Penyebab Impotensi yang Perlu Diwaspadai, Pahami Gejala dan Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Impotensi atau dikenal sebagai disfungsi ereksi merupakan suatu kondisi ketika penis tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual.
Mengalami masalah ereksi dari waktu ke waktu belum tentu memprihatinkan. Namun, jika disfungsi ereksi adalah masalah yang berkelanjutan, hal itu dapat menyebabkan stres, memengaruhi kepercayaan diri, dan berkontribusi pada masalah hubungan.
Masalah yang terjadi terkait dengan ereksi atau impotensi bisa menjadi tanda kondisi kesehatan mendasar yang memerlukan perawatan dan faktor risiko penyakit jantung. Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya penyebab impotensi, gejala, beserta cara mengatasinya:
-
Apa saja faktor yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi? Disfungsi ereksi bukanlah hal yang langka, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, bagi banyak orang, ini bisa menjadi masalah yang menetap yang mengganggu kehidupan seksual yang memuaskan. Masalah ini dapat disebabkan oleh faktor psikologis seperti stres, rasa bersalah, atau rendahnya harga diri. Namun, ada juga kasus di mana patologi-patologi tertentu berperan.
-
Apa saja gejala dari disfungsi ereksi? Impotensi ditandai dengan gejala utama berupa ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual. Contohnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan ereksi, ereksi yang cepat hilang, atau penurunan kekuatan ereksi sehingga penis terasa kurang keras. 'Bahkan ada juga ereksi sesekali, penurunan gairah seksual, kecemasan atau frustrasi akan performa seksual, dan lain sebagainya,' katanya.
-
Bagaimana cara mengatasi impotensi? Pengobatan impotensi melibatkan pemeriksaan riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes darah, tes urine, ultrasonografi, dan tes psikologi.
-
Kenapa pria bisa impotensi? Masalah ini bisa bersifat sementara atau kronis dan dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, atau gaya hidup.
-
Bagaimana cara mengatasi disfungsi ereksi? Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dan holistik, mengingat bahwa impotensi sering kali merupakan hasil dari kombinasi beberapa penyebab. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya fokus pada penyebab utama tetapi juga menurunkan faktor risiko yang ada. 'Seperti, mulai terapkan hidup sehat, rajin olahraga seminggu minimal 3 kali, 30 menit setiap sesi minimal. Kuatkan olahraga terutama di Gerakan paha, agar aliran darah kuat ke area penis,' katanya.
-
Siapa yang bisa mengalami impotensi? Disfungsi ereksi atau yang biasa dikenal dengan sebutan impotensi adalah kondisi di mana pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk mencapai kepuasan seksual di kedua pasangan.
Gejala impotensi
Gejala disfungsi ereksi yang mungkin kamu rasakan meliputi:
Penyebab impotensi
Gairah seksual pria adalah proses kompleks yang melibatkan otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat terjadi akibat masalah dengan semua ini. Demikian pula, stres dan masalah kesehatan mental dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.
Terkadang kombinasi masalah fisik dan psikologis menyebabkan disfungsi ereksi. Misalnya, kondisi fisik minor yang memperlambat respons seksual dapat menyebabkan kecemasan untuk mempertahankan ereksi. Kecemasan yang dihasilkan dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.
Penyebab impotensi secara fisik
Dalam banyak kasus, disfungsi ereksi disebabkan oleh sesuatu yang bersifat fisik. Penyebab umum meliputi:
Penyebab impotensi secara psikologis
Otak memainkan peran kunci dalam memicu rangkaian peristiwa fisik yang menyebabkan ereksi, dimulai dengan perasaan gairah seksual. Sejumlah hal dapat mengganggu perasaan seksual dan menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi. Ini meliputi:
Faktor risiko impotensi
Seiring bertambahnya usia, ereksi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang dan mungkin tidak sekuat itu. Kamu mungkin membutuhkan lebih banyak sentuhan langsung ke penis untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
Berbagai faktor risiko dapat berkontribusi terhadap disfungsi ereksi yakni di antaranya:
Komplikasi
Komplikasi akibat disfungsi ereksi dapat meliputi:
Cara Mengobati Impotensi
Jenis pengobatan impotensi akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berdasarkan riwayat kesehatan keluarga, serta riwayat kesehatan diri sendiri dan kesehatan saat ini, dokter Anda mungkin merawat dengan obat-obatan oral (Viagra®, Levitra®, Cialis®).
Jika opsi ini gagal, kamu mungkin dirujuk ke ahli urologi yang dapat membantu dengan opsi non-bedah lainnya seperti perangkat vakum atau suntikan atau opsi perawatan bedah. Jika diperlukan, dokter mungkin juga merujuk ke psikolog yang berspesialisasi dalam disfungsi seksual.
Bagaimana disfungsi ereksi diobati?
ED dapat diobati dengan berbagai cara yaitu:
Pencegahan impotensi
Cara terbaik untuk mencegah disfungsi ereksi adalah membuat pilihan gaya hidup sehat dan mengelola kondisi kesehatan yang ada. Misalnya;
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual.
Baca SelengkapnyaImpotensi atau disfungsi ereksi merupakan masalah kesehatan yang semakin mendapat perhatian di kalangan medis dan masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi lemah syahwat yang wajib diketahui kaum pria agar vitalitas terjaga.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara atasi impotensi dengan cabai.
Baca SelengkapnyaMasalah disfungsi ereksi yang dialami oleh seseorang perlu diatasi dengan tepat melalui pemahaman pada gejala awal.
Baca SelengkapnyaKaum adam wajib tahu, bahwa diabetes bisa berdampak pada gangguan ereksi pria.
Baca SelengkapnyaGagal jantung adalah kondisi di mana jantung mulai melemah dalam memompa darah.
Baca SelengkapnyaLemah jantung atau dikenal sebagai gagal jantung adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif.
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaJantung bisa mengalami penuaan semakin bertambah usia, namun ada pula faktor-faktor yang mempercepat penuaan jantung.
Baca SelengkapnyaTingkat testosteron yang seimbang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan umum. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tanda adanya risiko kolesterol tinggi kerap luput disadari seseorang.
Baca Selengkapnya