Tingkatkan Pengamanan Hasil Laut, Sumut Segera Operasikan Kapal Ini
Merdeka.com - Sebagai salah satu upaya untuk memaksimalkan pengamanan hasil laut, Sumatra Utara (Sumut) akan segera mengoperasikan sebuah kapal pengawas sumber daya kelautan dan perikanan.
Kapal tersebut saat ini masih dalam proses pengerjaan dan diperkirakan akan selesai pada pertengahan Desember 2021 mendatang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumut, Mulyadi Simatupang mengatakan, kapal tersebut kini masih berada di Batam, Kepulauan Riau. Hingga saat ini, pengerjaan kapal sudah mencapai 80 persen.
-
Siapa yang mengoperasikan kapal di Pelabuhan Kamal? Mengutip asrtikel Pelabuhan Kamal Tahun 1996-2009 karya Arifatul Jannah (Jurnal AVATARA Unesa, 2016), pada tahun 1949 Pelabuhan Ujung-Kamal membangun Dermaga Couster. Ada empat kapal yang beroperasi yakni KMP Bangkalan, KMP Paramaria, KMP Pamekasan, dan KMP Dahlia.
-
Mengapa pengelolaan sumber daya air di pulau-pulau terluar sangat diperlukan? Menteri Basuki mengatakan bahwa pengelolaan sumber daya air terintegrasi di pulau-pulau terkecil dan terluar sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan iklim dan kenaikan muka air laut.
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
-
Siapa yang akan mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas? Pada Kamis (12/9), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Uni Emirat Arab menyepakati sebuah perjanjian kerja sama untuk mengembangkan kawasan Tanjung Emas Semarang.
-
Kapal apa yang dipakai untuk berlayar di laut Nusantara? Moda transportasi utama dalam mengarungi lautan Nusantaraadalah kapal. Jenis kapal paling terkenal adalah jung.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
"Kapal berukuran 17 meter tersebut saat ini berada di galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau. Progres pengerjaannya sudah 80 persen," ujar Mulyadi pada Rabu (10/11).
Rencananya, kapal pengawas tersebut akan langsung dioperasikan pada akhir tahun ini. Namun, akan dilakukan uji coba terlebih dahulu setelah pengerjaan kapal rampung.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Kapal Seharga Rp9,3 Miliar
Instagram/@diskelautandanperikanansumut ©2021 Merdeka.com
Kapal pengawas perikanan ini dibuat untuk menggantikan kapal pengawas buatan tahun 2004 milik Sumut yang sudah lama apkir.
Sejak kapal tersebut tak bisa digunakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut bersama pemerintah kabupaten/kota melakukan pengawasan di laut Sumut dengan menggunakan kapal pengawas berukuran kecil. Hal ini membuat kinerja petugas tidak optimal.
"Tentu saja pengawasan menjadi tidak optimal. Adanya kapal baru diharapkan membuat pengawasan semakin lancar," kata Mulyadi.
Oleh karena itu, Pemprov Sumut kemudian membuat kapal pengawas perikanan baru yang memakan anggaran senilai Rp9,3 miliar dari APBD 12021.
Kapal baru tersebut dibuat dari aluminium dengan mesin inbord 2x500 Hp dengan panjang 17 meter dan lebar 4 meter.
Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD
Instagram/@diskelautandanperikanansumut ©2021 Merdeka.com
Terkait proyek pembuatan kapal ini, Mulyadi mengatakan, perencanaan lelang sudah disiapkan sejak 2019 oleh CKP Sumut namun sempat tertunda. Hal ini karena tidak ada perusahaan atau kontraktor di Sumut yang berpartisipasi."Baru pada 2020 lelang pengadaan kapal itu dimulai lagi dan dimenangkan perusahaan di Kepribadian dan pengerjaan pembuatan kapal mulai dilakukan di tahun 2021," katanya.Kapal ini sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja petugas dalam berpatroli menjaga perairan di Sumut. Kapal ini juga disebut bisa melaju hingga di atas 12 mil. "Kapal yang akan bisa melaju di atas 12 mil memang sangat dibutuhkan untuk mengawasi sumber daya kelautan dan perikanan di Sumut," tambah Mulyadi. Dengan adanya kapal ini, Mulyadi berharap sumber daya laut di Sumut bisa semakin terjaga sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Sumut. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Trenggono mengumumkan bahwa KKP akan membangun infrastruktur Ocean Big Data
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaPerairan Batam memiliki wilayah strategis yang dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dan terletak di jalur perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaTujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaNano Satelit ini bertujuan untuk memetakan kondisi dan aktivitas di laut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota akan dilaksanakan bertahap tahun ini, sebelum diterapkan sepenuhnya mulai tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaDoni tidak merinci sampai kapan operasi itu berlangsung, begitu pula dengan detail pasukan dan alutsista yang dikerahkan.
Baca Selengkapnya