GDP Venture Kucurkan Investasi Series A ke Prosa.ai
Merdeka.com - Prosa.ai, perusahaan startup berbasis Artificial Intelligence (AI) yang berfokus pada teknologi pemrosesan teks (Natural Language Processing) dan suara (Speech) dalam Bahasa Indonesia, baru saja mendapatkan pendanaan strategis series A yang dipimpin oleh GDP Venture.
Prosa.ai didirikan berawal dari riset para co-foundersnya, Dr. Ayu Purwarianti dan Dessi Puji Lestari, PhD, yang keduanya merupakan ahli terkemuka dalam teknologi NLP dan Speech beserta dengan Teguh Eko Budiarto, seorang pengusaha yang telah lama berkecimpung dan berpengalaman dibidang IT.
Prosa.ai yang didirikan sejak tahun 2018, dalam waktu satu tahun telah memiliki lebih dari 20 orang Data Scientists yang berfokus pada AI, 16 orang data annotators, (Linguistics) NLP & Speech products, data dan services yang berasal dari industri teknologi, pemerintahan dan akademisi.
-
Apa kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia? Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Apa yang diterjemahkan dengan bantuan AI? Ilmuwan berhasil menerjemahkan huruf paku yang ada di prasasti kuno menggunakan alat kecerdasan buatan (AI).
-
Siapa yang mengembangkan AI ini? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
-
Apa peran AI bagi pelaku usaha? AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
-
Siapa yang membangun AI untuk mengungkap isi naskah? Sebuah tim yang terdiri dari tiga mahasiswa, yang tidak bekerja di bidang filsafat tetapi teknologi, menyadari bahwa kecerdasan buatan mungkin dapat memberikan solusi.
Martin Hartono, CEO dari GDP Venture mengatakan, walaupun jumlah talent AI terbatas termasuk di Indonesia, tetapi para pendiri Prosa.ai menunjukkan bahwa Indonesia mampu untuk mengembangkan teknologi AI dan Prosa.ai pun telah menunjukkan progress yang sangat baik dalam waktu singkat.
"AI merupakan teknologi yang sedang berkembang dan sangat dibutuhkan untuk menunjang industri-industri lainnya, sehingga berinvestasi pada teknologi AI merupakan suatu investasi strategis untuk kami yang juga diharapkan dapat berpartisipasi dalam kemajuan teknologi di Indonesia," jelas Martin dalam keterangan persnya, Kamis (20/6).
Sementara itu, menurut Teguh Eko Budiarto, CEO Prosa.ai, tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk Prosa.ai dan pihaknya sangat gembira mendapatkan pendanaan series A dari GDP Venture, setelah sebelumnya juga menerima seed funding dari GDP Venture.
"Pendanaan yang kami dapatkan akan kami gunakan untuk memperkuat tim kami, meningkatkan kualitas produk dan data kami menjadi lebih baik lagi. Beberapa produk kami yang akan kami tingkatkan lagi kualitasnya, seperti Prosa Hoax Intel, NLP Toolkit API, Concept-Sentiment, Chatbot NLP Processing, Text Data Sets, Voice Biometrics, Speech Datasets, Speech-to-Text, Text-to-Speech, Conversational Analytics and Meeting Analytics for Bahasa Indonesia," ungkapnya.
Belum lama ini, Prosa.ai bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia meluncurkan Chatbot AntiHoaks di platform aplikasi Telegram dan dapat terkoneksi melalui akun @chatbotantihoaks.
Chatbot Antihoaks berfungsi untuk mengecek berita, artikel atau tautan yang diberikan oleh masyarakat melalui fitur chat. Kemudahan pengaksesan chatbot ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengurangi berita hoaks yang meresahkan masyarakat. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaMengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI.
Baca SelengkapnyaElsa Speak, salah satu aplikasi Bahasa Inggris berteknologi kecerdasan buatan (AI), meluncurkan fitur AI generasi terbaru: Elsa AI.
Baca SelengkapnyaVinVentures berpotensi membawa perubahan signifikan dalam ekosistem startup teknologi di Vietnam dan kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaArtificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian Rp 27 Triliun yang diinvestasikan Microsoft ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaAI akan berkontribusi hingga USD 366 miliar pada PDB Indonesia di 2030.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan sistem yang terintegrasi dalam proses penagihan demi efisiensi.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di wilayah Asia Pasifik terbukti melakukan investasi AI.
Baca Selengkapnya