Buka lowongan, Microsoft serius untuk bikin Surface Phone?
Merdeka.com - Sebuah lowongan baru-baru ini muncul dari Microsoft bagi mereka yang ahli dalam chipset Qualcomm dan Intel. Hal ini mengisyaratkan bahwa Microsoft sepertinya serius dalam pengembangan Surface Phone yang telah dikabarkan sebelumnya.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa smartphone yang akan dibuat oleh Microsoft nantinya akan didukung oleh Andromeda - Windows 10. Yang mana juga bakal memiliki dukungan ARM, alias itu akan bisa menjalankan aplikasi desktop di perangkat tersebut.
Ini akan menjadi seru mengingat hal-hal menarik selalu dihadirkan oleh Microsoft melalui terobosan yang berani. Bayangkan saja, mampu menjalankan aplikasi desktop dalam perangkat smartphone adalah sebuah kemajuan yang luar biasa. Kita mungkin bisa mengoperasikan Microsoft Office, membuka Photoshop, bahkan mungkin dapat mengakses beberapa aplikasi besutan Adobe lainnya. Rendering video? Bisa jadi! Maen game PC? Kemungkinan besar iya!
-
Kenapa Qualcomm tertarik akuisisi Intel? 'Perusahaan pembuat chip seluler ini telah memikirkan untuk mengambil alih beberapa bagian dari Intel, yang saat ini berjuang untuk mendapatkan keuntungan dan berusaha menjual unit bisnis serta aset lainnya,' ungkap seorang sumber kepada Reuters pada Jumat (6/9).
-
Apa yang dilakukan Microsoft di Indonesia? Investasi ini menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
-
Dimana Microsoft berinvestasi? Salah satu bagian dari inisiatif tersebut adalah rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.
-
Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
-
Kenapa Microsoft diberi insentif? Sebagai balasan atas investasi Microsoft, Budi menyebutkan Indonesia akan memberikan insentif yang kira-kira serupa dengan apa yang diberikan oleh negara lain yang juga telah bekerja sama dengan Microsoft.
-
Apa yang ditemukan pada chipset Qualcomm? Qualcomm mengumumkan bahwa sejumlah hacker telah memanfaatkan kerentanan zero-day, yaitu celah keamanan yang belum diketahui oleh pengembang saat dieksploitasi.
Sekadar informasi, perangkat ini nantinya akan dapat dilipat. Smartphon yang kemungkinan bakal memiliki performa tinggi dan dapat dibuka untuk dijadikan tablet. Kurang lebih bentuknya seperti paten yang baru-baru ini diajukan oleh pihak Microsoft.
Microsoft Surface Phone ©2017 Merdeka.comMenarik, bukan? Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Microsoft diam-diam punya konsep HP layar lipat 360 derajat. Apakah inovasi itu akan dirilis?
Baca SelengkapnyaBerikut daftar perusahaan teknologi yang ada keterlibatan Israel di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKebocoran dokumen gaji karyawan membuat gaduh internal perusahaan. Ada kesenjangan di antara para pegawai.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Microsoft dapat insentif seperti di negara lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menawarkan pembangunan Microsoft Asia-Pacific Research and Development di Bali atau Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaQualcomm menginformasi bahwa para hacker berhasil mengeksploitasi bug zero-day yang cukup membahayakan bagi pengguna HP Android.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah merek-merek HP China yang akan dirilis Oktober 2024. Ada yang ditunggu-tunggu?
Baca SelengkapnyaMencari pekerjaan di luar negeri, menjadi pilihan sebagian orang Indonesia untuk bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaSamsung masih merahasiakan kode 'Q7M' pada serial HP layar lipat terbarunya.
Baca Selengkapnyapihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, CEO Microsoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Baca Selengkapnya