Banyak Akun Youtube Kena Retas, Ini Cara Hacker Membobolnya!
Merdeka.com - Pada akhir pekan lalu, banyak akun dari YouTuber ternama dunia jadi target serangan siber terkoordinasi yang dilakukan oleh hacker.
Meski belum diketahui siapa dalang aksi peretasan tersebut, mereka spesifik menargetkan influencer di berbagai genre kanal YouTube.
Adapun kanal (channel) YouTube yang menjadi korban aksi peretasan tersebut, termasuk teknologi, musik, gim, dan otomotif. Menjadi korban peretasan, mereka pun langsung mengeluh dan bertanya-tanya bagaimana akun YouTube mereka bisa di hack lewat Twitter.
-
Bagaimana cara mengembalikan akun YouTube yang dihack? Berikut adalah cara mudah menghubungi dan melaporkan pihak YouTube bahwa akun yang dimiliki terkena retas melalui Twitter.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana pelaku penipuan Youtube mencari korban? Dia mencari korban memakai modus menawarkan pekerjaan lewat nomor telepon tak dikenal.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa akun YouTube DPR RI dihack? Peretasan akun YouTube tersebut membuat geger.
Mengutip laporan penyelidikan ZDNet via Tekno Liputan6.com, YouTuber di berbagai dunia tersebut telah menjadi korban dari serangan phishing yang terkoordinasi.
Sayangnya, tidak disebutkan secara spesifik YouTuber mana yang terkena retas.
Cara Hacker Akses Akun YouTuber
Berdasarkan laporan yang sama, para peretas mampu mendapatkan database dan mengirim halaman login Google palsu ke masing-masing alamat email terkait.
Namun, laman tersebut malah mencuri informasi data korban dan menggunakannya untuk mengakses akun YouTube mereka.
Hacker pun langsung mentransfer seluruh data korban ke pemilik baru dan mengubah alamat URL kanal YouTube, sehingga membuat korban berpikir akun mereka telah dihapus.
Hingga saat ini, masih belum diketahui apakah aksi peretasan sejumlah akun YouTuber tenar tersebut dilakukan oleh kelompok hacker atau satu orang.
Sumber: Liputan6.comReporter: Yuslianson
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube tidak hanya menipu para korban dengan menggasak uangnya saja.
Baca SelengkapnyaIni ternyata cara hacker ambil alih akun YouTube DPR RI.
Baca SelengkapnyaDari peninjauan BSSN, alamat peretasan itu berasal dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah cara paling mudah menghubungi YouTube untuk memulihkan akun kena hack.
Baca SelengkapnyaAriandi mengatakan, BSSN dan DPR telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaTim yang diterjunkan Bareskrim sedang bekerja memulihkan akun YouTube DPR RI.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menghubungi Google Indonesia dan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kasus ini.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaDua tersangka berperan sebagai penyedia rekening bank untuk menampung hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya masih mendalami kasus ini dengan mendalami terkait kemungkinan adanya korban lain
Baca Selengkapnya