Elon Musk Punya Rencana Ubah Kebijakan Pemblokiran Akun di Medsos X
Tim Engineering X baru saja mengumumkan bahwa perubahan kebijakan pemblokiran akan segera diberlakukan.
Elon Musk semakin serius dalam rencananya untuk mengubah cara kerja fitur pemblokiran di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Tim Engineering X baru saja mengumumkan bahwa perubahan ini akan segera diterapkan dan memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai cara kerjanya.
Intinya, meskipun pengguna memblokir seseorang, mereka tetap dapat melihat unggahan jika akun Anda bersifat publik (tidak terkunci). Namun, pengguna yang telah diblokir tidak akan bisa mengklik tombol like, reply, atau repost.
-
Kenapa Elon Musk ubah aturan blokir akun? Elon Musk berpendapat bahwa melarang seseorang untuk melihat unggahan publik dari orang lain adalah tindakan yang tidak rasional.
-
Bagaimana Elon Musk menerapkan kebijakan di X? Selain itu, Musk sering kali menerapkan kebijakan yang tidak konsisten. Dia telah secara pribadi mengembalikan akun-akun tokoh sayap kanan seperti Donald Trump, sementara pada saat yang sama menangguhkan jurnalis yang mengkritiknya atau sekutunya.
-
Mengapa Musk meningkatkan moderasi konten di X? Meski Musk sering menyatakan dirinya sebagai pendukung absolut kebebasan berbicara, data ini justru menunjukkan sebaliknya.
-
Siapa yang ngeluarin aturan baru blokir akun di X? Pemilik Twitter, Elon Musk, pertama kali mengungkapkan perubahan ini pada bulan September yang lalu.
-
Bagaimana Elon Musk tingkatkan visibilitas akunnya di X? Temuan penelitian menunjukkan bahwa angka keterlibatan Musk 'melampaui tren keterlibatan umum yang diamati di seluruh platform.' Temuan ini semakin memperkuat dugaan sebelumnya bahwa algoritma X telah disesuaikan secara khusus untuk meningkatkan akun Musk.
-
Kenapa Elon Musk batasi akses Twitter? Langkah ini, kata Musk, adalah untuk mengatasi tingkat ekstrim dari pengikisan data dan manipulasi sistem.
Dengan kata lain, mereka yang diblokir tidak dapat berinteraksi dengan tweet dari pengguna yang memblokirnya. Menurut akun @XEng, tujuan dari perubahan ini adalah untuk meningkatkan transparansi di platform.
Melalui perubahan ini, pengguna dapat mengetahui jika ada orang yang berusaha menyembunyikan atau menyebarkan informasi pribadi atau berbahaya tentang mereka.
Mengutip dari Phone Arena, pada Jumat (18/10), Elon Musk telah lama mengungkapkan rencana mengenai fitur pemblokiran ini, bahkan pengumuman mengenai perubahan tersebut sudah dilakukan sejak bulan Mei.
Sebelumnya, ketika seseorang memblokir akun lain, mereka tidak dapat melihat atau berinteraksi dengan postingan dari akun yang memblokir. Namun, dengan aturan baru ini, pemblokiran menjadi lebih fleksibel.
Pro dan Kontra Pengguna
Pengumuman tersebut segera menuai berbagai reaksi, baik positif maupun negatif. Sebagian pengguna berpendapat bahwa fitur blokir yang lama sangat penting untuk melindungi privasi dan mengatur siapa saja yang dapat mengakses konten mereka.
Mereka juga mengkhawatirkan bahwa perubahan ini akan meningkatkan kemungkinan terjadinya pelecehan. Di sisi lain, ada kelompok yang mendukung kebijakan Elon Musk. Mereka berargumentasi bahwa bagi akun publik, pengguna yang diblokir tetap dapat mengakses konten dengan membuat akun baru.
Oleh karena itu, fitur blokir yang lama dianggap tidak efektif. Perubahan ini hanyalah salah satu dari sekian banyak perubahan yang telah diterapkan oleh Elon Musk setelah mengambil alih X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Diketahui bahwa langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempromosikan kebebasan berpendapat, sesuai dengan visi Musk.
Ia berpendapat bahwa setiap orang seharusnya dapat melihat unggahan publik, meskipun sudah ada orang yang memblokir mereka. Dampak dari perubahan ini terhadap pengguna masih menjadi pertanyaan. Beberapa mungkin merasa bahwa ini merupakan langkah yang positif, sementara yang lain mungkin merasa terganggu dengan situasi baru ini.
Ada Potensi Ganggu Privasi Pengguna?
Perubahan signifikan terjadi di Twitter, yang saat ini dikenal dengan nama X, setelah CEO Elon Musk mengumumkan bahwa pengguna yang diblokir tidak sepenuhnya terhalang untuk melihat akun publik. Dengan kata lain, meskipun seseorang dapat memblokir orang lain agar tidak berinteraksi, orang yang diblokir tetap dapat mengakses postingan publik.
Sebelumnya, fitur pemblokiran membuat akun pengguna yang diblokir hampir tidak terlihat sama sekali. Meskipun Elon Musk pernah mengancam untuk menghapus fitur ini secara total, keputusan terbaru ini tampak lebih bijaksana.
Dengan mempertahankan kemampuan untuk memblokir, Musk berusaha mengurangi kemungkinan terjadinya stalking dan pelecehan yang mungkin timbul jika fitur ini dihilangkan. Dikutip dari Android Police pada Selasa (24/9/2024), banyak pengguna merasa bahwa perubahan ini tidak memberikan keuntungan. Beberapa bahkan menganggapnya sebagai "ide buruk".
Mereka khawatir bahwa fitur baru ini hanya akan menjadi tombol bisu yang tidak efektif, mengingat bahwa orang yang diblokir masih dapat memantau aktivitas pengguna. Fungsi pasti dari fitur baru ini masih belum jelas dan bisa berbeda untuk setiap jenis akun.
Hingga saat ini, Musk belum memberikan tanggapan resmi mengenai perubahan ini, dan banyak pengguna berharap agar langkah selanjutnya lebih memprioritaskan privasi mereka.