Cerita Ilmuwan yang Pernah Masuk Lubang Bawah Laut yang Mengerikan
Banyak hal yang mereka temui di kedalaman lubang itu.
Banyak hal yang mereka temui di kedalam sana.
Cerita Ilmuwan yang Pernah Masuk Lubang Bawah Laut yang Mengerikan
Lautan adalah rumah bagi segala macam misteri, mulai dari isu alien hingga bangkai kapal kuno. Maka, ketika miliarder Richard Branson dan tim ilmuwan membawa kapal selam ke dasar Lubang Biru Raksasa Belize yang ikonis, mereka bersiap untuk pemandangan yang benar-benar luar biasa. Sayangnya, hingga ekspedisi yang dilakukan Branson pada 2018, kedalaman Blue Hole belum sepenuhnya dieksplorasi. Blue Hole adalah lubang runtuhan terbesar di dunia, berukuran lebar 300m (984 kaki) dan kedalaman sekitar 125m (410 kaki).
-
Di mana lubang terdalam di dunia itu berada? Terletak di Distrik Pechengsky, Rusia dekat perbatasan Norwegia, lubang bor ini merupakan bagian dari proyek Uni Soviet untuk mengebor sedalam mungkin ke dalam Kerak Bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di lubang tersebut? Namun, ilmuwan dan ahli geologi berhasil menemukan beberapa penemuan menarik lainnya, seperti bagian dalam kerak bumi yang dipenuhi air, dan fosil plankton mikroskopis yang ditemukan enam kilometer di bawah permukaan.
-
Siapa yang menggali lubang terdalam di dunia? Kola Superdeep Borehole SG-3 merupakan lubang terdalam yang digali secara artifisial di Bumi.
-
Mengapa lubang di dasar Laut Utara dianggap misterius? Bopeng misterius ini ditemukan pada tahun 2010-an, dan sebelumnya diduga disebabkan oleh gas metana yang keluar dari bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan di lubang yang tidak biasa? Arkeolog dari Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Pelestarian Monumen (BLfD) yang sedang menggali sebidang tanah di Burgbernheim, Jerman, menemukan lubang yang tidak biasa berisi tumpukan sisa-sisa bangunan hangus dan berisi batu-batu usang.
-
Siapa yang menemukan lubang terdalam di Amerika Serikat? Dua orang pemuda kembar pemilik akun YouTube ActionAdventureTwins, Nate dan Ben, menjadi salah satu pihak yang kerap melakukan aktivitas menantang ini, seperti dikutip dari UNILAD, LADbible, dan Indy100, Rabu (1/5).
Miliarder Inggris itu bergabung dalam perjalanan eksplorasinya bersama Fabien Cousteau – cucu dari perintis penjelajah bawah laut Jacques Cousteau, dan ahli kelautan Erika Bergman.
Misi mereka adalah membuat peta 3D interior Blue Hole, tetapi ketika mereka mencapai dasar, mereka bertemu dengan beberapa penemuan yang mengganggu.
Hal pertama yang mereka temui saat menyusuri lubang adalah dinding stalaktit raksasa, yang "sangat indah", menurut Branson. Kemudian, sekitar 300 kaki, mereka menembus lapisan tebal hidrogen sulfida beracun, menjerumuskan mereka ke dalam kegelapan dan menghilangkan oksigen dari air di sekitar mereka. Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Bergman menjelaskan bahwa begitu menembus lapisan itu dapat merasakan kehilangan semua sinar matahari dan berubah menjadi hitam sepenuhnya. Kondisi ini begitu mengerikan."Kami tidak menyangka akan melihat makhluk apa pun di bawah. Tetapi ketika kami sampai di dasar, kami dapat melihat kepiting, kerang, dan makhluk lain yang jatuh ke dalam lubang hingga ke dasar, kemudian kehabisan oksigen dan mati,"
Miliarder Richard Branson.
Saat tim terus melakukan perjalanan lebih jauh ke dalam jurang, mereka dihadapkan pada sisa-sisa tragedi.
Ketika zat tersebut diinkubasi pada suhu 10°C, prosesnya dipercepat sekitar 100 kali lipat. Suhunya dikatakan mirip dengan dasar laut di tepi benua.
Dalam sebuah wawancara dengan Business Insider pada Juli 2020, Bergman mengungkapkan bahwa mereka menemukan mayat dua orang yang hilang di Blue Hole
“Kami menemukan tempat peristirahatan beberapa orang. Dan kami dengan sangat hormat memberi tahu pemerintah Belize di mana kami menemukan mereka,” jelas Bergman.
Saat mereka mencapai dasar, tim menemukan sesuatu yang tidak terduga, dan sangat tidak diinginkan: sampah manusia. Kebanyakan sampah itu berbentuk botol minuman soda 2 liter dan GoPro yang hilang berisi beberapa foto liburan. “Mudah-mudahan dengan perjalanan ini kami telah meningkatkan kesadaran akan perlunya melindungi laut dan mengatasi perubahan iklim sekarang sebelum terlambat,” kata dia.