Awas, ada ancaman serius terbaru untuk pengguna Mac OS dan IOS
Merdeka.com - Kembali pengguna perangkat berbasis iOS dan juga pengguna Mac mendapatkan ancaman dari sebuah malware yang bernama WireLurker.
Bahkan para pengamat keamanan perangkat mobile menyatakan bahwa WireLurker ini dapat dikatakan sebagai malware dengan tingkat infeksi yang patut diwaspadai dan merupakan serangan terbesar untuk produk dari Apple.
Dikutip dari Tech Worm (06/11), WireLurker muncul pertama kali di China dan menyebar secara cepat ke perangkat para pengguna produk dari Apple di negara tersebut.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
-
Kenapa kelelawar jadi penyebar virus? Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi berbagai virus yang berpotensi mematikan bagi manusia.
-
Kapan serangan ransomware terjadi? Serangan terhadap server PDNS 2 pada 20 Juni 2024 itu mengakibatkan beberapa layanan publik terhambat.
Para pengguna iPhone pada khususnya sempat bingung kenapa gadget mereka beroperasi tidak sebagai mana mestinya, bahkan ketika tidak sedang mereka gunakan. Uniknya, penyebaran dan serangan WireLurker ini sebenarnya sudah terjadi sekitar 6 bulan lalu, namun para peneliti masih kebingungan dan tidak tahu cara untuk menanganinya.
"WireLurker dapat dikatakan sebagai tanda bangkitnya era baru malware," jelas para peneliti.
Cara kerja dari WireLurker ini adalah menginfeksi perangkat berbasis Mac OS terlebih dahulu dan akan menyebar secara langsung ketika ada perangkat berbasis iOS diintegerasikan dengan perangkat sebelumnya.
Para peneliti mengatakan bahwa siapa saja dapat terkena serangan dari WireLurker apabila mengunduh aplikasi bukan dari Apple App Store atau iTunes App Store.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaYouTuber Basically Homeless, Nicholas Zetta, menantang mitos MacBook tidak bisa kena virus dengan sengaja mengunduh 141 virus. Hasilnya?
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca Selengkapnya