XL targetkan elevenia jadi pemimpin pasar e-commerce
Merdeka.com - PT XL Axiata Tbk menilai pasar e-commerce di Indonesia masih prospektif karena baru 20 persen saja pasar yang tergarap.
Presdir XL Hasnul Suhaimi mengatakan saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan belanja online dan akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang.
"Saya yakin tidak akan ada bubble, meski ada beberapa e-commerce asing yang tutup dan hengkang dari Indonesia," katanya di sela-sela peluncuran Elevenia, Rabu (19/3).
-
Mengapa PT ERELA mengembangkan penjualan online? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
-
Bagaimana XL Axiata ingin menanggapi kehadiran Starlink di Indonesia? 'Pemerintah perlu memastikan equal playing field antara Starlink dengan operator yang sudah ada. Hal ini akan mendorong persaingan sehat dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat. Kami pun siap untuk berkolaborasi dengan Starlink dan membuka peluang kerjasama untuk memperluas jangkauan layanan internet,' lanjut Marwan.
-
Mengapa XL Axiata menilai kehadiran Starlink di Indonesia sebagai peluang? Selain menyambut kehadiran Starlink di Indonesia, pihaknya juga melihat sebagai peluang untuk menyediakan layanan internet cepat di wilayah-wilayah pelosok.
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
-
Siapa yang menilai Shopee sebagai platform e-commerce paling memuaskan? Berdasarkan hasil riset terakhir dari Ipsos Indonesia, Shopee dianggap oleh pengguna sebagai platform e-commerce yang paling memuaskan dalam memberikan pengalaman belanja online yang holistik.
-
Bagaimana XL Axiata meningkatkan kualitas internet? Dalam 2 tahun terakhir di Kepri, XL Axiata telah meningkatkan kualitas layanan internet dengan menambahkan hampir 200 BTS dan lebih dari 1.000 BTS telah di-upgrade.
Elevenia adalah sebuah toko online baru di Indonesia yang mengusung konsep berbeda jika dibandingkan dengan toko online lainnya. Toko online besutan XL Axiata dan SK Planet ini menggabungkan konsep toko online dengan marketplace yang akhir-akhir ini sedang naik daun.
Menurut Direktur Digital Services XL Dian Siswarini, pasar yang belum tergarap e-commerce masih sangat lebar sehingga XL bersama SK Planet begitu percaya diri merilis Elevenia.
"Untuk tahun pertama hingga keempat kami tidak menargetkan keuntungan, karena yang kami utamakan business value dan market capital. Namun, lima tahun ke depa, Elevenia diharapkan memberikan sumbangan pendapatan bagi XL hingga 10 persen," ujarnya.
[Baca juga: XL Axiata dan SK Planet buka marketplace di Indonesia, Elevenia]
Menurut Dian, perkembangan e-commerce juga berkaitan erat dengan pertumbuhan dan penetrasi smartphone. Saat ini, tambahnya, penetrasi smartphone di Indonesia baru mencapai 20 persen.
"Titik awal e-commerce akan berkembang dan mencetak laba saat penetrasi smartphone sudah menyentuh 50 persen. Kita harapkan sih Elevenia bisa menjadi e-commerce nomor satu di Indonesia," katanya.
James Lee, CEO Elevenia, mengatakan Elevenia akan berkontribusi dalam koridor membangun bisnis e-commerce di Indonesia. elevenia juga akan menghadirkan nilai-nilai baru untuk para konsumen online di Indonesia.
"Sampai dengan website kami buka di 1 Maret 2014, elevenia sudah memiliki lebih dari 600 ribu produk dan lebih dari 7 ribu seller. Kami memiliki 8 kategori utama, yakni fashion,beauty/health, babies/kids, home/garden, gadget/komputer, elektronik, hobi dan service/food," ujar James.
Dia menambahkan 90 persen dari para seller di Elevenia merupakan UKM lokal, baik korporasi maupun perorangan.
Untuk pilihan pembayaran, saat ini Elevenia sudah memiliki beberapa pilihan, mulai dari online payment, transfer antar bank, pembayaran melalui ATM dan juga kartu kredit.
"Untuk saat ini, kami sudah bekerjasama dengan VISA, Bank Mandiri, Bank BCA dan juga Bank Danamon. Sedangkan untuk jasa pengiriman, kami sudah bekerja sama dengan JNE," ujar James. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045, mengubah Indonesia dari pengguna teknologi global menjadi inovator global.
Baca SelengkapnyaKemendag telah mengembangkan kerja sama UMKM, ritel modern, lokapasar, dan lembaga pembiayaan, termasuk pembiayaan ekspor.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaPersaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus bersikap adil jika Starlink benar-benar masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyeksi pemerintah yang memperkirakan bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga empat kali lipat atau mencapai nilai Rp 5.800 Triliun.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaGMV adalah nilai pengukuran dari total penjualan barang dalam jangka waktu tertentu yang umumnya digunakan pada marketplace, ecommerce, atau online shop.
Baca SelengkapnyaHasil survei Snapcart, Shopee Affiliate Program menjadi program afiliasi dengan pangsa pasar jumlah nilai transaksi tertinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca Selengkapnya