Parenting Ala Bos Teknologi: Tips Mendidik Anak dari Mark Zuckerberg hingga Jeff Bezos
Dari Zuckerberg hingga Bezos, para bos teknologi berbagi pandangan tentang parenting, mulai dari pentingnya berpikir kritis hingga aturan screen time.
Para eksekutif teknologi dikenal sebagai sosok yang pekerja keras, sukses, dan mampu mengubah ide menjadi kenyataan. Mereka juga harus menjadi komunikator dan motivator yang ulung. Sifat-sifat ini tampaknya menjadi hal yang diinginkan banyak orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Banyak yang diketahui tentang bagaimana mereka mengelola perusahaan, namun hanya orang yang tahu bagaimana mereka mendidik anak-anaknya.
Lantas, apa saja nasihat parenting yang mereka berikan, termasuk tentang topik sensitif seperti aturan screen time untuk anak-anak mereka?
-
Apa yang diajarkan Mark Zuckerberg ke anaknya? Zuckerberg menikah dengan dengan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Priscilla Chan, pada tahun 2012 dan hingga kini telah dikarunia tiga orang anak, Maxima, August, dan Aurelia. Mereka lahir pada Desember 2015, Agustus 2017, dan Maret 2023. Dengan anak-anaknya, terutama dengan August, Zuckerberg telah mengajarkan pengodean semenjak mereka kecil.
-
Siapa yang memberi tips digital parenting? Dilansir dari Smithsonian Mag, sebagai panduan, John Palfrey dan Urs Gasser, dua pendidik yang telah melakukan penelitian selama 15 tahun terkait penggunaan teknologi oleh anak-anak, memberikan sepuluh tips berdasarkan penelitian dan pengalaman mereka.
-
Bagaimana cara parenting di era digital? Adapun cara parenting di era digital yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah sebagai berikut: Komunikasi adalah salah satu komponen terpent ing dari parenting.
-
Gimana cara orang tua buat anak jago ngatur waktu pakai gadget? Dengan menetapkan pedoman eksplisit untuk kapan dan berapa lama anak dapat menggunakan layar, Anda dapat membantu mempromosikan keseimbangan dalam kehidupan mereka.
-
Siapa yang harus batasi screen time anak? Orang tua adalah panutan bagi anak. Jika orang tua sering menggunakan layar digital, anak akan lebih cenderung untuk melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, orang tua perlu membatasi penggunaan layar digital mereka sendiri.
-
Apa dampak screen time ke anak? Penggunaan layar yang berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang signifikan bagi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan tidur menjadi salah satu dampak utama, karena paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme alami tubuh dan mempersulit proses tidur. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga sering terkait dengan masalah kegemukan, karena waktu yang dihabiskan di depan layar berarti waktu yang kurang untuk aktivitas fisik yang sehat. Tak hanya itu, terlalu banyak waktu di layar juga bisa berhubungan dengan gangguan perilaku dan belajar. Anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan bahkan mengembangkan kemampuan bahasa. Selain itu, risiko terkena kecanduan terhadap teknologi juga meningkat akibat paparan berlebihan terhadap layar.
Mengutip Business Insider, Jumat (23/8), berikut ini adalah pandangan beberapa tokoh besar di dunia teknologi tentang parenting dan bagaimana mereka menyiapkan anak-anak mereka untuk sukses di dunia modern:
Mark Zuckerberg
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menekankan pentingnya belajar berpikir kritis dan memahami nilai-nilai sejak dini. Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Zuckerberg mengatakan bahwa; “hal yang paling penting adalah belajar berpikir kritis dan belajar nilai-nilai saat Anda masih muda.”
Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, juga tidak memberikan segalanya pada anak-anak mereka. Mereka mengajarkan tanggung jawab dengan memberikan tugas rumah tangga dan membawa anak-anak mereka ke tempat kerja untuk melihat bagaimana orang tua mereka bekerja.
Zuckerberg juga cukup ketat soal screen time. Dia membatasi penggunaan TV dan komputer, dan hanya memperbolehkan anak-anaknya menggunakan panggilan video untuk berbicara dengan keluarga.
Satya Nadella
CEO Microsoft, Satya Nadella, pernah mengatakan bahwa orang tuanya membiarkan dia menentukan sendiri apa yang ingin dikejar. Ini memengaruhi caranya mendidik anak-anaknya. Nadella menekankan pentingnya fokus pada apa yang dibutuhkan anak-anak untuk berkembang.
Bersama istrinya, Anu, Nadella juga percaya bahwa anak-anak harus memiliki anjing untuk mengajarkan tanggung jawab dan membangun ikatan emosional. Nadella juga memantau aktivitas anak-anaknya di komputer dan membatasi jenis video dan situs web yang bisa mereka akses.
Sundar Pichai
CEO Google, Sundar Pichai, masih membantu anak-anaknya dengan pekerjaan rumah mereka. Menariknya, ia seringkali menggunakan Google Lens. Pichai mengakui bahwa dia menggunakan teknologi untuk membantu anaknya menyelesaikan tugas matematika. Terkadang teknologi perlu membantu untuk mengajari anaknya.
Sebagai seorang orangtua, dia kadang berpura-pura sedang berpikir keras untuk menyelesaikan pekerjaan rumah itu. Pada 2018, Pichai mengungkapkan bahwa putranya yang berusia 11 tahun belum memiliki ponsel. Tak hanya itu,dia juga membatasi penggunaan TV di rumah.
Bill Gates
Pendiri Microsoft, Bill Gates, menerapkan pendekatan parenting yang disebut “Love and Logic,” yang berfokus pada pengendalian emosi dan menghindari reaksi emosional yang berlebihan saat mendidik anak.
Gates juga berusaha agar anak-anaknya tidak dimanjakan. Dia ingin anak-anaknya memiliki kebebasan untuk melakukan apa pun, tetapi tidak dengan uang berlebihan yang memungkinkan mereka tidak melakukan apa-apa.
Gates juga memiliki aturan ketat tentang screen time, melarang penggunaan ponsel saat makan malam, dan tidak memberikan ponsel kepada anak-anaknya hingga mereka berusia 14 tahun.
Jeff Bezos
Pendiri Amazon, Jeff Bezos, mengambil pendekatan yang tidak biasa dalam mendidik anak-anaknya. Barangkali berbeda dari bos-bos teknologi lainnya. Salah satunya adalah dia mengizinkan anak-anaknya menggunakan pisau tajam sejak usia 4 tahun dan alat-alat listrik sejak usia 7 atau 8 tahun.
Bezos percaya bahwa membiarkan anak-anaknya mengambil risiko adalah bagian penting dari pembelajaran. Pendekatan Bezos ini didorong oleh mantan istrinya, MacKenzie Scott, yang lebih memilih anak-anak mereka belajar melalui pengalaman nyata.