Beri Makan Tiap Hari, Pria Ini Punya Cara Unik Panggil Ratusan Monyet dari Hutan
Merdeka.com - Bagi sebagian orang, monyet merupakan binatang yang tidak familiar ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, monyet bukanlah binatang yang lazim untuk dipelihara. Apalagi keberadaannya yang lebih mudah ditemukan di alam bebas, seperti hutan.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi seorang pria dari Parapat, Sumatra Utara. Dalam sebuah video yang diunggah di Youtube Jona Permai, pria bernama Detim Manik ini telah bertahun-tahun berteman bahkan menjadi sahabat bagi sekawanan monyet yang ada di Hutan Sibaganding, Parapat, Kabupaten Simalungun.
Bahkan, ada cerita unik dari kegiatan keseharian Detim Manik bersama kawanan monyet yang ada di Hutan Sibaganding ini. Berikut kisah selengkapnya.
-
Siapa yang pernah bertemu Suku Mante? Melansir dari kanal liputan6.com, pada tahun 2014 lalu, seorang warga Aceh mengaku pernah berinteraksi dengan salah satu orang dari Suku Mante.
-
Bagaimana cara Suku Mante beradaptasi di hutan? Selain itu, ada asal-usul lain yang menggambarkan Suku Mante adalah etnis yang disebutkan dalam legenda rakyat.
-
Siapa yang pernah mengunjungi Desa Wisata Selamanik? 'Kita sudah meilhat keindahan alam, potensi budaya, dan ketahanan pangan di sini. Ini menjadi salah satu yang spesial dari Desa Wisata Selamanik,' ucap Sandi
-
Seperti apa ciri khas Suku Mante? Ciri-ciri utama dari Suku Mante ini memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari orang normal alias kerdil.
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Apa ciri khas monyet Bekantan? Monyet Bekantan merupakan spesies Dunia Lama yang endemik di Pulau Kalimantan. Berkat embel-embel wajahnya yang besar, jenis monyet unik satu ini memiliki hidung yang besar, berdaging, dan juga cukup menonjol.
Meniup Terompet dari Tanduk Kerbau
Sumber: Youtube Jona Permai ©2020 Merdeka.com
Detim Manik sudah sangat dekat dengan kawanan monyet yang ada di Hutan Sibaganding ini. Setiap harinya, Datim Manik selalu memberi makan kawanan monyet yang hidup bebas di alam tersebut.
Ada yang unik dari kebiasaan Detim Manik dalam memberi makan para monyet tersebut. Saat akan memberi makan, Datim Manik akan memanggil kawanan monyet itu dengan meniup sebuah terompet yang terbuat dari tanduk kerbau.
Terompet ini akan mengeluarkan suara yang nyaring dan keras. Detim Manik akan meniup terompet itu berkali-kali sambil menunggu para monyet datang.
Kawanan Monyet Muncul dari Dalam Hutan
Sumber: Youtube Jona Permai ©2020 Merdeka.com
Lucunya, seperti sudah hafal dengan suara terompet yang Ia bunyikan, sekawanan monyet akan muncul dari dalam hutan dan langsung mendekati Detim Manik.Ia sudah membawa dan menyiapkan makanan yang akan diberikan kepada para monyet. Tak lama, monyet-monyet itu akan berkerumun dan mengambil makanan yang telah disiapkan oleh Detim Manik.
Dekat dengan Kawanan Monyet
Sumber: Youtube Jona Permai ©2020 Merdeka.com
Tak hanya membunyikan terompet, Detim Manik juga selalu memanggil para monyet dengan suara "na ee.. na ee..". Menariknya, setiap kali sang pawang mengeluarkan suara tersebut, kawanan monyet itu akan menyahut dan mendekat.
Monkey Forest Hutan Sibaganding
Sumber: Youtube Jona Permai ©2020 Merdeka.com
Diketahui, kawanan monyet ini berada di Monkey Forest Sibaganding, yang merupakan salah satu geosite di kawasan wisata Danau Toba.Nama Monkey Forest sendiri belum sepopuler tempat wisata lain sekelas Batu Gantung, Tomok di Samosir, ataupun Air terjun Sipiso-piso di Karo. Padahal wisata monyet ini sudah ada sejak era 1980-an.Ayah dari Detim Manik, yang bernama Umar Manik, adalah orang pertama yang menjaga dan merawat kawanan monyet di kawasan Monkey Forest ini. Dan kini, tugas tersebut diteruskan olehnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaKebiasan I Ketut Widianta ini sudah dijalani sejak tahun 2000.
Baca SelengkapnyaRombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca SelengkapnyaDua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaPanglima perang Suku Dani,Moro Kogoya terkejut datang ke kebun binatang dan takjub melihat monyet yang bergelantungan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Minang punya penghormatan tersendiri pada Harimau.
Baca SelengkapnyaTak ada pilihan lain bagi Pak Kasimin selain tinggal di tengah hutan. Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya.
Baca SelengkapnyaMbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Berbagai macam gangguan pernah ia rasakan selama tinggal di sana
Baca SelengkapnyaSerangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Baca SelengkapnyaBerikut ini merupakan deretan foto saat Maudy Ayunda panen singkong di hutan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPedagang siomay ini selalu beri makan kucing jalanan.
Baca SelengkapnyaKawanan makhluk kecil muncul ke permukiman warga Depok.
Baca Selengkapnya