Ilmuwan Dunia Pernah Uji Coba Narkotika, Ada yang Demi Memahami Pasien Sakit Jiwa
Merdeka.com - Bagi banyak negara, mengonsumsi narkotika adalah tindakan ilegal. Terdapat ancaman bagi warganya yang diketahui menggunakan barang haram. Bila saat ini dilarang, lain hal dengan zaman dulu.
Menurut seorang penulis dan sejarawan budaya Mike Jay, beberapa ilmuwan yang ia ketahui pernah melakukan eksperimen dengan zat-zat berbahaya itu. Kata Jay, setelah melakukan uji coba, mereka pun teler.
Dilansir ABCNews, Rabu (7/6), berikut adalah ilmuwan-ilmuwan yang pernah melakukan uji coba dengan mengonsumsi narkoba:
-
Siapa yang terbukti positif menggunakan narkoba? Setelah melalui uji tes, Saipul Jamil dinyatakan tidak terlibat dalam penggunaan barang haram tersebut. Sebaliknya, yang terdeteksi positif adalah asisten yang saat itu berada bersama Saipul Jamil.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Apa yang diujicoba oleh para ilmuwan? Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
-
Siapa yang sering mengajak remaja coba narkoba? 'Yang salah kaprah akhirnya mencoba napza dan terutama jika ada teman yang mengajak. Selain itu, banyak remaja tidak bisa mengatakan tidak, terutama jika ingin dianggap oleh teman,' sambungnya.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
Sigmund Freud (1880)Freud, yang mendukung penggunaan kokain pada tahun 1880-an, membuat zat tersebut menjadi obat kesehatan yang sedang populer.
"Freud menulis makalah yang menjelaskan apa efek dari mengkonsumsi kokain. Dia mendasarkan pernyataannya berkat eksperimennya sendiri," terang Jay.
Eksperimennya tersebut mengangkat Freud menjadi advokat yang mendukung penggunaan kokain dalam perusahaan farmasi. Namun, Freud tidak menyadari bahwa penggunaan kokain yang berlebihan dapat menimbulkan dampak yang cukup mengerikan.
"Ketika beberapa tahun kemudian penggunaan kokain mulai dalam dosis besar dan berdampak sangat buruk bagi manusia, maka orang-orang mulai menyalahkan Freud," kata Jay.
Sir Humphry Davy (1799)Tidak hanya Freud yang pernah viral karena eksperimen narkotikanya, kejadian ini juga dialami oleh Sir Humphry Davy, yang menjadi terkenal setelah bekerja sebagai ahli kimia di laboratorium gas di Bristol tahun 1799.
Di tempat kerjanya itu, Davy mulai bereksperimen dengan dinitrogen oksida, yang juga dikenal sebagai gas tertawa.
"Dia menghirup sedikit dan menemukan sensasi yang agak menyenangkan, dia merasakan pikirannya melayang, sensasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya," kata Jay.
Karena eksperimen yang dilakukan Davy itu, dinitrogen oksida mampu bertahan selama 200 tahun sebagai salah satu gas yang digunakan untuk obat penenang secara medis.
James Young Simpson (1847)James Young Simpson, seorang ahli bedah yang turut bereksperimen dengan semua jenis gas dan pelarut yang berbeda, termasuk kloroform, pada tahun 1847.
Simpson bereksperimen bersama teman-temannya dan mendapatkan dampak yang cukup membuat mereka tidak sadar setelah menghirup kloroform. Karena eksperimennya ini, Simpson berani menggunakan kloroform sebagai obat penenang atau bius pada saat Ratu Victoria melahirkan.
Jacques-Joseph Moreau (Pertengahan abad 19)Pada pertengahan abad ke-19, seorang dokter residen rumah sakit jiwa, Jacques-Joseph Moreau, tertarik melakukan eksperimen terhadap ganja untuk mengetahui apakah zat tersebut bisa membantunya memahami posisi para pasiennya yang menderita gangguan jiwa.
Hasilnya, Moreau percaya ganja mampu membuat para dokter jiwa merasakan apa yang dialami para pasien mereka, yang membuatnya merekomendasikan ganja kepada dokter lain.
"Moreau berkata ‘kami mencoba memahami kondisi pasien, namun itu sulit. Tapi ganja dengan dosis besar mampu membuat hal itu terjadi dan bisa mengembalikan kami ke kenyataan dengan aman'," ungkap Jay.
Meskipun banyak ilmuwan yang berhasil melihat sedikit sisi positif dari keberadaan zat-zat terlarang ini, namun hasil penemuan obat mereka tidak bertahan lama.
Sekitar awal abad ke-20, banyak obat dari hasil eksperimen para ilmuwan ini akhirnya mendapat larangan penggunaan, karena memicu kecanduan bagi si pengguna.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha
(mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut ilmuwan yang nekat melakukan eksperimen membahayakan nyawanya.
Baca SelengkapnyaSejumlah obat yang pada saat ini dianggap terlarang, pada masa lalu sempat digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar teknologi yang bikin heboh karena ketakutan umat manusia.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan obat serta zat lainnya merupakan suatu hal yang sudah dilakukan oleh manusia dalam jangka waktu lama.
Baca SelengkapnyaAdiksi adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori. Jenisnya pun beragam, bisa karena zat atau perilaku.
Baca SelengkapnyaSosok ilmuwan biasanya hidupnya sempurna. Namun tidak untuk ilmuwan yang ada di daftar ini.
Baca SelengkapnyaPenemuan sebelumnya menemukan kandungan opium dalam tulang tengkorak dan jaringan otak.
Baca SelengkapnyaAda beberapa ciri khusus yang dapat diidentifikasi dari para pengguna narkoba.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar beberapa percobaan menghidupkan mayat yang pernah dilakukan di dunia nyata.
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca Selengkapnya