Lewat Tanda Tangan Digital, 91 Persen Orang sebut Kerja Jadi Lebih Efisien
Merdeka.com - Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur mengatakan, tren penggunaan tanda tangan digital terus meningkat dengan pergeseran dunia kerja yang menjadi serba digital. Mengutip dari riset Adobe menunjukan bahwa saat ini pekerja memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap teknologi untuk pekerjaan yang lebih efisien dan efektif.
Riset tersebut menyorot bahwa 1/3 waktu kerja digunakan untuk melakukan pekerjaan yang repetitif seperti pengelolaan dokumen, formulir, kontrak, faktur, dan lain lain. Selain itu, lebih dari 86 persen pekerja menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang menghambat tugas utama mereka.
Sementara itu, 91 persen dari responden menyatakan tertarik menggunakan perangkat yang dapat membuat tugas atau proses kerja mereka menjadi lebih efisien, seperti tanda tangan elektronik.
-
Apa yang sedang trending dalam dunia pekerjaan? Seiring perkembangan zaman, penggunaan Bahasa Inggris pun kian meningkat pesat.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Kapan teknologi mulai mengubah pekerjaan? Dalam beberapa tahun terakhir, mesin dan otomatisasi semakin menggantikan peran manusia dalam berbagai sektor pekerjaan.
-
Siapa yang mengajak masyarakat untuk beralih ke sertifikat elektronik? Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi.
"Dengan naiknya tren kerja jarak jauh dan hybrid sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, cara kita dalam melakukan tanda tangan dan memvalidasi dokumen pun ikut berubah," kata Niki dalam siaran persnya, Selasa (23/11).
Ia pun menyebutkan bahwa VIDA menjadi PSrE pertama di Indonesia yang terdaftar dalam Adobe Approved Trust List (AATL) dan merupakan salah satu Trust Service Providers (TSP) yang berkomitmen menyediakan layanan identitas digital yang mendukung standar open API (Application Program Interface) dari Cloud Signature Consortium. Ini menjadikan VIDA sebagai PSrE di Indonesia yang mampu menyediakan tanda tangan elektronik yang diakui di lebih dari 40 negara.
Chief of Operations and Director of Marketing, Microsoft Indonesia, Lucky Gani juga mengatakan, era kerja hybrid telah mendorong untuk menata ulang masa depan dunia kerja, di mana digitalisasi dalam berbagai proses bisnis perlu diakselerasi untuk hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.
"Termasuk di antaranya adalah proses persetujuan yang membutuhkan tanda tangan elektronik. Bersama dengan solusi yang diberikan oleh Adobe seperti Adobe Sign, platform kolaborasi berbasis cloud kami seperti Microsoft Teams, Office, and Power Apps dapat membantu menyederhanakan proses ini," kata Lucky.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun, tantangan dalam hal pelatihan terstruktur dan akses ke sumber daya memadai masih ada untuk memaksimalkan potensi GenAI.
Baca SelengkapnyaHal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaHadirnya GovTech nantinya akan meningkatkan e-Government Development Index (EGDI).
Baca SelengkapnyaKecerdasan buatan (AI) akan memberikan pengaruh besar ke dunia kerja.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Kominfo.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi digital semakin mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan transformasi dalam operasional bisnis mereka.
Baca SelengkapnyaTeknologi mutakhir akan semakin banyak diadopsi oleh perusahaan untuk memudahkan absensi bagi karyawan.
Baca SelengkapnyaTrian mengungkapkan, industri logistik di kota dan daerah di Indonesia 90 persen sudah melakukan digitalisasi dalam sistem pembayaran.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaNurjaman mengatakan, transaksi digital akan menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan untuk mengunjungi bank atau tempat fisik lainnya.
Baca SelengkapnyaMenurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca Selengkapnya