Pencipta ChatGPT Bilang Pekerjaan ini Sulit Digantikan AI, Sentuhan Manusia Sangat Dibutuhkan
Ia meyakini bahwa penulis manusia tetap unggul karena AI belum mampu menghasilkan ide orisinal dan kreativitas.
CEO OpenAI, Sam Altman, meyakini bahwa pekerjaan penulis masih aman dari ancaman penggantian oleh AI, setidaknya dalam waktu dekat. Ia mengatakan bahwa chatbot AI dapat menjadi alat bantu yang berguna bagi penulis, tetapi AI tidak memiliki kemampuan berpikir orisinal dan kreativitas yang sangat penting dalam menulis yang baik.
Menurut laporan dari Business Insider, Altman menyatakan dalam sebuah wawancara dengan penulis dan podcaster David Perell bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan AI sedang "membunuh dunia penulisan."
-
Apa kekhawatiran Sam Altman tentang AI? Namun, dia juga tidak mengabaikan risiko yang terkait dengan teknologi tersebut dan telah memberikan kesaksian di depan kongres tentang hal tersebut.
-
Siapa yang menggunakan ChatGPT? Dalam postingan Tiktok yang diunggah oleh akun @/dillaressss, menunjukkan bahwa ia menggunakan Chat GPT untuk untuk melakukan percakapan seolah ia sedang berbicara kepada sang Ibu yang sudah meninggal.
-
Apa yang dilakukan dengan ChatGPT? Ramai jadi perbincangan di media sosial, fitur AI ChatGPT kini digunakan untuk mengobrol dengan seseorang yang sudah lama tiada.
-
Apa yang AI tidak bisa lakukan? “AI tidak bisa menggantikan sebuah kreativitas,“ kata CEO dari Freelancer.com, Matt Barrie.
-
Kenapa ChatGPT dirasa berguna? Percakapan dalam unggahan tersebut tentunya sangat menarik perhatian warga net karena merasa ChatGPT sangat berguna dan jawaban yang diberikan juga sangat mengiris hati seolah memang benar bahwa yang menjawab adalah Ibu dari pemilik akun.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
"Ada banyak tulisan buruk yang dihasilkan AI di internet, dan ada juga banyak tugas sekolah yang buruk yang mungkin telah ditulis oleh AI. Tapi saya tidak berpikir ada yang benar-benar serius," ujarnya dikutip Times of India, Rabu (2/10).
Altman tetap yakin bahwa meskipun chatbot AI digunakan untuk menulis buku dan tugas sekolah, penulis manusia akan tetap memiliki keunggulan di atas AI.
"AI tidak akan menggantikan kemampuan untuk menghasilkan ide dalam waktu dekat. AI adalah alat luar biasa bagi penulis, tetapi jelas bukan pengganti penulis," tambah Altman.
Ia melihat AI sebagai alat bantu bagi penulis. Namun, dia percaya bahwa AI perlu mencapai "super-intelligence" penuh—atau setara dengan kecerdasan manusia, sebelum benar-benar bisa menggantikan penulis manusia. Dirinya juga menyebut bahwa meskipun AI semakin maju, novel paling populer tetap akan ditulis oleh manusia.
"Ketika saya selesai membaca buku yang bagus, hal pertama yang ingin saya lakukan adalah mencari tahu tentang penulisnya. Saya ingin tahu kisah hidup mereka. Dan saya tidak berpikir saya akan pernah merasakan hal yang sama terhadap tulisan AI," kata dia.