Fakta Laut Utara Jawa: Riwayat Gempa Hingga Rentan Perubahan Iklim
Merdeka.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh potensi baharinya. Salah satu laut di Indonesia yang memiliki potensi melimpah yaitu Laut Jawa. Laut Jawa merupakan laut yang tidak terlalu dalam, Isodepth 20 meter terletak pada jarak puluhan mil dari laut lepas.
Laut Jawa terletak di antara Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatra, dan Sulawesi di gugusan kepulauan Indonesia. Potensi laut yang dimaksud bisa berupa obyek wisata maupun sumber daya laut seperti ikan dan hewan lainnya.
Namun hidup berdampingan dekat dan dikelilingi lautan bukan tanpa risiko. Indonesia juga dikenal terletak di antara tiga lempengan tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia-Australia. Kondisi ini mengakibatkan Indonesia rentan mengalami bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
Berikut fakta lautan utara Jawa meliputi riwayat gempa hingga rentan perubahan iklim:
Riwayat Gempa Laut Utara Jawa
Laut utara Jawa memiliki beberapa riwayat gempa meski tidak sampai menimbulkan tsunami. Peristiwa gempa di laut utara Jawa seperti yang terjadi di Jepara bukanlah yang pertama kali terjadi.
Pada 19 Oktober 2016, gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter (SR) terjadi di laut utara Jawa Barat dengan kedalaman 615 km di bawah permukaan laut. Sementara itu pada 23 Juni 2019 terjadi gempa yang berpusat di sebelah utara Indramayu dengan kekuatan 5,3 SR dengan kedalaman 625 km.
©2021 Merdeka.com
Ada pula gempa berkekuatan 4,2 SR dengan kedalaman 673 km yang pusatnya berada di 19 km sebelah barat laut perairan Tuban pada 11 Juni 2020. Selain itu, ada pula gempa berkekuatan 6,2 SR dengan kedalaman 592,2 km di sebelah timur laut Bangkalan yang terjadi pada 6 Februari 2020.
Rentan Terdampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim terus terjadi meski tidak semua lapisan masyarakat menyadarinya. Dilansir dari ekuatorial.com, adanya kenaikan permukaan air laut hingga 8 mm terus menggerus wilayah daratan.
Apabila terus berlanjut hingga 100 tahun, maka diduga akan menyebabkan kenaikan air laut mencapai 80 mm dan menyebabkan tenggelamnya wilayah daratan di sekitarnya.
Hal ini disebabkan karena daerah pantai utara Jawa adalah wilayah yang landai.
Kaya Ikan Asin
Laut utara Jawa sebenarnya kaya akan ikan asin. Keadaan alamiah Laut Jawa yang airnya relatif tenang dan berpantai landai serta dangkal juga merupakan faktor-faktor yang menguntungkan usaha penangkapan ikan.
Dengan kondisi itu kawasan pantai utara Jawa sudah lama dikenal sebagai wilayah yang kaya ikan, di antaranya di teluk dekat Selat Sunda, sekitar Kepulauan Seribu, sekitar Cirebon, Pemalang, Kendal, Juana, Rembang, Sidayu, Gresik, laut antara pulau Bawean dan pantai utara Madura, sekitar Sapudi, dan Kangean. Dari tahun ke tahun ikan layang merupakan jenis ikan yang banyak ditangkap terutama di perairan Madura dan pantai utara Jawa bagian timur.
©2015 Merdeka.com
Overfishing
Laut Jawa memang dikenal sebagai laut yang memiliki banyak ikan. Namun hal tersebut jika tanpa pengawasan yang ketat juga akan mengalami overfishing.
Umumnya penangkapan ikan nasional terkonsentrasi di wilayah perairan pantai, utamanya pantai di daerah-daerah yang padat penduduk, seperti Pantai Utara Laut Jawa dan Pantai Timur Sumatera.
Dari generasi ke generasi, sebagian besar nelayan-nelayan yang ada di negeri ini menangkap ikan di kedua daerah pantai ini tanpa terkontrol. Sebagai akibatnya, di kedua perairan tersebut kini sedang mengalami fenomena overfishing, tulis kajian strategi Bappenas tahun 2014. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 segmen megathrus di Indonesia. Masing-masing segmen punya sejarah kegempaannya masing-masing
Baca SelengkapnyaKetiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca Selengkapnya