Meski Pandemi, Bisnis PC Intel Naik di 2020
Merdeka.com - Perusahaan chipset Intel menyebut bahwa bisnis PC besutannya meningkat sekitar 33 persen. Menurut laporan Q4 2020, angka ini senilai USD 2,6 miliar lebih tinggi dari target.
Disebut bahwa bisnis PC Intel naik karena pendapatan notebook tumbuh sebesar 30 persen. Client Computing Group Intel, yang menampung produk PC mencapai pendapatan USD 10,9 miliar selama kuartal tersebut atau naik 9 persen dibandingkan tahun lalu.
Menariknya, harga rata-rata notebook turun sekitar 15 persen dari biasanya. Dengan begitu, orang-orang tetap membutuhkan unit baru pada masa pandemi tetapi juga tak ingin membayar mahal.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana IPTEK berkembang? Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.
Dikutip dari Engadget via Tekno Liputan6.com, perusahaan melaporkan pendapatan USD 20 miliar untuk kuartal keempat, dengan keuntungan USD 5,9 miliar. Angka-angka itu sebenarnya turun masing-masing 1 persen dan 15 persen dari tahun lalu, tetapi perusahaan masih merayakannya.
Penjualan PC Intel yang kuat, bersama dengan lonjakan 39 persen yang mengejutkan di divisi teknologi self-driving Mobileye, membantu perusahaan melampaui ekspektasi pendapatan dari Oktober sebesar US$ 2,6 miliar.
Intel tidak merilis panduan setahun penuh untuk tahun 2021 hingga CEO barunya, Pat Gelsinger, mengambil alih kepemimpinan pada Februari mendatang. Tetapi untuk saat ini, perusahaan mengharapkan pendapatan kuartal pertama mencapai sekitar USD 17,5 miliar.
Tren di 2021
Sementara itu, Analis di Canalyst, Ishan Dutt mengatakan, ekosistem penjualan akan semakin menarik di 2021. Hal ini melihat pada vendor PC yang menyediakan inovasi menarik.
"Inovasi dalam chipset, sistem operasi, konektivitas, dan faktor bentuk akan menjadi pusat perhatian karena industri PC melayani lebih banyak pelanggan yang membawa serta perilaku dan kasus penggunaan baru," Kata Ishan.
Ia meyakinkan, sebagian besar kendala yang dihadapi akan teratasi pada paruh kedua tahun ini.
"Industri PC bergerak dengan sangat cepat untuk memenuhi basis pengguna yang baru ditemukan. Sementara kekurangan pasokan terus menekan pasar dalam jangka pendek, Canalys yakin sebagian besar masalah akan hilang pada paruh kedua tahun 2021," pungkasnya.
Sumber: Liputan6.comReporter: Arief Rahman Hakim
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan selera orang Indonesia saat mau mengganti HP.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaJumlah pengiriman smartphone mengalami kenaikan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Q3 2023), hingga 4 persen.
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca Selengkapnya