Diperlukan Akses Internet yang Memadai di Daerah Jauh dari Kota
Merdeka.com - Faiza Achmad juru bicara Pusat Inovasi dan Kemandirian Indonesia Raya (PIKIR) mengatakan dari total 83.218 Desa/Kelurahan, masih ada lebih dari 12.548 desa yang belum beruntung mendapatkan akses internet yang memadai, atau malah blank-spot, karena masalah geografis.
"Masih banyak sekali anak usia sekolah yang berada di daerah-daerah tersebut, sehingga perlu sekali segera diberikan solusi akses internet. Belum lagi UMKM dan pemerintahan desanya," kata dia dalam keterangan persnya, Jumat (5/11).
Dilanjutkannya, riset yang dilakukan yayasannya itu mencatat bahwa dengan koneksi internet yang kurang memadai, 64 persen siswa sekolah menengah melaporkan merasa kurang terlibat selama pembelajaran jarak jauh, sementara 74 persen orang tua dari siswa yang lebih muda melaporkan bahwa anak-anak mereka merasakan hal yang sama.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Siapa saja yang belum terhubung internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
-
Di mana warga negara tidak terkoneksi internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Bagaimana internet masuk desa di Kampung Besiq? Akses internet itu diberikan melalui layanan internet satelit Starlink pada dua sekolah di Kampung Besiq yaitu SDN 014 Kampung Besiq dan SDN 012 Kampung Bermai.
-
Dimana internet fiber tersedia? Sebagai contoh, sekitar 82 persen rumah tangga di AS dapat mengakses kecepatan broadband 100 Mbps ke atas, sementara hanya sekitar 43 persen yang dapat mengakses internet fiber.
"Hal ini umumnya terjadi di lokasi-lokasi yang jauh dari kota, walaupun juga dialami oleh siswa yang berada di kota-kota," terang dia.
Peningkatan jumlah pengguna internet dalam jumlah besar yang tidak diiringi penambahan infrastruktur internet dapat menyebabkan menurunnya kualitas internet secara drastis. Maka itu, pihaknya membuat program Internet Edukasi dari PIKIR Institut, untuk mendorong desa-desa untuk membangun sendiri infrastruktur internetnya.
"PIKIR Institut yang mendapat dukungan BUMN seperti BNI, dengan program BNI Peduli, membangun infrastruktur internet di desa-desa, khusus untuk keperluan edukasi," jelasnya.
Infrastruktur internet yang dibawa PIKIR Institute dan BNI adalah teknologi satelit. Teknologi ini efisien serta memadai untuk desa-desa yang jauh dari jangkauan internet selular atau jaringan fiber optik.
Diklaim dia, dengan penggunaan internet satelit yang murah dan berkualitas, desa-desa dapat mengadakan infastruktur internet secara swadaya, atau dengan memanfaatkan program Bina Lingkungan dari BUMN. Seperti yang dijalankan PIKIR Institut dan BNI di desa Malalak Barat di Sumatera Barat dan Desa Balung di Riau. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Provinsi Jambi belum merata. Desa Rantau kermas contohnya.
Baca SelengkapnyaData menunjukkan peningkatan akses internet di wilayah tertinggal yang sebelumnya sulit untuk menjangkau teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, Pemprov Jateng akan memasang jaringan internet demi meningkatkan kesejahteraan warga.ernet
Baca SelengkapnyaTepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2024 lalu, akses internet menjadi kado spesial untuk mereka.
Baca SelengkapnyaSinyal internet yang kini bisa diakses membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di daerah yang tadinya blankspot.
Baca SelengkapnyaSetelah Kaltim ditunjuk menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), pembangunan jaringan telekomunikasi meningkat pesat.
Baca SelengkapnyaSinyal layanan internet PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) tersedia di puluhan pulau terpencil di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Baca SelengkapnyaWarga berharap, ketika Ganjar menjadi Presiden di 2024 ini, Desa Watuagung bisa mendapatkan tower BTS, sehingga warga bisa mendapat jaringan sinyal internet.
Baca Selengkapnya"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca Selengkapnya