Satelit Angkatan Udara AS Dihack Peretas Italia, Ini yang Mereka Curi
Mereka benar-benar mengincar kerentanan satelit hingga mampu mengambil alih.
Mereka benar-benar mengincar kerentanan satelit hingga mampu mengambil alih.
Satelit Angkatan Udara AS Dihack Peretas Italia, Ini yang Mereka Curi
Sehebat apapun sistem keamanan, pasti memiliki celah. Baru-baru ini peretas berhasil membobol satelit Angkatan Udara AS. Hacker itu bernama mHACKeroni. Gerombolan hacker itu mampu menembus lapisan demi lapisan keamanan satelit Angkatan Udara AS. Hingga pada akhirnya satelit tersebut mampu diambil alih. Praktis, data-datanya disedot hacker. Lebih detail, kelompok peretas itu mampu menyabotase CubeSat kecil, yang dikenal sebagai Moonlighter. Moonlighter ini dikembangkan oleh Aerospace Corporation dan Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS yang diluncurkan pada 5 Juni 2023.
Mereka berhasil membuat tautan data dengan satelit, mengambil gambar target darat pilihan mereka, mengunduhnya ke stasiun bumi, dan melewati blok satelit untuk mencitrakan target darat tertentu.
Terlepas dari itu, masalah keamanan siber satelit telah menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir.
Baru tahun lalu, Elon Musk melaporkan bahwa satelit Starlink SpaceX sering mengalami serangan siber setelah invasi Rusia ke Ukraina. Pada 2011 dua satelit pemerintah AS diduga diretas oleh kelompok militer China.
Ajang Kompetisi
Beruntungnya, peristiwa peretasan itu hanyalah sebuah kompetisi yang digelar pada konferensi hacker DEF CON di Las Vegas. Kompetisi bertajuk "Hack-A-Sat". Dikutip dari Business Insider, Sabtu (19/8), dirancang untuk mengetahui celah dalam pertahanan dunia maya AS sebelum dapat dieksploitasi oleh negara-negara saingan seperti Rusia dan China.
Kelihaian kelompok mHACKeroni ini patut diacungi jempol. Karena itu mereka berhak mendapatkan hadiah USD50.000 atau setara Rp 700 jutaan karena telah mengungkap kerentanan pada satelit angkatan udara AS.
mHACKeroni adalah sebuah tim yang berasal dari Italia. Tema meretas satelit khususnya satelit militer merupakan kali pertama yang digelar pada ajang tersebut. Terdapat lima tim yang dipilih dari lebih dari 700 pelamar untuk meretas satelit yang berputar mengelilingi Bumi dengan kecepatan 5 mil per detik.
Tim Italia mengalahkan pemenang tahun lalu, "Poland Can Into Space" yang berbasis di Polandia. Mereka berada di urutan kedua dan memenangkan USD30.000, sedangkan tim gabungan Inggris-AS jmp fs:[rcx] membawa pulang USD20.000. Meskipun acara tersebut hanyalah sebatas kompetisi, namun hal itu mencerminkan ancaman nyata keamanan yang serius dan berkembang terutama pada satelit.“Hack-A-Sat telah meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya keamanan dunia maya luar angkasa dan telah membantu memperkuat kemitraan industri, keamanan, dan pemerintah yang kita perlukan untuk membangun sistem luar angkasa yang lebih tangguh,”
Kolonel Neal Roach dari Komando Sistem Luar Angkasa AS dalam sebuah pernyataan.