Hacker Indonesia 'sentil' situs KPU, tulis kritikan menyentuh
Merdeka.com - Hari ini, salah satu bagian website dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia kena retas hacker lokal. Hacker ini mempunyai nama samaran 'M2404'.
Hacker M2404 meretas bagian pengunggahan data dari situs PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) KPU. Saat tim merdeka.com mencoba mengakses alamat ppid.kpu.go.id/upload/file/, terlihat bila laman situs tadi suda di-deface alias dirubah tampilannya.
Warna latar belakang laman tadi menjadi gelap dan terlihat lambang Pancasila yang dibuat berdarah. Lalu hacker M2404 menuliskan beberapa kalimat yang berisikan kritikannya pada masyarakat dan memainkan lagu 'Gugur Bunga' di latar belakang.
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
Ketika garuda kembali terluka, kerena profokasi mahluk durjana..
Ketika semboyan "Bhineka Tunggal Ika" kembali terabaikan, karena aksi oknum yang mengatasnamakan agama..
Ketika ayat ayat suci jadi bahan perdebatan oleh orang yang merasa memiliki surga..
Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja..
Tolong hentikan tuan, tolong hentikan kemunafikan tuan...
Negaraku bukan negara 1 agama atau milik kelompok perusak ada budaya...
M2404 - 2016
Dari penelusuran merdeka.com, M2404 merupakan hacker asal Indonesia yang mempunyai alamat di Facebook @websiteanalysis. Berdasarkan data Zone-H, situs yang mengumpulkan informasi situs yang ter-deface, terungkap bila hacker M2404 cukup aktif.
Nantikan update berita KPU di Liputan6.com
M2404 pernah melaporkan aksi deface website Pengadilan Agama Menokwari hingga Dispora Riau. Namun perlu diketahui bila pelaporan ini bukan berarti M2404 sendiri yang meretas situs-situs tadi.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaKPU melakukan pengecekan melalui Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) terkait kebocoran data pemilih tersebut.
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan, sebaiknya KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk bekerja lebih hati-hati lagi
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaDPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaKPU RI meminta bantuan terhadap Satgas Cyber, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) serta BIN terkait adanya dugaan kebocoran data pemilih
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca Selengkapnya