Bing it on, duel Bing vs Google yang diadakan Microsoft
Merdeka.com - Microsoft berusaha keras mengalahkan Google dalam hal search engine walau dengan cara yang sedikit nekat. Microsoft menantang konsumen untuk membuktikan hasil pencarian mana yang lebih mereka sukai antara Bing, search engine milik Microsoft, dan Google. Tantangan ini mengambil format semacam kontes buta.
Pada kontes yang diberi nama Bing it on itu, konsumen diminta untuk menuliskan apa yang ingin mereka cari dalam search engine. Dari dua hasil pencarian yang muncul konsumen diminta memilih mana yang terbaik. Tentu ketika memilih, konsumen tidak mengetahui mana yang hasil pencarian Bing dan mana yang Google.
Belum ada komentar resmi dari Google mengenai program Microsoft ini.
-
Kenapa Microsoft diberi insentif? Sebagai balasan atas investasi Microsoft, Budi menyebutkan Indonesia akan memberikan insentif yang kira-kira serupa dengan apa yang diberikan oleh negara lain yang juga telah bekerja sama dengan Microsoft.
-
Siapa yang memuji Microsoft? Kendati begitu, Jobs harus mengakui kesuksesan bisnis Microsoft. Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang dilakukan BRI dengan Microsoft? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dengan Microsoft berkolaborasi dalam bidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan Machine Learning sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Microsoft di Indonesia? Investasi ini menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
Tampaknya upaya Microsoft ini dilatarbelakangi sulitnya mengejar Google dalam hal search engine. Google seperti telah menjadi bagian alami dari internet itu sendiri. Masyarakat seakan secara naluri akan menggunakan Google ketika membutuhkan search engine.
Microsoft dengan Bing-nya, menurut data Mashable (06/09), hanya mampu menarik 15,7 persen dari total pasar search engine. Sementara Google menguasai dua pertiga pasar search engine dunia. Namun angka raihan Microsoft sendiri dapat dikatakan mencapai 28,7 persen, hal ini karena Yahoo saat ini menggunakan hasil pencarian Bing. Data hasil pasar search engine tersebut datang dari comSore, sebuah firma riset digital.
Program semacam ini bukan kali pertama dilakukan Microsoft. Bulan Februari lalu Microsoft pernah mengadakan kontes serupa untuk melihat siapa yang terbaik di antara Windows Phone, iPhones dan smartphone Android. Namun kontes tersebut dihentikan karena ada protes dari konsumen Android yang merasa ada kecurangan pada kontes buta tersebut.
Harus diakui upaya kontes buta semacam ini dapat menjadi pedang bermata dua. Karena jika peserta kontes lebih menyukai hasil pencarian Google, maka nama Bing yang jadi taruhannya.
Apapun hasilnya, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencobanya. (mdk/ikh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaOpenAI mengumumkan pihaknya akan merilis SearchGPT, sebagai pesaing berat Google. Teknologi termutakhir bakal tersemat di SearchGPT.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaGoogle tak ingin ketinggalan dengan Microsoft melalui Bing soal AI.
Baca SelengkapnyaData terbaru menunjukkan 45 persen dari Generasi Z kini lebih suka menggunakan media sosial untuk pencarian daripada Google.
Baca SelengkapnyaGoogle telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari kita, memudahkan pencarian informasi dengan cepat dan efisien.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah oleh Min Choi di akun X/Twitternya pada Kamis, (18/4) dan telah dilihat oleh 7 juta orang.
Baca Selengkapnya