Mengunjungi Sapo Jojong, Seni Bangunan Peninggalan Masyarakat Suku Pakpak
Merdeka.com - Setiap suku di Indonesia memiliki berbagai peninggalan dari nenek moyang yang hingga detik ini masih terus dilestarikan oleh masyarakatnya. Salah satunya adalah peninggalan berupa seni bangunan dan arsitektur sebagai salah satu tempat tinggal sejak zaman dahulu.
Peninggalan seni bangunan ini juga ada di masyarakat Suku Pakpak, Sumatra Utara yang bernama Rumah Jojong atau Sapo Jojong. Rumah adat ini secara umum masih memiliki kemiripan dengan rumah adat Batak, mulai dari fungsi hingga ornamen-ornamen pada bangunannya.
Penasaran dengan Rumah Jojong milik masyarakat Suku Pakpak? Simak rangkumannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
-
Di mana struktur kuno tersebut berada? Struktur tersebut memiliki panjang sekitar 149 meter dengan lebar sekitar 21 meter dan terletak pada ketinggian 4.661 meter di atas permukaan laut pada kemiringan 8 derajat, dengan koordinat GPS 39°42'39.65' LU, 44°17'59.52' BT.
-
Apa saja yang ditemukan di permukiman kuno? Temuan tersebut termasuk lapisan gambut yang terkubur dan saluran air kuno yang mengungkap bagaimana suku Cumbrian prasejarah membentuk lanskap mereka.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
-
Dimana struktur kuno ini ditemukan? Para peneliti dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menemukan struktur melingkar di situs arkeologi El Tigre yang berada di hutan, di negara bagian Campeche, Semenanjung Yucatán.
-
Mengapa permukiman kuno dibangun di daerah tersebut? Meskipun sebagian A66 mengikuti jalur jalan Romawi kuno dari Scotch Corner ke Penrith, jalan raya ini memiliki sejarah yang lebih panjang lagi, telah digunakan selama sekitar 10.000 tahun. 'Persimpangan dan penyeberangan jalan dan sungai yang signifikan masih ditandai dengan monumen prasejarah, benteng Romawi, dan kastil abad pertengahan, sementara lembah subur telah mendukung masyarakat sejak akhir Zaman Es terakhir,' jelas Stephen Rowland, manajer proyek di Oxford Cotswold Archaeology.
Berbentuk Rumah Panggung
pariwisatasumut.net ©2023 Merdeka.com
Melansir dari Kementerian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Rumah Jojong merupakan sebuah rumah berbentuk panggung beratapkan ijuk yang bertingkat.
Rumah Jojong sendiri memiliki dua ornamen utama yaitu lukisan yang mirip dengan rumah adat Batak Karo dan Toba. Di atas pintu terdapat gambar cicak dan payudara wanita sebagai salah satu simbol kesuburan.
Ada Beberapa Jenis Rumah
Meskipun rumah adat masyarakat Pakpak ini mirip dengan rumah adat Karo dan Toba, rupanya terdapat beberapa jenis Rumah Jojong berdasarkan dengan fungsinya. Pertama, bernama Sopo Juma. Rumah ini didirikan di daerah perladangan sebagai tempat tinggal sementara bagi keluarga yang sedang menjaga padinya.
Kedua ada rumah Pajek-pajek Tanggiang. Rumah ini dibangun di daerah perkampungan sebagai tempat tinggal keluarga untuk jangka waktu yang panjang. Ketiga, ada Rumah Kalang. Rumah ini termasuk dalam jenis rumah yang seakan-akan belum jadi.
Terakhir ada Rumah Jojong atau Sapo Jojong. Nama "Jojong" memiliki arti rumah yang memakai menara. Rumah jenis inilah yang sudah termasuk dalam kategori rumah adat. Adapun yang berhak menempati Sapo Jojong ini adalah raja dan keluarga dekatnya saja.
Terdapat Banyak Ruangan
Masih dari sumber Kementerian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Rumah Jojong rupanya memiliki beberapa ruangan tersendiri, seperti dapur yang setiap kelompok memiliki tungku api sendiri-sendiri. Kemudian terdapat para-para sebagai tempat mengeringkan padi atau benda basah lainnya.
Dalam satu Rumah Jojong terdapat beberapa kelompok keluarga yang diberi pembatas berupa dinding tikar yang disebut Dabuhan. Pada waktu siang hari, pembatas tersebut dinaikkan, apabila sudah menjelang malam baru diturunkan kembali.
Bagian bawah rumah biasa digunakan untuk hewan ternak seperti ayam dan babi dan untuk menyimpan beberapa alat pertanian. Lalu loteng rumah yang disebut Honggar, biasanya digunakan untuk menyimpan mayat-mayat para raja. Hal ini sesuai dengan tradisi Suku Pakpak yang tidak mengubur raja melainkan disimpan baik-baik. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca SelengkapnyaDi masa kini, bahkan masyarakatnya masih seringkali menggunakan pakaian adat hingga melestarikan sejumlah kebiasaan kuno.
Baca SelengkapnyaKesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
Baca SelengkapnyaRumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaKepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaRuang pamer benda purbakala dari Kawasan Cagar Budaya Gunung Sewu sejak pleistosen tengah hingga holosen
Baca SelengkapnyaTradisi Islam yang satu ini masih terus dilestarikan sampai sekarang dan sudah menjadi bagian dari kebanggaan masyarakat Padang Pariaman.
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca SelengkapnyaAturan tersebut bersifat mengikat, dan juga sebagai cara menghormati tradisi masa silam.
Baca SelengkapnyaDi desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca Selengkapnya