Begal HP Ternyata Marak di Negara Maju Ini, Tak Tanggung-tanggung Korban Bisa Kena Tusuk
Di negara maju kriminalitas masih kerap dijumpai. Kepolisian setempat pun mulai mengkhawatirkan kejadian ini.
Di negara maju kriminalitas masih kerap dijumpai. Kepolisian setempat pun mulai mengkhawatirkan kejadian ini.
Begal HP Ternyata Marak di Negara Maju Ini, Tak Tanggung-tanggung Korban Bisa Kena Tusuk
Pembegalan HP ternyata terjadi tak hanya di Indonesia saja. Di negara maju sekalipun juga marak.
Di London, Inggris, tepatnya dilaporkan kasus pencurian HP semakin mengerikan.
Kejadian paling parah pada 6 Oktober 2022, tiga orang ditikam oleh pembegal saat mereka mencoba membantu korban percobaan pembegalan HP di Bishopsgate.
Kasus lain juga dialami oleh seorang manajer bakat artis Chad Teixeira. Ia menceritakan HPnya dicuri tiga kali dalam hitungan minggu pada tahun lalu.
Kasus-kasus tersebut merupakan penggambaran bagaimana persoalan begal HP juga begitu mengerikan di sana. Menurut catatan kepolisian setempat, hampir setiap enam menit sekali, warga melaporkan HPnya hilang.
Jumlah kasusnya pun mengejutkan. Dilaporkan Standard, Selasa (4/7), sebanyak 90.864 HP dicuri pada 2022.
Ini setara dengan hampir 250 per hari HP yang digondol maling.
Westminster merupakan salah satu wilayah di London yang paling banyak peristiwa kemalingan HP. Jumlah kasusnya mencapai 25.899 HP yang dicuri. Dengan begitu, menjadikan kota tersebut berkontribusi hampir 30 persen dari total pencurian di seluruh Ibu Kota. Posisi kedua, diduduki oleh Camden. Sebuah distrik di barat laut London ini terungkap sebanyak 7.900 kasus pencurian ponsel. Lalu diikuti Southwark dan Hackney. Kasus pencurian paling sedikit berada di Bexley dengan jumlah 432 laporan.Angka-angka tersebut juga mengungkap kemungkinan kecil para korban dipertemukan kembali dengan ponsel curian.
Dengan demikian bahwa hanya sekitar dua persen dari ponsel yang dicuri di London tahun lalu yang kemudian ditemukan.
Inspektorat Kepolisian London menyebutkan kejadian ini tak bisa ditolerir. Pasalnya, jika terus menerus angkanya naik akan berdampak terhadap kepercayaan publik terhadap kepolisian.
"Pencurian telepon bukanlah kejahatan ringan. Perlu ada upaya bersama untuk mengatasi hal ini karena secara langsung memengaruhi kepercayaan publik terhadap kemampuan polisi untuk menjaga mereka tetap aman,"
Kepala Inspektur HMCIFRS Andy Cooke
Markas Besar Pusat Kepolisian di wilayah London, Scotland Yard, mengatakan ponsel sulit dilacak karena biasanya dijual dengan cepat. Pencuri sering menggunakan sepeda dan moped untuk merebut ponsel, serta sering mendekati korban dari belakang saat mereka sedang mengirim pesan atau menelepon. "Ponsel biasanya merupakan barang yang paling banyak dicuri karena mudah direbut dari tangan korban saat mereka melihat HP dan tidak menyadari lingkungannya," ujar juru bicara kepolisian.