Berapa banyak es di benua Antartika?
Merdeka.com - Antartika dikenal sebagai benua berselimut es dan terdingin di dunia dengan suhu terendah minus 89,2 derajat Celcius pada tahun 1983. Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa banyak es di benua paling selatan Bumi itu?
Banyak ilmuwan menyatakan bila 90 persen es di Bumi bisa ditemukan di Antartika. Mayoritas daratan di Antartika tertutup oleh es dengan ketebalan hingga lebih dari 1,6 kilometer.Menurut penelitian British Antarctic Survey (BAS) menggunakan satelit NASA Lansat 8, hanya 0,18 persen daratan es di Antartika yang tidak tertutup es.
Berdasarkan data NSIDC (National Snow & Ice Data Center), lapisan es di Antartika sekitar menutupi area seluas 14 juta kilometer persegi. Es Antartika luasnya sama dengan luas Amerika Serikat dan Meksiko di gabung.
-
Apa yang ada di bawah es Antartika? Antartika memiliki es dengan kedalaman 4.776 meter dan ketebalan rata-rata 2.160 meter. Menurut National Science Foundation, secara keseluruhan Antartika menyimpan 27 juta kilometer kubik air beku. Jika air tersebut meleleh, akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut sekitar 58 meter.
-
Dimana peneliti mengebor es Antartika? Diketahui, para peneliti telah mengebor lubang di es Antartika dengan kedalaman lebih dari 2.000 meter.
-
Mengapa lautan es Antartika menghilang? Terdapat berbagai hal yang bisa menyebabkan perubahan pada luas es laut, seperti proses-proses lautan, panas yang tersimpan di bawah permukaan, variasi yang kuat pada angin ke selatan, sistem-sistem badai, hingga suhu permukaan laut yang hangat selama paruh pertama tahun 2023.
-
Kapan lautan es Antartika menyusut? Di tahun 2023, lautan es Antartika menyusut ke tingkat paling rendah dalam sejarah. Jika dibandingkan dengan saat musim dingin, terdapat lebih dari 2 juta km persegi es laut yang menyusut.
-
Apa yang hilang dari lautan es Antartika? Di tahun 2023, lautan es Antartika menyusut ke tingkat paling rendah dalam sejarah. Jika dibandingkan dengan saat musim dingin, terdapat lebih dari 2 juta km persegi es laut yang menyusut.
-
Apa yang ditemukan di bawah lapisan es Antartika? Penelitian terbaru mengungkapkan bentang alam luas yang tampaknya terbentuk oleh sungai setidaknya 14 juta tahun yang lalu, mungkin bahkan sebelum pertumbuhan awal es Antartika Timur sekitar 34 juta tahun yang lalu.
Menariknya, di tengah pemanasan global ini, lapisan es Antartika justru terus bertambah (setidaknya sampai saat ini). Dari tahun 2003 sampai 2008, per tahunnya ada 82 miliar ton baru yang terbentuk. Total, bobot es di Antartika diperkirakan sampai 16 miliar ton!
Jumlah yang sangat besar itu membuat ilmuwan yakin bila permukaan laut akan bertambah tinggi hingga 60 meter bila seluruh es di Antartika mencair.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perairan dingin Antartika juga penting untuk terciptanya arus laut dalam yang mengalir ke utara membawa nutrisi dan oksigen yang penting bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu merupakan fenomena 1 dari 2.000 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya dalam tiga dekade, gunung es terbesar dunia A23a terombang-ambing di lautan setelah lepas dari dasar Laut Weddell.
Baca SelengkapnyaDi balik warna putihnya yang cantik, Antartika menyimpan fakta menarik. Ini fakta Antartika yang akan membuat siapa saja takjub.
Baca SelengkapnyaIni dampak yang mungkin terjadi jika wilayah laut dilewati sisa-sisa gunung es ini.
Baca SelengkapnyaKawah-kawah tersebut ditemukan pertama kali pada 2010 hingga 2022.
Baca SelengkapnyaTeknologi baru seperti pencitraan ruang angkasa yang membantu mereka memecahkan misteri kerak bumi.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan tertarik untuk menyelidiki bagaimana peristiwa iklim besar ini terjadi di Antartika
Baca SelengkapnyaFenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir dengan kondisi Greenland yang kian menghijau.
Baca SelengkapnyaHal yang akan ditemukan di bawah lapisan es kutub tergantung di mana tempat menggalinya.
Baca SelengkapnyaSkenario ini barangkali akan terjadi bila Bumi kehabisan pasokan air.
Baca Selengkapnya