China: Amerika, jangan mata-matai kami!
Merdeka.com - Adanya laporan NSA menyadap Huawei melalui backdoor membuat pemerintah China berang. Negeri tirai bambu tersebut dengan jelas kemudian meminta Amerika tak lagi menguntit perusahaan asal China.
Seperti yang dilansir The Verge (24/3), seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa negaranya sangat prihatin dengan adanya laporan seperti itu. China pun berupaya untuk meminta klarifikasi dari Amerika Serikat mengenai hal tersebut.
"Kami selalu percaya bahwa internet harus digunakan untuk perkembangan sosial ekonomi sebuah negara, bukannya untuk penyadapan dan pengawasan," kata Hong Lei, juru bicara Kemenlu China seperti dikutip dari The News York Times.
-
Siapa yang menggunakan internet di China? Hampir 3 dari 4 orang (74,36%) di China menggunakan internet.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Apa yang dilakukan Huawei untuk ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Bagaimana hacker China menyerang? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
Di lain pihak, China sendiri bukannya pihak yang bersih dari dosa. Negeri Panda tersebut juga ditengarai melakukan serangan cyber ke banyak perusahaan privat Amerika Serikat lewat hacker-hackernya.
Saat ini sendiri, Presiden China, Xi Jinping sudah berbicara banyak dengan Barack Obama. Isinya tentu saja untuk menjernihkan ketegangan di antara kedua negara terkait masalah di dunia maya tersebut.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara Timur Tengah mulai menjadi pantauan AS terkait chipset AI.
Baca SelengkapnyaIni adalah rencana yang dipersiapkan AS kepada China.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dilaporkan telah melarang Samsung untuk mengirimkan stok chipset 7nm atau yang lebih kecil kepada perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.
Baca SelengkapnyaChina melarang para pejabat di lembaga pemerintah pusat menggunakan iPhone.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaJenderal Amerika Serikat menyebut bahwap erang dengan China bisa terjadi 2025.
Baca SelengkapnyaAS prihatin dengan risiko keamanan nasional yang terkait dengan teknologi yang terhubung pada kendaraan tersebut
Baca SelengkapnyaSanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca Selengkapnya