Penjelasan Di Balik Penyebab Terbakarnya Hutan Amazon, Ulah Manusia?
Merdeka.com - Belakangan ini, ramai diberitakan soal terbakarnya hutan Amazon di Brasil, Amerika Selatan. Hal ini banyak disebut sebagai buntut dari kekeringan yang terjadi di sana dan menyulut api, serupa dengan yang terjadi di California.
Namun hanya dengan mengintip dari satelit NASA, bisa disimpulkan bahwa hal ini tak sepenuhnya benar.
Melansir Wired, satelit NASA mengitari garis khatulistiwa Bumi sebanyak empat kali setiap harinya. Gambar ini dipantau oleh Doug Morton, Kepala Laboratoriun Ilmu Biosfer di NASA yakni Goddard Space Flight Center.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa yang memicu kebakaran di Bromo? Fakta penyebab kebakaran di Bukit Teletubbies Kawasan Gunung Bromo, terungkap bahwa salah satu dari lima flare asap yang digunakan meledak saat dinyalakan.
-
Kenapa penebangan hutan bahaya? Sebagaimana kita tahu, pohon atau tumbuhan berperan penting untuk meresap air yang jatuh ke tanah. Jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi jadi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor.
Dari pantauan yang juga dilengkapi dengan data inframerah dan data termal, ia berkesimpulan bahwa api muncul akibat ulah manusia.
Lebih jauh, sang ilmuwan mengkambinghitamnkan presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang punya berbagai kebijakan anti-lingkungan.
Beberapa keputusan politiknya yang tak beriringan dengan keselamatan lingkungan adalah dipecatnya lembaga pemerintah yang memantau deforestasi Amazon, dan melakukan 'framing' kepada LSM lingkungan hidup untuk mencemarkan nama baiknya.
Namun yang paling para adalah kebijakan mendorong perkembangan ekonomi di Amazon. Perkembangan ekonomi inilah yang membuat Amazon terbakar. Seharusnya, tidak ada aktivitas manusia yang dilakukan di sana.
Perkembangan ekonomi ini bergerak di perluasan sektor pertanian, di mana deforestasi perlu dilakukan untuk membuat lahan perkebunan baru. Dengan ini pula dibuat koridor transportasi di area hutan, bahkan ada juga pemukiman yang makin luas.
'Serangan' Terhadap Wilayah Adat dan Hutan Lindung
Bolsonaro dikenal di dunia sebagai salah satu pemimpin dunia yang tak menaruh perhatian soal lingkungan. Beberapa lembaga penegakan lingkungan di Brasil dilemahkan oleh sang presiden. Akibatnya, hutan hujan tropis di Amazon tak terlindung lagi dari penebangan liar, dan penebangan habis atau clearcutting.
Terlebih lagi, wilayah adat dan juga hutan lindung juga kini jadi objek pembangunan ekonomi di bawah Bolsonaro.
Permasalahannya adalah, meski kebakaan Amazon tak sebesar di California, Amazon adalah penyerap besar karbon dioksida. Adanya Amazon secara harfiah memperlambat pemanasan global, karena menukar jumlah besar karbon dioksida dengan oksigen.
Tanah Amazon juga membantu menjaga karbon tetap terkunci, sementara pohon mempertahankan uap air dan menciptakan awan yang membuat seluruh wilayah Amerika Selatan tetap dingin.
Kebakaran Hutan Amazon Tak Bisa Dibiarkan
Kebakaran hutan Amazon tidak bisa dipandang sebagai masalah hutan yang terbakar biasa. Pasalnya jika dibiarkan, temperatur Bumi akan segera naik. Pasalnya, deforestasi dan kebakaran ini terjadi juga di Siberia, Alaskam dan Kanada.
Hal ini membuat tingkat kepulihan hutan dunia akan makin lambat. Terlebih lagi, para ahli ekologi menyebut bahwa ini adalah titik krisis hijau. Pasalnya Brasil masih di tengah musim kemarau. Kondisi bahkan bisa lebih memburuk di bulan berikutnya.
Disebut, musim kebakaran hutan biasanya berlangsung dari Juni hingga November, dengan puncak September. Didorong suhu global yang naik dan musim kemarau jadi lebih lama karena perubahan iklim, kebakaran hutan Amazon tak bisa dimungkiri bisa jadi makin buruk dan makin berdampak pada Bumi kita.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaKondisi ini dipengaruhi meningkatnya suhu yang mencapai rekor.
Baca SelengkapnyaDalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol
Baca SelengkapnyaKebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaPelaku membakar hutan untuk membuka lahan pertanian. Namun api tak terkendali hingga merambat ke areal dengan luas sekitar 0,5 hektare.
Baca SelengkapnyaBangkai-bangkai ular itu ditemukan di tempat yang dulunya rawa.
Baca SelengkapnyaEfek rumah kaca menjadi salah satu hal yang membuat bumi menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Baca SelengkapnyaBanyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare lahan sudah hangus terbakar. Semantara 1.400 orang sudah dievakuasi untuk mengantisipasi jatuhnya korban.
Baca SelengkapnyaPenting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.
Baca Selengkapnya