Meski Ditolak, Facebook Tetap Meluncurkan Mata Uang Digital Libra Tahun Depan
Merdeka.com - Meskipun otoritas di sejumlah negara secara terang-terangan menolak, Facebook tetap berencana untuk meluncurkan mata uang digital Libra tahun depan. Hal ini berdasarkan informasi dari salah satu eksekutif yang mengawasi proyek Libra kepada surat kabar Swiss, NZZ.
Mengutip laman Reuters, Selasa (24/9), perusahaan akan tetap merilis Libra, meski pihak berwenang di seluruh dunia menyambut rencana Facebook dengan dingin.
"Tujuan kami adalah, tetap meluncurkan Libra pada tahun depan," kata salah satu eksekutif Facebook David Marcus kepada NZZ dalam sebuah wawancara belum lama ini.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa tujuan peluncuran Bursa Kripto? “Bentuk inovasi kebijakan di bidang perdagangan Aset Kripto adalah pembentukan ekosistem kelembagaan. Dengan ekosistem yang lengkap, masyarakat akan merasa aman berinvestasi sehingga industri perdagangan Aset Kripto memberikan manfaat bagi perekonomian nasional“.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk menegakkan larangan media sosial ini? Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan penyedia platform.
-
Apa yang dilakukan OJK untuk investasi kripto? Kendati industri kripto mengalami kebangkitan pasca menangnya Trump dalam Pilpres AS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap mengingatkan bahwa meskipun kripto menarik, instrumen ini memiliki risiko tinggi dan masih tergolong spekulatif.Oleh karena itu, OJK menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami dengan baik risiko dan cara berinvestasi di kripto sebelum memulai.
"Hingga saat itu, kita (hanya) perlu menjawab pertanyaan secara memadai, menciptakan lingkungan peraturan yang sesuai," ujarnya.
Sekadar informasi, jejaring sosial terbesar ini mengumumkan rencana peluncuran Libra pada Juni 2019. Meski begitu, usulan ini ditanggapi dengan skeptisisme regulator, misalnya Prancis dan Jerman yang sudah menegaskan bahwa Libra tidak dapat beroperasi di Eropa.
Proyek mata uang kripto ini diumumkan seiring dengan Facebook yang mulai berekspansi ke bisnis e-commerce. Karena nama besarnya, Facebook ingin membawa mata uang digital jadi suatu hal yang umum dan mainstream.
Libra sendiri didukung oleh cadangan aset, termasuk deposito bank dan sekuritas pemerintah jangka pendek, dan diawasi oleh organisasi pengawas yang beranggotakan 28 orang.
Infrastruktur Libra memang ditujukan untuk menumbuhkan kepercayaan dan menstabilkan volatilitas harga yang mengganggu cryptocurrency dan menjadikannya tidak praktis untuk perdagangan dan pembayaran.
Marcus mengatakan, kemungkinan Libra tidak akan menjadi alat pembayaran untuk transaksi di dunia nyata di negara seperti Prancis, Swiss, atau Jerman. Jika nanti berlaku, Libra akan digunakan untuk pembayaran lintas batas atau untuk menyelesaikan pembayaran yang sangat kecil.
"Tidak mungkin orang akan membayar espresso di Swiss, Jerman, atau Prancis dengan Libra di masa depan," kata Marcus.
Dia malah mengira masyarakat yang bakal sulit menilai kehadiran Libra, tetapi ternyata masalah justru datang dari penolakan regulator. Penolakan dari otoritas negara-negara Eropa terhadap Libra didasarkan pada kekhawatiran Libra akan merusak kestabilan sistem keuangan global.
Libra juga ditakutkan akan mengganggu kebijakan moneter negara dan membahayakan privasi, serta berpotensi dipakai dalam pencucian uang.
Marcus menyebut, dia tak percaya proyek Libra akan mengintervensi kebijakan moneter. Pasalnya, Libra tidak akan memiliki uang baru dan tidak mempengaruhi suku bunga atau hasil.
Marcus menyebut, dompet digital Facebook Calibra, akan memungkinkan konsumen dan vendor untuk bertransaksi secara digital. Dompet digital ini akan tersedia di berbagai negara yang regulatornya memberikan izin.
Ia juga meyakinkan bahwa Facebook tidak akan mengakses data milik pengguna Calibra.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah Federal Reserve menurunkan suku bunga memang diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pasar kripto.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital di Indonesia semakin pesat. Hal itu tercatat dalam laporan tahunan BI 2021.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto.
Baca SelengkapnyaSaat ini masih di tahap penelitian dan akan menuju fase menengah.
Baca SelengkapnyaElon Musk memberikan respons terhadap cemoohan ibu negara Brasil dengan mengirimkan emoji tertawa terbahak-bahak melalui aplikasi X.
Baca SelengkapnyaTikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.
Baca SelengkapnyaPresiden AS Joe Biden dalam proses kampanye melakukan pendekatan ke komunitas kripto, setelah pada 2021 menyebut bahwa kripto adalah "sesuatu yang berbahaya".
Baca SelengkapnyaKeputusan tersebut menyusul tuduhan bahwa platform X yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk, telah berulang kali mengabaikan perintah dan peraturan.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini dilakukan setelah Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan langkah tersebut pada November 2022.
Baca SelengkapnyaTeknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi masyarakat tetap diperlukan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia bersama beberapa bank sentral di dunia sedang mengkaji untuk mengembangkan Rupiah Digital atau sering dikenal dengan CBDC.
Baca Selengkapnya