PDP Corona di Medan Meninggal Dunia, Ini 4 Fakta Terbarunya
Merdeka.com - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus corona COVID-19 di Kota Medan, Sumatera Utara kembali meninggal dunia. PDP tersebut dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Madani, Jalan AR Hakim, Medan Area.
Hal ini dibenarkan oleh Juru Bicara (Jubir) Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah. PDP tersebut meninggal dunia saat tengah dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
"Kemarin satu PDP yang meninggal yakni M ditambah satu lagi yang pagi ini meninggal," kata Jubir Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, dr Aris Yudhariansyah seperti yang dilansir dari ANTARA.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Sehingga sampai Hari Senin, total kasus COVID-19 meninggal di Kota Medan berjumlah 4 orang. 4 orang tersebut 2 diantaranya meninggal berstatus pasien positif COVID-19 yakni berinisial AG dan UM, dan 2 lainnya berstatus PDP yakni M dan SA.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 4 fakta terbaru PDP Corona yang meninggal di Medan.
Pasien Datang dalam Kondisi Sesak
Aris menyebutkan, PDP meninggal berinisial SA. Saat itu SA tiba di Rumah Sakit Madani Medan dalam kondisi sesak.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, ditetapkanlah jadi PDP dan persiapan untuk pengiriman ke ruang isolasi. Namun kondisinya terus menurun. Diobservasi, akhirnya meninggal dunia disitu (RS Madani Medan)," ujarnya.
Meninggal Pada Senin (30/3) Pagi
SA meninggal pada Senin pagi di Rumah Sakit Madani Medan. PDP tersebut meninggal dunia saat tengah dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).Setelah dilakukan pemeriksaan, SA ditetapkan sebagai PDP COVID-19 dan akan dikirim ke ruang isolasi. Namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia di RS Madani Medan.
Belum Dipastikan Positif Corona
Namun begitu Aris menjelaskan, PDP itu belum dapat dipastikan apakah terjangkit COVID-19. SA belum sempat diobservasi lebih lanjut karena kondisinya terus menurun saat dirawat di UGD."Belum dipastikan positif," ujarnya.
Memiliki Riwayat Perjalanan ke Kota Padang dan Tanjung Balai
Saat diselidiki, sebelum ditetapkan sebagai PDP dan meninggal dunia, SA ternyata memiliki riwayat perjalanan ke Kota Padang Sumatera Barat dan Kota Tanjung Balai."Informasinya, dia baru dari Padang dan singgah di Tanjung Balai. Itu yang baru kita dapat," kata Aris. Untuk menindaklanjuti hal ini, saat ini pihak Dinas Kesehatan Sumut sedang melakukan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan PDP tersebut. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaNamun, belum dipastikan secara pasti kapan Prabowo akan mengunjungi rumah Bambang yang berada di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaSiswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun itu disebut-sebut tewas usai menerima kekerasan
Baca SelengkapnyaUndip menyayangkan penghentian sementara praktik Dekan FK Undip tersebut.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKarena kondisi terus memburuk, kata Umi, Advent kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
Baca SelengkapnyaWarga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca Selengkapnya