Uji Keahlian, Hacker Dipersilakan Bobol Satelit Departemen Pertahanan AS
Merdeka.com - Peretas etis akan mendapat kesempatan untuk menguji keahliannya dengan mencoba meretas satelit Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang tengah mengorbit. Mereka dapat mencoba menaklukan sistem kontrol satelit tersebut.
Dilansir dari BBC pada Sabtu (21/9), kesempatan meretas akan hadir dalam Def Con 2020 mendatang. Kesempatan juga menjadi respon percobaan setelah peretas menaklukan sistem data dari F-15 Fighter Jet pada Def Con 2019.
Pada kesempatan tersebut, peretas etis akan mencoba meretas berbagai komponen yang digunakan dalam sistem satelit militer sebagai tes kemampuan. Peretas terbaik akan diundang ke Def Con di Las Vegas untuk mengikuti acara live dengan target satelit yang tengah beroperasi.
-
Apa yang bisa dilakukan hacker jika membajak satelit? Kemungkinan yang dapat terjadi adalah penyerang dapat mengganggu kelancaran hal-hal yang diatur satelit. Mulai dari diambilnya akses komunikasi seperti telekomando, hingga satelit yang bertabrakan satu sama lainnya hingga menciptakan sindrom Kessler.
-
Bagaimana cara hacker membajak satelit? “Secara teknis, tidak ada yang menghalangi orang untuk mengeksploitasi kerentanan pada satelit,“ kata Ketua Tim penelitian, Johannes Willbold. “Kami sebagai peneliti hanya bisa memberitahukan kepada operator satelit tentang hasil temuan ini. Tetapi jika, misalnya, ada seseorang ingin memeras operator satelit, itu tentu saja mungkin untuk dilakukan,“ lanjut Johannes.
-
Siapa yang menemukan celah keamanan satelit? Sebuah penelitian terbaru dari Ruhr University Bochum dan CISPA Helmholtz Center for Information Security di Saarbrücken, Jerman ramai diperbincangkan. Pasalnya, menurut penelitian mereka menyebutkan bahwa satelit memiliki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker.
-
Kenapa satelit mudah dibajak? Tidak ada perlindungan yang signifikan dalam sistem satelit. Sebuah penelitian terbaru dari Ruhr University Bochum dan CISPA Helmholtz Center for Information Security di Saarbrücken, Jerman ramai diperbincangkan. Pasalnya, menurut penelitian mereka menyebutkan bahwa satelit memiliki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker.
-
Bagaimana cara Hacker menyerang sistem GPS pesawat? Data korup ini berhasil merusak sistem navigasi inersial (INS) cadangan pada pesawat-pesawat tersebut.
-
Kenapa Observatorium di AS diserang hacker? Setelah serangan siber terjadi pada kedua teleskop tercanggih ini, Pusat Keamanan Nasional AS memperingat agar memperkuat dan memperluas keamanan siber agar tidak merugikan keamanan nasional yang dapat berdampak pada ekonomi AS.
Peretas akan mencoba mengambil alih sistem kamera satelit dan emmotret bulan. Peretas atau tim peretas yang sukses akan mendapatkan hadiah lebih dari USD 130 ribu atau Rp 1,8 miliar dari Air Force.
"Demonstrasi ini menjadi cara bagi kami untuk mengetahui kelemahan sistem keamanan agar dapat dilakukan peningkatan kedepan. Kami harus bisa menghadapi kekhawatiran kami menggunakan bantuak eksternal untuk membantu kami lebih aman," Kata Asisten Sekretaris Air Force AS untuk akuisisi, teknologi, dan logistik, Will Roper.
Dia juga mengatakan bagaimana militer AS telah selalu meninjau dan menutup teknologinya sendiri, berasumsi bahwa perilaku tersebut membuat aman. AS telah melakukan semuanya sejak Perang Dingin tetapi sekarang sudah tidak berlaku.
"Saat ini teknologi telah berubah sangat cepat dan sebagian besar dikemudikan perangkat lunak. Ide bahwa menjadi lebih tertutup berarti aman adalah hipotesa yang patut dipertanyakan," pungkas Will.
Acara Def Con telah berkembang dan membentuk acara keduanya bernama Hack the Air Force yang memberi kesempatan peretas etis mencari kelemahan dari berbagai sistem Air Force. Dalam acara yang diselenggarakan pada Desember 2018 lalu, peretas telah menemukan total 120 kelemahan.
Reporter Magang: Joshua Michael (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka benar-benar mengincar kerentanan satelit hingga mampu mengambil alih.
Baca SelengkapnyaTidak ada perlindungan yang signifikan dalam sistem satelit. Semua disebut bisa dieksploitasi.
Baca SelengkapnyaSeorang hacker mengungkap celah keamanan di sistem NASA dan menerima surat apresiasi resmi dari badan antariksa tersebut.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPanitia memastikan indikasi kecurangan tidak mungkin lantaran tiga kunci dari kotak berisi soal itu sudah aman.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil tangkap agen Mossad yang ditugaskan jadi mata-mata.
Baca SelengkapnyaHacker berhasil membobol sistem observatorium tercanggih dunia di AS.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca Selengkapnya