Ukraina Bakal ‘Dibombardir’ Drone AI Rusia
Rusia ditengarai akan menyebar lebih banyak drone AI di Ukraina.
Rusia dilaporkan akan menambah jumlah drone berbasis kecerdasan buatan (AI) di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov, pada hari Jumat lalu. Menurut informasi yang dikutip dari Reuters pada Selasa (15/10), Belousov menyatakan bahwa drone yang dilengkapi dengan teknologi tersebut memiliki peran penting di medan perang di Ukraina.
Ia juga menekankan perlunya pelatihan tambahan bagi pasukan dalam penggunaan drone tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis video yang menunjukkan Belousov mengunjungi pusat teknologi drone generasi terbaru dan berbincang dengan para operator drone.
Dalam video tersebut, seorang prajurit memperlihatkan kepada Belousov simulasi drone AI yang dilengkapi dengan sistem pengenalan gambar otomatis berbasis AI. Terlihat dalam video, drone tersebut menyerang sebuah perahu kecil di sungai.
"Pengenalan AI berhasil mengunci target dan telah menangkapnya. Bahkan jika terjadi kehilangan kendali, AI akan mengarahkan drone kembali ke target," ujar prajurit tersebut dalam video tersebut.
Belousov juga menginformasikan bahwa dua datasemen yang menggunakan drone bertenaga AI telah dikerahkan ke Ukraina Timur serta wilayah Belgorod dan Kursk di Rusia. Di daerah ini, pasukan Rusia berjuang untuk menghadapi serangan mendadak dari pasukan Ukraina yang terjadi pada bulan Agustus lalu.
"Mereka berjuang dengan sangat baik," ungkap Belousov mengenai keberhasilan tentara Rusia.
Produksi Drone Meningkat 10 Kali Lipat
Kementerian Pertahanan mengungkapkan rencana untuk membentuk dan mempekerjakan lima unit tambahan guna melaksanakan misi drone serupa di masa depan. Belousov juga menekankan pentingnya pelatihan bagi tentara dalam penggunaan drone yang dilengkapi teknologi AI.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menginformasikan bahwa Rusia telah meningkatkan produksi drone hingga sepuluh kali lipat dalam sebulan terakhir, mencapai total 1,4 juta unit tahun ini.
Selama konflik, Ukraina telah memanfaatkan drone secara luas untuk menyerang sasaran militer dan infrastruktur energi di Rusia. Salah satu serangan yang terjadi bulan lalu menyebabkan ledakan besar di gudang senjata utama di wilayah Tver, yang terletak di barat Moskow.
Sebelumnya, Ukraina melancarkan serangan drone terbesar ke Moskow dan wilayah barat Rusia. Akibat serangan ini, seorang wanita kehilangan nyawa, ratusan rumah mengalami kerusakan, dan sekitar 50 penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara lain di sekitar Moskow.
Mengutip dari Reuters pada Selasa (10/9/2024), Rusia mengklaim telah berhasil menetralkan setidaknya 20 drone Ukraina saat serangan berlangsung di beberapa bagian Moskow. Untuk diketahui, populasi Moskow mencapai 21 juta jiwa. Ukraina menyatakan bahwa Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina sejak Februari 2022.
Pada malam sebelumnya, Rusia meluncurkan serangan dengan 46 drone, di mana 38 di antaranya berhasil dihancurkan. Menurut informasi dari warga setempat, serangan drone tersebut merusak gedung apartemen tinggi di distrik Ramenskoe di wilayah Moskow, mengakibatkan beberapa apartemen terbakar.
Seorang wanita berusia 46 tahun dilaporkan tewas akibat serangan drone dari Ukraina, dan tiga orang lainnya terluka di Ramenskoe, seperti yang disampaikan oleh gubernur wilayah Moskow, Andrei Vorobyov.