Melihat Kampung Jelekong, Sentra Seniman Lukis di Bandung

Merdeka.com - Bandung punya beragam kesenian seperti seni karawitan, seni bela diri pencak silat, hingga seni Tari Jaipong yang mendunia. Namun, siapa sangka, ada satu keterampilan khusus lainnya yang berpusat di salah satu sudut kota Bandung ini, yaitu seni lukis.

Berada di Jalan Jelekong, Desa Jelekong, Baleendah, Bandung. Di sini kamu bisa menyusuri dan mencari buah tangan lukisan indah karya Kampung Jelekong. Ya, Jalan Jelekong menjadi pusat dari berbagai sanggar lukis di Kampung Jelekong.

Sebagian warganya berprofesi sebagai seniman lukis membuat kampung ini dijuluki sebagai desa wisata lukis Jelekong. Lukisan dua dimensi hingga tiga dimensi berjajar rapi di sepanjang jalan. Kampung Jelekong. Layaknya pusat kebudayaan, Kampung Jelekong telah menelurkan para seniman hebat.

©2021 Merdeka.com/Fajri ANF

Aroma cat dan nuansa warna-warni dapat dijumpai sepanjang jalan Jelekong. Aneka ragam tema lukisan dapat ditemukan dengan mudahnya. Beberapa sudut rumah nampak para pelukis menuangkan imaji mereka ke dalam kanvas. Berbagai jenis cat warna-warni dipadukan menjadi mahakarya memesona.

Mulanya, seketsa harus mereka gambar di atas kain putih ini. Mereka dituntut menuangkan imajinasi dan tata letak gambar yang nantinya mereka lukis. Beberapa pelanggan kadang memesan gambar sesuai dengan keinginan mereka. Namun, bukan seniman kondang, jika tidak meladeni para pelanggan. Mulai dari lukisan portrait, hewan, karikatur, tanaman, hingga tipografi mampu mereka kerjakan.

©2021 Merdeka.com/Fajri ANF

Komposisi warna adalah poin utama menentukan hasil mahakarya. Para seniman harus paham betul tiap tetes tinta yang mereka tuangkan. Jam terbang tinggi dan berbagai kesalahan menempa mereka. Dengan teliti, para seniman lukis menyelesaikan setiap detail. Mereka mampu menjadi pelukis dengan hasil seni yang indah.

Saking banyaknya, pagar, teras, hingga atap rumah jadi media menjemur. Kain kanvas bertinta warna-warni harus dikeringkan. Di bawah terik matahari, karya para maestro ini dijemur agar tinta jadi tahan lama. Selanjutnya proses finishing lukisan dilakukan. Aneka macam bingkai dipasangkan untuk mempercantik lukisan. Frame kaca juga ditambahkan untuk melindungi lukisan.

©2021 Merdeka.com/Fajri ANF

Bukan tanpa sebab, Jalan Jelekong menjadi pusat seni lukis terbesar di Bandung. Seniman kondang Odin Rohidin, tahun 1969 telah merintis pusat seni lukis di Jelekong. Uniknya, secara turun temurun ilmu lukis diwariskan kepada anak cucu mereka. Semakin lama, semakin banyak seniman berkembang di kampung Jelekong ini.

Dulu, 90 persen hasil karya mereka dipasarkan ke kota seni Yogyakarta dan Bali. Tak luput kota-kota besar di Indonesia lain Semarang, Bogor dan Bandung jadi tujuannya. Bahkan kancah internasional seperti Malaysia dan Arab Saudi kedapatan memesan lukisan dari kampung Jelekong.

Semakin berkembangnya teknologi, para seniman memasarkan hasil karya mereka melalui marketplace. Berbagai macam platform mereka gunakan untuk meningkatkan jangkauan pembeli.

©2021 Merdeka.com/Fajri ANF

Lukisan mereka dibanderol dari harga 200 ribu hingga puluhan juta. Tingkat kerumitan dan material lukisan menentukan harga jual. Namun saat ini, terjadi penurunan jumlah seniman. Banyak yang beralih profesi demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun upaya mereka tak pernah berhenti. Para pelukis selalu mengajari anak-anak mereka bagaimana cara menjadi pelukis handal.

Kampung Jelengkong berada 1 jam perjalanan dari pusat Kota Bandung. Selain seni lukis, di kampung ini kamu juga bisa bertemu dengan para pedalang wayang golek hingga makanan khas Sunda. Keberadaan kampung lukis Jelekong akan selalu dipertahankan para seniman agar kampung Jelekong tetap menjadi sentra kampung pelukisnya Bandung. (mdk/Ibr)