Mengenal Penyebab Dislipidemia, Lengkap Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya
Merdeka.com - Penyebab dislipidemia perlu diwaspadai setiap orang. Dislipidemia merupakan kondisi yang terjadi ketika kadar lipid (lemak) di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Umumnya, kondisi ini menyebabkan seseorang kesulitan bernapas, keringat dingin, hingga pembengkakan di area kaki.
Melansir dari Healthline, dislipidemia berkaitan dengan kondisi kolesterol tinggi, meski sebenarnya dislipidemia bukan hanya sekedar kolesterol tinggi saja. Kolesterol dibagi menjadi beberapa jenis, yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol pria bisa dikatakan normal bila memiliki kadar HDL di atas 40 mg/dL, sedangkan perempuan sekitar di atas 50 mg/dL.
Penyebab dislipidemia penting diketahui setiap orang. Dengan mengetahui penyebabnya, nantinya Anda bisa mengetahui cara mengobatinya. Berikut penyebab dislipidemia dan cara mengobatinya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
-
Kenapa kolesterol tinggi bisa menyebabkan kesulitan bernapas? Mengalami sesak napas tanpa melakukan aktivitas fisik yang berat dapat menjadi indikasi adanya masalah dalam aliran darah menuju jantung. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi.
-
Mengapa kolesterol tinggi bisa berbahaya bagi kaki? Kolesterol berlebih di dalam darah bisa berujung terjadinya penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.
-
Apa yang terjadi ketika kolesterol tinggi? Jika kadar kolesterol terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak yang dapat menyumbat pembuluh darah.
-
Apa dampak kolesterol tinggi pada tubuh? Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah kehilangan fleksibilitasnya, suatu kondisi yang dikenal sebagai arterosklerosis. Hal ini dapat menghambat aliran darah ke organ-organ vital, dan ketika arteri koroner yang mengalirkan darah ke jantung tersumbat, risiko terjadinya serangan jantung meningkat.
-
Apa yang terjadi jika kolesterol tinggi? Namun, jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
-
Apa efek kolesterol LDL tinggi pada tubuh? Kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat' karena menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyumbatan, serta HDL (high-density lipoprotein) yang disebut sebagai 'kolesterol baik' karena membantu mengeluarkan kolesterol dari arteri.
Gejala Dislipidemia
©2016 Merdeka.com
Gejala dislipidemia biasanya bisa diketahui setelah melakukan pemeriksaan untuk kondisi kesehatan lain. Bila tidak segera ditangani, dislipidemia dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lain, seperti penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer. Keduanya bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Ada sejumlah gejala dislipedemia yang biasanya dirasakan penderita, di antaranya:
• Nyeri dada
• Kesulitan bernapas
• Sakit di leher, pundak, rahang, dan punggung
• Gangguan pencernaan
• Kepala pusing
• Kaki sakit, terutama saat berdiri atau berjalan
• Keringat dingin
• Pembengkakan di area kaki, perut, dan leher
• Pingsan
• Dada tertekan dan terasa sesak
Penyebab Dislipidemia Berdasarkan Jenisnya
Dislipidemia dibagi menjadi dua, yakini dislipidemia primer dan dislipidemia sekunder. Dislipidemia primer diturunkan dari generasi ke generasi. Sedangkan, dislipidemia sekunder adalah kondisi yang didapat. Berikut penjelasan mengenai penyebab dislipidemia berdasarkan jenisnya:
Penyebab Dislipidemia Primer
Hiperlipidemia gabungan familial menjadi salah satu penyebab hiperlipidemia primer yang paling umum. Biasanya, hal ini disebabkan karena kolesterol tinggi dan trigliserida tinggi. Bila Anda memiliki hiperlipidemia gabungan familial, Anda bisa mengembangkan masalah ini pada usia remaja atau 20-an.
Penyebab dislipidemia ini ditandai dengan tingginya kadar kolesterol total. Anda bisa menghitung kolesterol total dengan cara menghitung kadar kolesterol LDL dan HDL Anda, bersama dengan kadar trigliserida Anda.
Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki kadar apoliprotein B yang tinggi. Hiperbetalipoproteinemia merupakan kondisi yang merupakan bagian dari kolesterol LDL. Hiperbetalipoproteinemia dapat bersifat primer atau sekubder. Bila Anda memiliki kondisi ini, tubuh akan mengalami kesulitan memecah kolesterol LDL atau trigliserida.
Penyebab Dislipidemia Sekunder
Penyebab dislipidemia sekunder biasanya terjadi karena faktor gaya hidup atau kondisi kesehatan yang dapat memengarhui kadar lipid dalam tubuh. Berikut sejumlah penyebab dislipidemia sekunder yang biasa dialami penderita:
• Diabetes
• Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
• Sindrom PCOS
• Sindrom metabolik
• Obesitas atau kelebihan berat badan
• Penyakit radang pencernaan
• Aneurisma aorta pada perut
• Infeksi parah, seperti HIV
• Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab dislipidemia, seperti aktif merokok, penderita diabetes, pola makan tidak sehat, berat badan berlebih, riwayat penyakit keluarga, dan faktor usia.
Cara Mengobati Dislipidemia
©2017 istock.com
Setelah mengetahui gejala dan penyebab dislipidemia, seseorang yang penting mengetahui cara mengatasinya. Ada beberapa cara mengobati dislipidemia, antara lain:
Obat Statin
Cara mengobati dislipidemia yang pertama adalah menggunakan obat statin. Obat ini bisa membantu menghambat zat yang diperlukan hati untuk menghasilkan kolesterol. Kondisi ini menyebabkan hati Anda mengeluarkan kolesterol dari darah.
Selain itu, obat ini juga mampu membantu tubuh menyerap kembali kolesterol dari timbunan pada dinding arteri, sehingga penyakit arteri koroner bisa diatasi. Adapun obat yang bisa dipilih meliputi atorvastatin, lovastatin, pitavastatin, dan fuvastatin.
Obat Suntik
Cara mengobati dislipidemia selanjutnya bisa menggunakan obat suntik. Jenis obat ini mampu membantu menyerap lebih banyak kolesterol LDL, sehingga efektif menurunkan kadar kolesterol yang bersirkulasi dalam darah. Selain itu, obat ini juga bisa diberikan pada orang dengan riwayat arteri koroner yang memiliki toleransi terhadap statin atau obat kolesterol lainnya.
Resin Pengikat Asam Empedu
Cara mengobati dislipidemia berikutnya adalah resin pengikat asam empedu. Obat-obatan seperti cholestyramine, colesevelam, dan colestipol, bisa menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu. Hal ini akan memicu hati untuk menggunakan kolesterol berlebih dalam menghasilkan asam empedu, yang mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Itulah beberapa cara mengobati dislipidemia yang bisa dilakukan. Dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti makan teratur dan olahraga secara rutin, dapat membantu mencegah dislipidemia. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tanda adanya masalah kolesterol tinggi bisa tampak dan dikenali pada pria.
Baca SelengkapnyaGejala Kolesterol Tinggi yang Terasa di Kak bisa menjadi penanda awal adanya masalah.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini masalah kolesterol tinggi perlu dilakukan dengan tepat untuk mencegah munculnya masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKolesterol juga bisa menyerang di usia muda, kenali faktor penyebabnya!
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi penjelasan tentang mengapa kaki terasa linu ketika udara dingin.
Baca SelengkapnyaTrigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan sel-sel lemak. Jika kadarnya terlalu tinggi, maka dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa tanda tubuh kelebihan kolesterol yang perlu disadari.
Baca SelengkapnyaWaspadai bahaya kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca SelengkapnyaPelajari bagaimana kolesterol tinggi dapat memicu serangan jantung dan kenali gejala awalnya.
Baca SelengkapnyaHiperglikemia terjadi ketika terdapat terlalu banyak gula atau glukosa dalam aliran darah. Gula darah tinggi bisa menjadi indikasi diabetes atau pradiabetes.
Baca SelengkapnyaKadar kolesterol yang tinggi seringkali terlewatkan karena gejalanya yang umum, sehingga sering diabaikan. Agar lebih waspada, mari teliti lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca Selengkapnya