Modern Sejak Dulu, Ini Alasan Kota Medan Dijuluki 'Paris van Sumatera'
Merdeka.com - Jika selama ini kita sering mendengar Kota Bandung yang terkenal sebagai 'Paris van Java', ternyata di tanah Sumatera ada juga kota yang dijuluki sebagai 'Paris van Sumatera'. Kota Medan adalah kota yang mendapatkan julukan tersebut.
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, dulunya Kota Medan merupakan sebuah kampung kecil yang berpenduduk 200 jiwa pada 1823. Kini Kota Medan telah menjelma menjadi kota yang baru sejak dirintis dari 1869 oleh Bangsa Belanda.
Ungkapan 'Paris van Sumatera' ini dipopulerkan orang-orang Belanda penguasa perkebunan tembakau Deli sejak akhir abad ke-19 sampai pertengahan abad ke-20. Di tangan mereka, Kota Medan yang semula rawa-rawa, disulap menjadi kota berperadaban dengan gedung-gedung bergaya Eropa.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
-
Bagaimana Bandung dikenal sebagai Kota Kembang? Tak cuma gadis Indo, untuk menyukseskan kongres, panitia sampai mendatangkan penyanyi dari Paris. Lucunya, mereka baru sadar, tak ada yang punya piano di Kota Bandung. Saat kalang-kabut, untunglah ketua seksi hiburan Jan Fabricius teringat piano tua yang belum laku di rumah lelang. Piano itu pun langsung dibeli dan dibawa untuk menghibur tamu kongres.
-
Kenapa Bandung disebut Kota Kembang? Para peserta kongres pun digambarkan puas dengan seluruh rangkaian acara selama di Bandung. Dari para jutawan gula inilah muncul sebutan De Bloem der Indische Bergsteden alias Bunganya Kota Pegunungan di Hindia Belanda.
-
Apa nama awal dari Bandung? Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
-
Apa penghargaan yang diraih Kota Medan? Kota Medan kembali diperhitungkan dalam bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup setelah belasan tahun absen dalam penghargaan Adipura.
-
Kapan Bandung disebut Kota Kembang? Dari para jutawan gula inilah muncul sebutan De Bloem der Indische Bergsteden alias Bunganya Kota Pegunungan di Hindia Belanda.
Pusat Komoditas
Dilansir dari laman analisadaily, sejak zaman kolonial Belanda, Kota Medan dikenal sebagai kota internasional. Pemerintah kolonial Belanda menganggap Kota Medan ini sebagai daerah modal, karena devisanya yang sangat besar.
Hal ini karena Kota Medan bisa dibilang menjadi pusat komoditas banyak hasil alam seperti tembakau. Bahkan, harga komoditas tembakau di Kota Medan saat itu berkali-kali lipat dibandingkan tembakau dari Kuba. Saking hebatnya, Kota Medan juga sering disebut sebagai daerah dolar.
Kota yang Asri dan Indah
Dilansir dari laman jurnalasia, Kota Medan juga menjadi simbol tanda kemakmuran dan representasi keajaiban ekonomi perkebunan sekaligus revolusi. Kota Medan dikenal sebagai Paris-nya Sumatera, karena kota ini merupakan kota yang asri dengan gedung-gedung segar berwarna putih di tengah petak-petak rumput hijau dan segar. Jalanan kota ini dulunya selalu terlihat bersih. Ini tampak seperti ciri khas kebanyakan kota di Eropa, termasuk Paris.Malam harinya, sudut-sudut utama kota terlihat terang disinari lampu gas yang memendar. Kota Medan menjadi salah satu pusat dari berbagai jejaring terkemuka dan menjadi daerah tujuan para perantau dan petualang.
Pusat Perdagangan Impor dan Ekspor
Kota Medan dulu juga terkenal memiliki posisi strategis. Kota ini merupakan gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor dan impor). Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang baik, saling menguntungkan dan saling memperkuat daerah-daerah sekitarnya.
Mulai Luntur
Meski terkenal sebagai Paris-nya Sumatera sejak zaman Belanda, namun seiring perkembangan zaman, julukan Paris Van Sumatera ini perlahan mulai luntur.Hal ini dirasakan sendiri oleh masyarakat yang tinggal di kota ini, karena Kota Medan kini semakin sesak oleh padatnya penduduk. Kota ini juga tak lagi seindah, sebersih, sesejuk, dan senyaman saat masih berjaya sebagai pusat peradaban modern dulu. Kondisi Kota Medan saat ini sudah berubah drastis. Banyak bangunan-bangunan tua peninggalan masa kolonial Belanda tidak terawat, ditelantarkan, dirombak habis, bahkan dihancurkan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kota Semarang memiliki sederet julukan yang menjadi identitasnya.
Baca SelengkapnyaMenurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata Medan yang populer mulai dari destinasi wisata alam hingga wisata edukasi.
Baca SelengkapnyaHingga kini, Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang terdiri dari 416 kabupaten dan 98 kota yang tersebar di seluruh 34 provinsi.
Baca SelengkapnyaDilihat dari sejarahnya, ternyata kota ini memiliki banyak keunikan yang jarang diketahui
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 9 wisata Medan alam yang hits dan populer yang cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya 2 sampai 3 kapal India bersandar di Pariaman untuk mengirim kain kepada penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaPenduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.
Baca SelengkapnyaNama kota ini sudah tertulis sejak adanya Perang Padri yang berlangsung di Sumbar dan di masa Hindia Belanda menjadi Ibukota Karesidenan Tapanuli.
Baca SelengkapnyaSelain Perusahaan Otobus (PO) yang terkenal di Sumatra, Kota Medan juga memiliki moda angkutan kota yang tak kalah populer.
Baca SelengkapnyaRekomendasi wisata Medan yang bisa dijadikan inspirasi untuk berlibur bersama-sama.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca Selengkapnya