Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesabaran Menanti Garam Kristal Khas Kusamba Bali

Kesabaran Menanti Garam Kristal Khas Kusamba Bali Petani Garam Kusamba. ©2021 Merdeka.com/Alif Alim

Merdeka.com - Tidak seperti garam dapur pada umumnya, kristal putih dari Kusamba Bali ini memiliki rasa umami (gurih). Saat ditaburkan di atas makanan jadi seperti sayur, ikan, daging panggang dan saos. Cita rasa tinggi garam Kusamba langsung menggoyang lidah.

Bahkan tanpa ditabur untuk hidangan, garam beryodium tinggi ini sudah enak. Garam ini mengandung lebih dari 80 mineral alami. Sehingga mudah terserap tubuh dan membuat mengolah makanan lebih mudah. Diproduksi secara tradisional, garam kusamba ini teruji klinis baik untuk kesehatan.

Butuh kesabaran yang ekstra sebelum garam kusamba bisa dikonsumsi. Ada rangkaian kegiatan berhari-hari sampai garam jadi atau terhidang di dapur. Dari proses pengambilan air, penjemuran dan lain-lain. Di desa Kusamba di Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali. Tempat ini merupakan salah satu tempat penghasil garam kualitas terbaik di dunia.

Orang lain juga bertanya?
petani garam kusamba©2021 Merdeka.com/Alif Alim

Dari pesisir Pantai Pesinggahan, Klungkung rumah ijuk kecil berdiri. Rumah-rumah kecil ini menjadi tempat penyimpanan garam yang sudah jadi. Di gubuk kecil ini juga tempat para petani garam melepas lelahnya menanti si kristal putih.

Pembuatan garam dimulai dari membawa air laut ke tempat ladang garam, yaitu pasir pantai yang panas di bawah terik matahari. Proses ini diulang 3-4 kali penyiraman sampai mendapat air garam pertama. Jika matahari terik, setidaknya membutuhkan waktu 4 jam untuk menunggu pasir kering. Proses ini dinamakan proses penyulingan.

Bagi para petani garam, matahari terik bak doa di setiap memulai hari. Hujan adalah malapetaka baginya. Pasalnya, memanen air laut menjadi garam di tengah hujan adalah mustahil.

petani garam kusamba©2021 Merdeka.com/Alif Alim

Gumpalan pasir di ladang itu akan dijemur lagi di dalam palungan, bilah-bilah pohon kelapa untuk proses pegkristalan garam. Setidaknya, perlu dua hari untuk proses penjemuran menjadi garam di bawah matahari yang terik.

Sinar matahari yang cukup membuat air mengkristal. Butiran-butiral kristal inilah yang menjadi garam murni berkualitas tinggi. Sambil melindungi kepala dari panasnya terik sinar mentari, jemari-jemari mereka mengambil kristal dengan tempurung kelapa.

petani garam kusamba

©2021 Merdeka.com/Alif Alim

Hasil kesabaran mereka berbuah manis, butira-butiran garam kecil khas Kusamba Bali ini siap dikonsumsi.Sisik-sisik kristal yang terbentuk di permukaan diambil dan dikemas di dalam besek daun Lontar khas buatan tangan.

Dalam kondisi matahari terik, per hari hanya memperoleh 10 – 15 kg garam.Garam itu lalu dijual kepada pedagang yang datang ke desa itu seharga Rp 1,200 per kg. Jika cuaca mulai memburuk dan hujan mulai sering turun, harga garam bisa meningkat menjadi Rp 3.000 per kg.

petani garam kusamba©2021 Merdeka.com/Alif Alim

Nyoman Warta, adalah salah satu dari sedikit petani garam Kusamba yang tetap bertahan, melestarikan tradisi garam Kusamba. Ratusan lainnya memilih berhenti menanti sang kristal putih, beralih berpfrofesi.Tak ada regenerasi penerus, generasi muda yang kurang tertarik dengan pekerjaan ini menjadi salah satu masalah.

Para petani garam diancam kepunahan. Segelintir petani yang tersisa gigih memepertahankan usahanya demi memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga. Sembari melestarikan kearifan lokal dan sumber daya alam yang ada di kawasan Kusamba. (mdk/Tys)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masih Diolah secara Tradisional, Intip Uniknya Garam Kusamba dari Bali yang Sudah Mendunia
Masih Diolah secara Tradisional, Intip Uniknya Garam Kusamba dari Bali yang Sudah Mendunia

Proses pembuatan garam Kusamba di Provinsi Bali ini masih tradisional yang sudah berlangsung sejak tahun 1500-an.

Baca Selengkapnya
Garam Gunung Krayan, Garam Terbaik dari Gunung Kalimantan yang Digemari Sultan Brunei Darussalam
Garam Gunung Krayan, Garam Terbaik dari Gunung Kalimantan yang Digemari Sultan Brunei Darussalam

Daerah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini terkenal dengan penghasil garam gunung yang melimpah serta sudah diekspor ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Bakal Produksi Garam Secara Masif di 2025, Lokasi Awal di NTT dan Kulon Progo
Pemerintah Prabowo Bakal Produksi Garam Secara Masif di 2025, Lokasi Awal di NTT dan Kulon Progo

Produksi garam di wilayah Kulon Progo akan menerapkan sistem gravitasi atau pemanfaatan kemiringan di tepi laut.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Pemerintahan Prabowo Capai Swasembada Garam, Tak Lagi Impor Mulai 2027
Begini Strategi Pemerintahan Prabowo Capai Swasembada Garam, Tak Lagi Impor Mulai 2027

Sebagian dari kebutuhan ini diharapkan dapat dipenuhi oleh PT Garam, yang memiliki stok sebanyak 300.000 ton.

Baca Selengkapnya
Cara Membuat Garam dari Air Laut, Simak Langkahnya
Cara Membuat Garam dari Air Laut, Simak Langkahnya

Garam adalah jenis bumbu yang selalu ditambahkan dalam berbagai masakan.

Baca Selengkapnya
Potret Warga Desa di Blora Mengais Sumber Mata Air Dampak Kekeringan, Pasrah Antre Berjam-jam
Potret Warga Desa di Blora Mengais Sumber Mata Air Dampak Kekeringan, Pasrah Antre Berjam-jam

Sumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani

Teknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.

Baca Selengkapnya
Mengintip Pembuatan Cobek Batu Kali di Magetan yang Awet Digunakan hingga Puluhan Tahun, Konon Bikin Sambal Lebih Sedap
Mengintip Pembuatan Cobek Batu Kali di Magetan yang Awet Digunakan hingga Puluhan Tahun, Konon Bikin Sambal Lebih Sedap

Keberadaan blender dan chopper ternyata tak menggantikan cobek batu kali.

Baca Selengkapnya
Keunikan Gulo Puan, Kudapan Manis dari Palembang yang Mulai Langka
Keunikan Gulo Puan, Kudapan Manis dari Palembang yang Mulai Langka

Gulo Puan merupakan kudapan manis dan gurih dari Palembang, Sumatra Barat. Makanan ini sudah tergolong langka karena bahan bakunya yaitu Kerbau Rawa yang hampir punah.

Baca Selengkapnya
Intip Pembuatan Gula Kelapa di Borobudur yang Unik, Pakai Cara Tradisional
Intip Pembuatan Gula Kelapa di Borobudur yang Unik, Pakai Cara Tradisional

Wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan gula kelapa secara tradisional

Baca Selengkapnya
Melihat Pengolahan Gula Jawa di Bantul, Masih Diolah Secara Tradisional Demi Hasilkan Rasa Alami
Melihat Pengolahan Gula Jawa di Bantul, Masih Diolah Secara Tradisional Demi Hasilkan Rasa Alami

Pembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya