Remaja 11 Tahun di India Belajar Jadi Hacker, Peras Ayah Sendiri
Merdeka.com - Seorang remaja asal India yang usianya masih 11 tahun, melakukan aksi peretasan kepada sang ayah sendiri dan memerasnya. Sang ayah awalnya tak sadar bahwa anaknya adalah seorang hacker.
Mengutip Ubergizmo via Tekno Liputan6.com, sang ayah yang tidak disebut namanya itu pertama kali mengira dirinya menjadi korban kelompok hacker. Sang ayah diancam dan diminta untuk membayar Rs 100.000.000 atau setara USD 1.373.847 (sekitar Rp 19,2 miliar).
Kalau uang tersebut tidak dibayarkan, "hacker" itu mengancam korban untuk membocorkan foto dan informasi pribadi para anggota keluarganya.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Apa yang dilakukan ayah gadis itu di Hyderabad? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya. Pada saat itu ia masih berusia 13 tahun, namun usianya yang masih belia tidak menghentikannya untuk tetap pada pendiriannya dan mengatakan yang sebenarnya.
-
Apa yang dipelajari remaja dari pelatihan Cyber Security? 'Dari pelatihan itu yang pertama saya mempelajari teknik fisik, randomware, spyware dan hardware. Sangat detail dan jadi paham apa saja yang perlu kita jaga dari serangan hacker,' tegas Andrian.
-
Siapa yang membantu anak coba hal baru? Terdapat lima langkah penting yang dapat dilakukan orang tua untuk mendorong anak-anak mereka mengambil inisiatif dalam menjelajahi hal baru.
-
Kenapa anak kecanduan gadget? Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah. Kecanduan gadget tentu menjadi suatu masalah yang sering dikeluhkan oleh para orang tua. Tidak sedikit dari para orang tua yang bingung bagaimana cara mengatasi anak kecanduan gadget.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
Dalam kesempatan tersebut, si hacker juga meretas email korban. Hacker itu juga mengganti password email milik korban serta nomor ponsel yang terhubung ke email tersebut.
"Hacker" ini juga mengklaim mereka memata-matai korban dan keluarganya serta terus-terusan akan mempermalukannya jika uang tebusan tidak dibayarkan. Akhirnya, pria itu pun menyambangi kantor polisi untuk meminta bantuan.
Alih-alih menangkap kelompok hacker jahat, berdasarkan investigasi yang dilakukan polisi siber diketahui bahwa nomor IP pihak yang diduga hacker berasal dari rumah korban.
Artinya ancaman-ancaman yang diterimanya berasal dari rumahnya sendiri. Kepolisian pun mulai mempertanyakan dan mencari tahu siapa pelakunya.
Belajar Meretas Dari Youtube
Belakangan hasil investigasi mengungkap bahwa "hacker" tersebut adalah anak korban yang berusia 11 tahun. Bocah itu pun mengakui dia merupakan pelakunya.
Bocah 11 tahun ini mengatakan kepada polisi bahwa ia belajar menjadi hacker dan melakukan aksinya dari video-video di YouTube.
Polisi pun mengatakan, mereka akan melanjutkan investigasi. Dengan demikian, belum diketahui bagaimana nasib bocah tersebut, dan mungkin saja bocah itu dijatuhi hukuman atas perbuatannya.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaKisah bocah bernama Rido itu viral setelah videonya berjualan pentol diunggah akun @ayokulineryuk.
Baca SelengkapnyaKurikulumnya meliputi pencopetan, penjambretan di tempat ramai, menghindari polisi, dan menahan pukulan.
Baca SelengkapnyaGadis ini ditentang keluarganya saat melapor ke kantor polisi.
Baca SelengkapnyaHitarth pun pergi merantau ke pedalaman India di desa bernama Hyderabad. Dia sampai di sana Juli lalu dan tidak memiliki kenalan serta tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaAksi SH terbongkar dengan modus melakukan top up pulsa dengan nilai Rp4.350.000 secara ilegal.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaTiga desa di negara ini terkenal ldi media sosial karena ajarkan anak-anak jadi pencuri.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan awal, remaja berinisial MAS itu mengaku mendengar bisikan sehingga mengambil pisau di dapur untuk menghabis ayah dan nenek serta melukai ibu.
Baca SelengkapnyaPria asal Malang ditangkap lantaran pandai membuat website berisi konten porno anak.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaMomen anak kecil senang karena bisa beli HP pakai uang tabungannya sendiri ini curi perhatian.
Baca Selengkapnya