Merger berlarut-larut, AXIS mengaku tak kuat bertahan
Merdeka.com - Berlarut-larutnya proses merger antara PT XL Axiata dan PT AXIS Telekom ternyata membuat Axis makin kembang kempis. Apalagi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) masih menggantung nasib merger tersebut sampai 28 Maret mendatang.
AXIS mengaku sudah tak mampu bertahan lebih lama lagi menghadapi situasi yang kian sulit karena terus merugi, apalagi harus menunggu keputusan KPPU sebulan lagi.
Menurut Erik, sebagai operator GSM kelima di Indonesia, sangat sulit bagi AXIS untuk bersaing di tengah persaingan tarif dan layanan yang ketat di industri telekomunikasi tanah air.
-
Apa yang membuat pengguna cabut dari X? Keputusan baru dari X untuk mengubah cara fitur blok berfungsi juga bisa menjadi alasan mengapa banyak orang meninggalkan layanan ini.
-
Kemana X pindah? Lalu, platform media sosial X akan berpindah dari San Francisco ke Austin, Texas.
-
Bagaimana cara pengguna cabut dari X? Jika Anda memutuskan untuk meninggalkan X, ada beberapa opsi yang tersedia, termasuk apakah Anda dapat mengubah pikiran tentang penghapusan akun Anda.
-
Kenapa The Guardian cabut dari X? Mereka menjelaskan bahwa manfaat berada di X sekarang lebih kecil dibandingkan kerugian yang didapat dan sumber daya dapat digunakan lebih baik untuk mempromosikan jurnalisme di tempat lain.
-
Kenapa perpisahan terasa sulit? Karena sudah bekerja bersama dalam jangka waktu yang lama, biasanya kita akan sulit melepas atasan atau rekan kerja kita.
-
Bagaimana mengatasinya? Cara mengatasi baby blues yang pertama adalah istirahat yang cukup. Manfaatkan waktu tidur Si Kecil untuk Anda tidur. Jika ia terbangun di malam hari karena mengompol dan Anda masih butuh tidur untuk memulihkan tenaga, jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok Si Kecil dan menjaganya sejenak.
Topik pilihan: Merger XL-Axis | Smartphone
“Perang tarif membuat AXIS terus-menerus mengalami kerugian karena hingga saat ini AXIS masih dalam posisi belum meraih keuntungan dalam lima tahun operasinya. Di sisi lain, AXIS tetap harus mengeluarkan belanja modal dan biaya operasional yang cukup tinggi,” keluhnya, Sabtu (1/3).
Menurut dia, kondisi tersebut sangat tidak menguntungkan bagi operator. Dengan tingkat harga terlalu rendah, tambahnya, sangat sulit bagi pemain baru hanya untuk bertahan hidup. Namun demikian, perseroan tetap berusaha membangun basis pelanggan di tengah situasi sulit.
"Oleh karena itu, merger dengan XL dinilai merupakan solusi terbaik untuk tetap memberikan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggan kami," harapnya.
Erik mengungkapkan, merger Axis dan XL akan mendorong industri jadi lebih sehat. "Dengan merger ini, tiga operator besar akan memiliki spektrum yang merata, yang diperlukan untuk memberikan layanan berkualitas baik di seluruh pelosok Indonesia. Kita akan melihat kompetisi yang lebih baik dan lebih sehat pada saat XL mendapatkan akses ke sumber daya spektrum yang sama seperti Telkomsel dan Indosat,” pungkasnya. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaErick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit berdasarkan putusan sidang di Pengadilan Negeri Niaga Semarang.
Baca SelengkapnyaSritex memastikan hak-hak karyawan seperti gaji, terpenuhi.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaDengan dicabutnya izin usaha itu, perusahaan tersebut wajib menghentikan kegiatan usahanya dan dalam jangka waktu paling lama 30 hari.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mengambil langkah untuk merumahkan buruh karena kekurangan bahan baku dan berdampak terhadap produksi.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaSerikat buruh tengah mendata buruh yang terdampak PHK PT Sritex.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaBerada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca Selengkapnya