Mengenal Didisen, Cara Menangkap Ikan Depik ala Masyarakat Gayo Aceh
Merdeka.com - Provinsi Aceh memiliki keanekaragaman hayati yang begitu luar biasa. Biji kopi Gayo yang saat ini sudah dikenal dengan cita rasa dan karakteristiknya khas. Selain itu, Gayo mempunyai hewan endemik unik di Danau Laut Tawar yaitu Ikan Depik.
Ikan yang memiliki nama ilmiah Rasbora tawarensis ini berukuran kecil layaknya ikan teri biasa dijumpai di pasar ikan. Ikan Depik bisa ditangkap setiap saat, namun ada waktu-waktu tertentu ikan ini naik ke permukaan dalam jumlah yang cukup banyak. Masyarakat Gayo biasa menyebut dengan musim depik.
Ketika musim depik tiba, masyarakat Gayo akan menangkap ikan tersebut dengan teknik yang bernama Didisen. Teknik yang sudah dilakukan turun temurun ini memanfaatkan aliran air yang keluar dari batu gunung Danau Laut Tawar. Mereka akan membuat semacam perangkap agar ikan masuk dengan sendirinya.
-
Bagaimana cara warga menangkap ikan? Mereka hanya diperkenankan menangkap ikan menggunakan tangan dan jaring.
-
Bagaimana cara Suku Sekak menangkap ikan? Dalam memancing mereka juga sangat berhati-hati karena dikhawatirkan bisa menjaring mahluk hidup lainnya yang tidak dibutuhkan.
-
Bagaimana cara menangkap ikan di Tradisi Morono? 'Dulu kami pakai lampu petromak. Sekarang kami sudah pakai lampu aki,' kata Neldin, salah seorang nelayan Danau Poso. Dalam tradisi itu, nelayan akan mendayung perahu menuju sebuah gabus yang terletak 30 meter dari tepi danau. Setelah itu nelayan akan menyalakan aki yang disimpan pada sebuah gabus yang mengapung.
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
-
Bagaimana cara orang Belitung mencari ikan di Nirok Nanggok? Tradisi ini sangat dekat dengan istilah peluang. Masyarakat tidak bisa curang, mereka pun tidak mengetahui dan tidak dapat memastikan peluang masing-masing masyarakat untuk mendapatkan ikan karena alat yang digunakan pun sama merata menggunakan Tirok dan Tanggok.
-
Bagaimana orang Sunda memancing ikan dengan Marak Beunteur? Cara menjalankan tradisi ini adalah dengan berkumpul di wilayah sungai yang diprediksi memiliki ikan berlimah. Kemudian, para pemuda bersama-sama mengatur posisi batu besar untuk menutup aliran air. Saat sudah terbendung, warga kemudian membuat rute jalur air menjadi lebih kecil sehingga ikan-ikan yang lewa mudah untuk ditangkap.
Penasaran dengan teknik menangkap Didisen ala Masyarakat Gayo? Berikut selengkapnya tradisi unik di Gayo.
Perangkap Tradisional
Pengat Ikan Depik (Doc: acehprov.go.id) ©2023 Merdeka.com
Melansir dari artikel Warta Iktiologi "Didisen: Alat Tangkap Ikane Endemik Depik di Danau Laut Tawar" karya Syahroma Husni Nasution, terdapat beberapa jenis alat tangkap yang digunakan di Danau Laut Tawar, salah satunya ada bubu atau perangkap.
Sedangkan Didisen adalah alat perangkap jenis bubu atau perangkap yang diletakkan pada ujung sungai-sungai kecil dari pegunungan yang mengalir ke Danau Laut Tawar. Di sekitar Didisen biasanya ditutup dengan daun serule (rumbia) dan papan atau bambu yang dibelah-belah agar air terlindungi dari sinar matahari, sehingga menjaga perangkap tetap sejuk dan nyaman bagi ikan depik.
Di dalam Didisen terdapat pintu bendungan yang telah dilengkapi dengan segapa atau perangkap, sehingga ikan tidak dapat keluar dari bendungan tersebut. Apabila bendungan Didisen sudah penuh, nelayan Gayo segera memanennya dalam jumlah yang banyak.
Bagian-Bagian Didisen
Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada beberapa bagian yang terdapat pada Didisen. Pertama, yaitu batur atau tanggul batu sejajar yang memunggungi mata air dan mengarah ke danau. Sedangkan bagian belakang dibuatkan pintu masuk.
Kemudian ada deku, yaitu penampang berbentuk ring dengan ukuran diameter sekitar 30 cm. Ring dilengkung dengan sebilah rotan besar. Sedangkan ongko adalah bagian tengah yang semakin mengecil dan dibentuk dengan rotan kecil.
Sedangkan pada bagian ujung Didisen ada cemucut merupakan pertemuan sejumlah rautan bambu, sehingga ikan depik yang sudah terperangkap, tidak bisa keluar kembali. Ikan depik yang melewati segapa otomatis akan berkumpul menjadi satu di dalam tung.
Teknik Sederhana, Tapi Berkualitas
Pada musim depik, biasanya ikan depik akan langsung menuju ke Didisen. Kondisi ini dikarenakan terdapat aliran air yang bersih dan sejuk, di mana sangat disukai ikan yang satu ini. Semakin lama ikan yang masuk, otomatis akan "menarik" ikan depik lainnya melalui aromanya.
Uniknya, teknik penangkapan Didisen ini sederhana namun hasilnya begitu berkualitas. Apabila nelayan Gayo menangkap dengan jaring, tubuh Ikan Depik akan relatif tidak bagus jika dibandingkan dengan menggunakan Didisen. Otomatis, dengan kualitas baik, harga jualnya juga tinggi.
Ikan ini biasa dimasak dengan cara dipepes, bakar, atau goreng yang sangat cocok dijadikan sebagai lauk pendamping nasi. Bisa juga diolah menjadi bumbu-bumbu seperti peungat, depik tangkep, dan dedah. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaNirok Nanggok, tradisi masyarakat Belitung saat menangkap ikan ketika musim kemarau telah tiba.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini juga bertujuan untuk membersihkan endapan yang menumpuk di dasar kolam.
Baca SelengkapnyaDi acara ini, seluruh lapisan warga Depok tumpah ruah ke kolam ikan untuk ngubek empang.
Baca SelengkapnyaTradisi Ngubek Empang ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Lebaran Depok 2024.
Baca SelengkapnyaSaking serunya, tradisi Ngubyag sampai diikuti oleh warga luar kota.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen warga, baik itu anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan saling berbaur turun ke sungai dan berlomba menangkap ikan.
Baca SelengkapnyaSalah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat masih mempertahankan Ngajodang karena dianggap efektif dalam menangkap ikan.
Baca SelengkapnyaDengan memperhatikan ini, mereka dapat memprediksi jumlah tangkapan dan peluang ekonomi yang didapat.
Baca SelengkapnyaKesenian banyak ditemukan di daerah Kalimantan Timur dari suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung sebagai lambang kegembiraan dan juga ramah tamah.
Baca SelengkapnyaSalah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.
Baca Selengkapnya