.
11. Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati.
Artinya: Sifat seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana.
12. Tiado rotan akapun jadi, tiado kayu janjang dikapiangArtinya adalah 'Tidak ada kayu tanggapun dibelah'.
Artinya: Kita harus memanfaatkan setiap peluang yang ada. Meski kelihatannya cukup sulit namun ambil setiap peluang walau sangat kecil.
13. Walau kaie nan dibantuak ikan dilauik nan diadang
Artnya: 'Bagaimanapun bentuk kailnya bakal bertemu ikan di laut'. Prinsip ini mengajak setiap orang buat memikirkan apa visi dan misi dari sebuah pekerjaan yang dilakukan.
14. Bungkuak saruweh tak takadang sangik hiduang tagang kaluan
Artinya,: Seseorang yang tidak mau menerima nasehat dan pendapat orang lain, meskipun orang tersebut berada di pihak yang benar sekalipun. Pepatah ini mengingatkan kita untuk menerima kebenaran yang dikatakan orang lain, walaupun itu bertentangan dengan egonya. Sebab yang baik memang tak selamanya indah dan menyenangkan dalam pikiran seseorang.
15. Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso barek
Artinya: beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat.
16. Anyuik labu dek manyauak, hilang kabau dek kubalo.
Artinya: Karena mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih penting tertinggal karenanya.
17. Adaiak rang mudo manangguang rindu, adaiak tuo manahan ragam
Artinya: Adat anak muda menahan rindu, adat orang tua menahan ragam. Sudah lumrah anak muda memiliki idaman, sudah lumrah orang tua menahan ragam perilaku pasangannya
18. Bia kaniang baluluak, asa tanduak manganai
Artinya: Biar kening berlumur (lumpur), asal tanduk mengenai (musuh). Biarpun harus bersusah payah, asalkan tujuan bisa tercapai.
19. Kato dahulu kato sabana, kato kudian kato bacari
Artinya: Kata yang pertama kata yang sebenarnya, kata yang kedua kata yang dicari. Ucapan pertama seseorang adalah ucapan yang sebenar-benarnya, kalau ia merevisi ucapannya itu hanya suatu pembenaran yang dicari-cari
20. Indak rotan akapun jadi, indak kayu janjang dikapiang
Artinya: Tidak ada rotan akarpun jadi, tidak ada kayu jenjang dikeping. Dalam mengusahakan sesuatu, kita harus maksimal dan tak boleh kehilangan akal
21. Tarandam randam indak basah, tarapuang apuang indak hanyuik.
Artinya: Suatu persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya dilalaikan.
22. Katiko ado ditahan Lah tak ado baru dimakan
Artinya: 'saat punya sebaiknya ditahan, kalau udah gak ada baru dimakan'. Pepatah ini mengajarkan kita buat lebih berhemat.
23. Anjalai pamago koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo tangguli
Artinya: Seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik bagi orang yang dihadapi.
24. Anguak anggak geleng amuah, unjuak nan tidak babarikan.
Artinya: Sifat seseorang yang tidak suka berterus terang dan tidak suka ketegasan dalam sesuatu.
25. Alua samo dituruik, limbago samo dituang
Artinya: Seorang yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi bersama.
26. Alat baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan baliku.
Artinya: Seseorang yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah rusak.
27. Alang tukang binaso kayu, alang cadiak binaso Adat, alang arih binaso tubuah.Alat baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan baliku.
Artinya: Seseorang yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah rusak.
28. Alah bauriah bak sipasin, kok bakiek alah bajajak, habih tahun baganti musim sandi Adat jangan dianjak.
Artinya: Walaupun tahun silih berganti musim selalu beredar, tetapi pegangan hidup jangan dilepas.
29. Alun rabah lah ka ujuang, alun pai lah babaliak, alun dibali lah bajua, alun dimakan alah taraso
Artinya: Belum rebah sudah ke ujung, belum pergi sudah kembali, belum dibeli sudah dijual, belum dimakan sudah terasa. Hidup harus mempunyai visi dan berpikir jauh ke depan
30. Tau rantiang nan ka mancucuak, tau dahan nan ka maimpok
Artinya: Tahu dengan ranting yang akan menusuk, tahu dengan dahan yang akan menimpa. Orang yang selalu mawas diri. Dia menyadari salah benarnya setiap pekerjaan yang dilakukan
31. Alun takilek alah takalam
Artinya: Belum bersinar sudah terkelam. Sudah tahu apa yang akan didapat sebelum hal itu terjadi
32. Lamak dek awak, katuju dek urang
Artinya: Kita senang, orang lain-pun setuju. Tenggang rasa dengan orang lain
33. Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo dibuang.
Artinya: Yang baik sama dipakai, yang buruk sama ditinggalkan.
34. Anak-anak kato manggaduah, sabab manuruik sakandak hati, kabuik tarang hujanlah taduah, nan hilang patuik dicari.
Artinya: Sekarang suasana telah baik, keadaan telah pulih, sudah waktunya menyempurnakan kehidupan.
35. Anggang nan datang dari lauik, tabang sarato jo mangkuto, dek baik budi nan manyam buik, pumpun kuku patah pauahnyo.
Artinya: Seseorang yang disambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi ganas.
36. Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo tangguli.
Artinya: Seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik orang yang dihadapi.
37. Aia diminum raso duri, nasi dimakan raso sakam.
Artinya: Seseorang yang sedang menanggung penderitaan batin.
38. Adaik rang mudo manangguang rindu, adaik tuo manahan ragam.
Artinya: Sudah lumrah seorang pemuda mempunyai suatu idaman, dan lumrah seorang yang telah tua menahan banyak karena umurnya.
40. Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati
Artinya: Alu tersandung patah tiga, semut terpijak tidak mati. Orang yang bertindak tegas dan bijaksana. Dalam mengambil keputusan, semua persoalan selesai tanpa ada orang yang berkeberatan.
41. Bak si bisu barasian, takana lai takatokan tido
Artinya: Seperti si bisu sedang bermimpi, teringat iya, terucapkan tidak. Seseorang yang tak sanggup mengatakan kebenaran, dikarenakan ketakutan atau ketidakyakinan dalam dirinya
42. Minyak abih, samba tak lamak
Artinya: Minyak habis, sambal tak enak. Sudah banyak biaya yang dikeluarkan, tapi hasil yang didapat tak memuaskan
43. Lah basuluah matohari, lah bagalanggang mato rang banyak
Artinya: Sudah bersuluh matahari, sudah bergelanggang mata orang banyak. Suatu perkara yang sudah terang benderang dan diketahui orang banyak
44. Jauah jalan banyak diliek, lamo iduik banyak diraso
Artinya: Jauh jalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa. Semakin lama hidup, akan semakin banyak pengalaman yang didapat
45. Bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakaik
Artinya: Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat. Kesepakatan bersama dicapai melalui mufakat