Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Medan Mulai Pekan Ini, Target 200 Ribu Siswa SD
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 untuk anak umur 6 sampai 11 tahun sudah mulai dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia. Sumatra Utara (Sumut) saat ini juga tengah bersiap untuk melaksanakan vaksinasi anak umur 6 sampai 11 tahun tersebut.
Di Sumut sendiri, pelaksanaan vaksinasi ini awalnya akan digelar di sembilan daerah, yakni Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Tapanuli Utara, Toba, Samosir, Kota Pematangsiantar dan Sibolga. Sementara Kota Medan tidak masuk dalam daftar daerah yang akan melaksanakan vaksinasi anak.
Namun, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan bahwa Kota Medan kini sudah bisa melaksanakan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun tersebut dan akan dilakukan mulai pekan ini. Bobby menargetkan vaksinasi ini bagi sekitar 200 ribu anak usia 6 sampai 11 tahun yang ada di Kota Medan
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kapan anak harus di vaksin PCV? Jadwal Imunisasi Vaksin PCV telah dimasukkan dalam program imunisasi dasar untuk anak-anak berusia 0 hingga 18 tahun di Indonesia.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
"Vaksin anak sudah saya sampaikan di minggu ini akan kita coba," ujar Bobby pada Senin (20/12).
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Sasar 200.000 Siswa SD
Bobby mengatakan, saat ini pelaksanaan vaksinasi anak sedang tahap persiapan dan sosialisasi. Nantinya, vaksinasi ini akan dilakukan di sekolah-sekolah, karena vaksinasi anak ini sendiri tujuannya untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan komunal, khususnya bagi siswa Sekolah Dasar (SD).
Dengan dilaksanakannya vaksinasi ini, diharapkan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah dapat dilaksanakan dengan tenang dan penuh rasa nyaman.
"Saya kasih tahu totalnya anak-anak kita 6-11 tahun yang sudah bisa divaksin ada 200 ribu lebih. Itu kurang lebih 90 ribu lebih ada di SD Negeri, dan sisanya di swasta," jelas Bobby.
Sosialisasi saat ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan kepada sekolah-sekolah maupun orang tua murid yang ada di Kota Medan.
"Karena itu, kita sosialisasikan dahulu ke semuanya," tambahnya.
Upaya Antisipasi Varian Omicron
Selain untuk mempercepat terbentuknya herd immunity, percepatan pelaksanaan vaksinasi anak ini juga sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron yang kini telah masuk ke Indonesia. Bobby sendiri mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mempertimbangkan penyekatan di pintu perbatasan Kota Medan guna menghindari masuknya varian baru tersebut."Sejauh ini belum ada kita berikan opsi-opsi itu. Tapi nanti akan kita lihat perkembangannya," katanya. Namun, Ia terus mengimbau agar masyarakat Kota Medan meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, tingginya tingkat kepatuhan prokes 5M itu, maka semakin rendah kemungkinan terjangkitnya varian Omicron yang sampai saat ini belum terdeteksi di Kota Medan."Tinggal bagaimana tingkat kepatuhan kita ini. Semakin tinggi tingkat kepatuhan, semakin kecil kemungkinan virus Omicron masuk ke Kota Medan," tegas Bobby. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca Selengkapnya