Pesona Ayu Ratu Penguasa Kerajaan Nusantara Versi AI, Mana yang Lebih Cantik?
Beberapa ratu di antaranya disebut pernah menjadi pemimpin di wilayahnya. Selain cantik, ada juga yang punya cerita jago strategi perang.
Pesona Ayu Ratu Penguasa Kerajaan Nusantara Versi AI, Mana yang Lebih Cantik?
Indonesia terkenal memiliki sejarah kemerdekaan yang cukup panjang. Namun jauh sebelum kemerdekaan, Indonesia lebih dulu dipenuhi aneka kerajaan yang tersebar di seluruh Nusantara.
Beberapa kerajaan tersebut diketahui pernah dipimpin oleh kaum wanita, yang memiliki hak kuasa penuh atas wilayah pemerintahan mereka. Lewat bantuan AI, akun tiktok @ainusantara membuat visualisasi deretan Ratu yang pernah memimpin beberapa wilayah di Indonesia.Namun perlu dicatat, penggambaran ini belum tentu tepat. Tetapi setidaknya, mampu memberikan gambaran betapa anggun dan cantiknya pemimpin kerajaan kala itu.
Berikut potret cantiknya ratu penguasa kerajaan nusantara versi AI.
-
Siapa yang digambarkan dalam foto AI? Misalnya saja anak-anak kecil yang meringkuk di belakang buah semangka besar demi menghindari serangan brutal tentara Israel.
-
Siapa yang digambarkan AI? Berikut adalah penggambaran capres menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).
-
Siapa Ratu terkenal di Jawa? Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima.
-
Apa yang ditampilkan dalam gambar AI? Gambar-gambar tersebut menunjukkan Mahatma Gandhi dalam avatar berotot, Albert Einstein dengan tubuh kekar, dan Rabindranath Tagore memamerkan fisik berototnya.
-
Apa yang digambarkan foto AI di Parungpanjang? Parungpanjang misalnya. Kecamatan Parungpanjang diilustrasikan oleh AI dengan kondisi paling maju di antara kecamatan Bogor Barat. Digambarkan terdapat gedung-gedung bertingkat dan jalan tol. Namun sayangnya dipenuhi asap pabrik.
-
Siapa saja finalis kontes kecantikan AI? Rainbow Aiyana, Anne Kerdi, Olivia C, Kenza Layli, Ailya Lou, Zara Shatavari, Seren Ay, Asena Ilik, Eliza Khan, dan Lalina.
Ratu Shima
Ratu Shima dikenal sebagai pemimpin Kerajaan Kalingga sekitar tahun 674 Masehi. Dia berhasil naik tahta setelah suaminya, Raja Kartikeyasinga, wafat.
Berkat ketegasannya, Kerajaan Kalingga dikenal di seluruh dunia kala itu. Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu terbesar di Jawa, berpusat di pesisir pantai utara Jawa, tepatnya di wilayah yang kini bernama Jepara, Jawa Tengah.Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat merupakan penguasa Jepara. Ia seorang yang patriot, pemberani, dan ahli strategi perang. Puteri ketiga dari Sultan Trenggono (1521-1546) Kerajaan Demak. Ia bernama asli Retna Kencana.
Ratu Kalinyamat ini kemudian menikah dengan Pangeran Hadiri atau Hadlirin. Pangeran yang berasal dari luar Jawa. Setelah pindah ke Jawa dan mendirikan kampung di wilayah yang saat ini masuk Kecamatan Kalinyamatan, Jepara. Pangeran Hadiri dikenal sebagai Pangeran Kalinyamat.Putri Junjung Buih
Puteri Junjung Buih ini adalah salah satu cerita rakyat asal Banjar, Kalimantan Selatan. Dilansir dari beragam sumber, ia berasal dari Nagara Dipa.
Nagara Dipa ini kira-kira ada pada abad ke 13 M. Dalam cerita sejarah putri ini berasal dari buih yang muncul di sungai, Puteri Junjung Buih merupakan anak angkat dari Lambung Mangkurat yang di perolehnya ketika betapa.
Putri Kandita
Berdasarkan beberapa sumber, Putri Kandita ini merupakan anak dari Prabu Siliwangi. Parasnya begitu cantik jelita. Saking ayunya mempesona, disebut-sebut kecantikannya mengalahkan sang ibundanya. Tak hanya itu, kecantikan Putri Kandita dibarengi dengan sifat dan perilaku yang begitu baik, seperti sifat ayahnya, Prabu Siliwangi.Putri Chandra Kirana
Nama tokoh ini merupakan cerita legenda tentang Keong Mas. Dahulu kala hidup seorang raja bernama Kertamarta. Raja ini adalah pimpinan tertinggi dari Kerajaan Daha.
Putri Chandra Kirana adalah salah satu dari anaknya. Selain Putri Chandra Kirana, sang raja juga memiliki anak perempuan pertama bernama Dewi Galuh. Karena iri kepada sang adik mendapatkan seorang pangeran yang gagah, Dewi Galuh punya rencana jahat dan menghubungi penyihir. Singkat cerita, Putri Chandra Kirana dikutuk menjadi Keong Mas.