Mengapa Pelangi Memiliki 7 Warna? Ini Penjelasan Lengkap Isaac Newton
Berikut penjelasan ilmuwan ternama Isaac Newton mengapa pelangi punya 7 warna.
Berikut penjelasan ilmuwan ternama Isaac Newton mengapa pelangi punya 7 warna.
Mengapa Pelangi Memiliki 7 Warna? Ini Penjelasan Lengkap Isaac Newton
Dalam sejarah, persepsi tentang pelangi dipengaruhi oleh ekspektasi akan jumlah warna.
Isaac Newton, seorang ilmuwan terkemuka di abad ke-17 melakukan eksperimen dengan prisma yang menghasilkan spektrum cahaya.
-
Kenapa makhluk bumi berwarna pelangi memiliki banyak warna? Dunia hewan dipenuhi oleh beragam warna, berkat kombinasi pigmen biologis, warna struktural (baik yang berkilau maupun yang tidak), dan luminesensi.
-
Bagaimana pelangi terbentuk? Cahaya yang berasal dari matahari tampak berwarna putih di mata manusia. Tetapi, cahaya putih yang terlihat sebenarnya terdiri dari berbagai campuran warna. Ketika cahaya tersebut melewati tetesan air hujan, warna-warna nya akan terpisah.
-
Apa penemuan utama Isaac Newton? Dari berbagai karyanya, pekerjaan Newton yang paling dikenal mungkin adalah kalkulus, hukum gerak, dan hukum gravitasi universalnya.
-
Apa itu pelangi? Pelangi yang orang tahu hanya memiliki 7 warna yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Namun, pernahkah Anda bertanya kenapa pelangi tidak memiliki warna hitam, cokelat dan putih di dalamnya?
Di 1665, Newton mengidentifikasi tujuh warna dalam spektrum tersebut, menambahkan oranye dan membagi ungu menjadi dua, sesuai dengan angka mistis tujuh yang melambangkan kesempurnaan. Namun, sebelumnya spektrum dianggap hanya memiliki lima warna.
Mengutip Canon Global & New Scientist, Senin (1/4), pelangi memiliki tujuh warna disebabkan oleh tetesan air di atmosfer yang memecah sinar matahari menjadi tujuh warna yang dikenal dalam pelangi.
Hal ini terjadi karena cahaya masuk dan keluar dari medium dengan indeks bias yang berbeda, seperti air atau prisma.
Kemudian cahaya tersebut mengubah arah rambatnya dan membelok. Fenomena ini disebut pembiasan, di mana perubahan sudut bias sesuai dengan panjang gelombang cahaya.
Secara umum, semakin pendek panjang gelombangnya, semakin besar indeks biasnya. Oleh karena itu, warna-warna yang dilihat dalam pelangi dipengaruhi oleh bias cahaya saat melewati tetesan air di atmosfer.
Cahaya matahari yang menyinari tetesan air di atmosfer akan mengalami pembiasan ketika masuk dan keluar dari tetesan air tersebut.
Proses pembiasan ini menyebabkan cahaya terpecah menjadi tujuh warna di dalam tetesan air, kemudian dipantulkan ke tetesan air lainnya setelah melalui perjalanan di dalamnya.
Ketika cahaya keluar dari tetesan air, pembiasan terjadi lagi, semakin memperkuat penyebaran cahaya.
Pantulan utama dari pelangi primer dan pantulan sekunder dari pelangi tambahan yang lebih gelap, menyebarkan cahaya ke dalam tujuh warna yang terlihat oleh mata kita.