Soal Lelang Frekuensi 2,1 GHz, Pengamat sebut Pemerataan Frekuensi Perlu Dikedepankan
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan dibukanya seleksi penggunaan pita frekuensi radio di spektrum 2,1 GHz untuk keperluan penggunaan 5G bagi operator seluler.
Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute, mengatakan bahwa pembukaan lelang ini bertujuan untuk mengoptimalkan frekuensi yang diambil pemerintah dari proses merger Indosat Ooredoo dan Tri. Ia juga mengatakan, semakin cepat dilelang akan semakin baik.
"Yang perlu diperhatikan adalah pemerataan frekuensi agar semua operator mendapat komposisi seimbang dan yang membutuhkan harus diutamakan," kata Heru kepada Merdeka.com, Selasa (30/8).
-
Kapan teknologi 5G di luncurkan? Berbekal belasan uji coba itu, teknologi 5G akhirnya hadir di Tanah Nusantara pada 27 Mei 2021.
-
Kenapa jaringan 5G penting? Jadi saya tetap merasa bahwa percepatan 5G itu perlu, karena untuk memperkuat infrastruktur digital Indonesia. Teknologi-teknologi baru itu akan bisa berfungsi maksimal ketika teknologi 5G itu diimplementasikan maksimal,
-
Dimana uji coba 5G dilakukan? Di tempat yang sama juga dipamerkan inovasi teknologi VR. Semua akses internet perangkat ini terhubung dengan stasiun BTS jaringan 5G yang khusus disediakan saat ajang Asian Games 2018.
-
Apa saja yang Telkom siapkan untuk KTT ASEAN? Demi menyukseskan penyelenggaraan KTT ke-43, TelkomGroup telah menyiapkan infrastruktur jaringan telekomunikasi dengan total kapasitas bandwidth 27,7 Gbps serta jalur yang beragam dan saling backup Keseluruhan layanan ini akan didukung oleh 242 personel baik di posko, area konferensi hingga lapangan untuk memastikan kualitas layanan tetap prima selama kegiatan berlangsung.
-
Bagaimana teknologi 5G NTN menghubungkan satelit LEO dengan darat? Dalam eksperimen tersebut, teknologi 5G dari Amarisoft berhasil menjaga koneksi stabil dengan satelit yang bergerak dari horizon hingga puncak elevasi 38 derajat.
-
Apa manfaat utama dari menghubungkan satelit LEO dengan teknologi 5G NTN? Inovasi ini diyakini akan merevolusi komunikasi global, memungkinkan penggunaan satelit seperti smartphone untuk mendukung respons bencana, layanan kesehatan jarak jauh, hingga operasi industri di daerah terpencil.
Heru menjelaskan bahwa yang dimaksud membutuhkan di sini ialah operator seluler yang sudah menyediakan 5G. Selain itu, dilihat pula dari perbandingan jumlah pengguna dan besaran frekuensi yang sudah dimiliki. Kemudian, yang tidak kalah penting menurut Heru, adalah harga frekuensi yang harus dihitung dengan cermat.
"Jangan sampai kemahalan dan terlalu murah. Tapi harus terjangkau dan sesuai kemampuan operator," kata dia.
Menurut Heru, pemerintah kemungkinan akan menawarkan harga dasar sebesar Rp 300 miliar. Namun, ia berharap pemerintah memahami lebih dulu kemampuan industri telekomunikasi sebelum menentukan harga.
Terpisah kepada Merdeka.com, operator seluler seperti Telkomsel dan Indosat Ooreedo Hutchison antuasias memperebutkan spektrum yang akan membuat semakin maksimal menyediakan jaringan 5G kepada para pelanggannya ini.
VP Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengonfirmasi keikutsertaan Telkomsel pada lelang ini dan akan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam mengikuti seluruh aturan, proses, dan tahapan yang ditetapkan oleh Kominfo.
“Keikutsertaan ini merupakan komitmen Telkomsel dalam memperkuat pengembangan layanan telekomunikasi berbasis digital, yang membutuhkan gelaran konektivitas jaringan broadband berteknologi terdepan, serta ketersediaan alokasi sumber daya frekuensi yang mencukupi seiring dengan semakin cepatnya adopsi layanan digital dalam aktivitas masyarakat Indonesia,” kata Saki.
Senada dengan Saki, Danny Buldansyah selaku Direktur Indosat Ooredoo Hutchison berharap lelang akan berlangsung dengan lancar dan transparan. Perusahaannya pun sudah merencanakan alokasi penggunaan spektrum.
"Kami mempunyai blueprint tersendiri mengenai penggunaan spektrum untuk menyediakan layanan sesuai dengan teknologi nya. Baik dengan spektrum yang kami gunakan sekarang, maupun jika ada alokasi spektrum Baru," ujar Danny.
Sebelumnya, pemilihan pengguna pita frekuensi radio ini berlangsung dengan mekanisme seleksi karena jumlah ketersediaan pita frekuensi radio kurang dari jumlah permintaan, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 12 ayat (1) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 7 Tahun 2021 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio.
Adapun objek seleksinya terdiri atas 1 (satu) blok pita frekuensi sebesar 5 MHz FDD (10 MHz) pada rentang 1975–1980 MHz berpasangan dengan 2165–2170 MHz dengan cakupan wilayah layanan nasional.
Reporter: Dinda Khansa Berlian (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.
Baca SelengkapnyaPenggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaIni insentif yang diterima operator seluler yang mau bangun jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaMelalui ATVSI Business Forum 2024 ini, para stakeholder diharapkan mendapat perkembangan terbaru atas teknologi 5G.
Baca SelengkapnyaRespons baik dari pemerintah ditanggapi positif industri telekomunikasi. Tapi, mereka ingin keringanan lainnya.
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui, saat ini hampir 97% wilayah pemukiman telah terhubung dengan jaringan telekomunikasi. Namun masih punya PR kualitas di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaPemerataan dan kecepatan internet masuk dalam visi Indonesia Digital 2045.
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca SelengkapnyaSiaran ini memanfaatkan teknologi pembagian jaringan (network slicing) khusus yang memanfaatkan infrastruktur 5G Standalone (SA) terkini.
Baca SelengkapnyaStarlink tetap diperlakukan sama seperti operator satelit lain di Indonesia.
Baca Selengkapnya