Melihat Rumitnya Kerajinan Miniatur Pesawat di Cibinong Jawa Barat

Merdeka.com - Berada di lingkup Jabodetabek, tak membuat kota Cibinong surut dengan para pengrajin. Selain kerajinan bambu hitam dan anyaman bambunya, ada satu kerajinan unik di Cibinong yang cukup dikenal. Yaitu kerajinan miniatur pesawat. Berada di workshop Anglo Indonesian Aircraft Models, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, para pengrajin dengan teliti membuat pesawat mini.

Pesawat mini yang mereka buat bukanlah pesawat yang bisa terbang layaknya drone. Mereka membuat replika pesawat untuk hiasan. Meski terlihat sederhana, membuat miniatur pesawat bukan perkara mudah. Pengrajin wajib memperhatikan seluk beluk di setiap bagian tubuh pesawat. Tingkat kesulitan dan detail tertentu menjadi tantangan tersendiri.

Tipe pesawat airbus paling sering dipesan pelanggan. Namun, tak jarang pesawat kargo, helikopter, hingga jet tempur bisa mereka kerjakan. Nantinya berbagai miniatur pesawat ini akan menghiasi meja dan lemari hias di sudut-sudut rumah.

©2021 Merdeka.com/Rahmat Dian Prasanto

Mulanya para pengrajin akan mendapat pesanan dari pelanggan. Desain pesawat biasanya meniru dari salah satu maskapai.Terkadang permintaan tertentu dari pelanggan turut dilayani saat pemesanan. Mulai dari bentuk kepala, variasi sayap dan ekor, warna hingga mesin pesawat.

Pesanan kemudian memasuki tahap desain. Pada tahap ini diperlukan skil untuk mengatur desain pada draft gambar.Untuk menentukan dimensi pesawat mini, skala pun tak boleh keliru. Acuannya ialah ukuran pesawat asli namun dalam skala yang lebih kecil.Kerumitan memang menjadi tantangan bagi para pengrajin miniatur pesawat.

©2021 Merdeka.com/Rahmat Dian Prasanto

Tahap selanjutnya ialah membentuk tubuh pesawat. Ada dua cara membentuk tubuh pesawat, dengan kayu dan fiberglass. Tipe pesawat airbus lebih mudah dibuat dengan bahan kayu. Kayu yang dipakai haruslah kayu yang kuat dan mudah dibentuk. Balok kayu sepanjang setengah meter kemudian diukir hingga membentuk tubuh pesawat. Setelah itu dihaluskan menggunakan amplas.

Lain halnya airbus, pesawat jet, helikopter, dan kargo akan lebih mudah bentuk dengan fiberglas atau serat kaca. Bahkan sayap dan mesin airbus yang rumit sekalipun. Pada pemakaian fiberglas, mulanya harus ada cetakan. Serat kaca, resin, katalis, lilin dan mirror glaze digunakan dalam proses pencetakan bagian pesawat.

©2021 Merdeka.com/Rahmat Dian Prasanto

Cetakan yang sudah siap kemudian diolesi dengan mirror glaze. Tujuannya ialah untuk membuat hasil cetakan mengkilap. Kemudian sedikit demi sedikit dilumuri dengan resin. Tak ketinggalan untuk menambahkan fiberglas pada permukaan resin. Tebal tipisnya fiberglas juga dipengaruhi resin yang dipakai. Setelah lapisan resin kedua ditambahkan, tiba saatnya menunggu keras. Sembari menunggu, dudukan pajangan berbentuk kaki bebek juga harus disiapkan.

Setelah 24 jam hasil cetakan selanjutnya dilepas. Melepasnya harus dengan hati-hati, salah-salah bagian yang dibutuhkan akan patah. Tahap terakhir ialah finishing. Badan pesawat akan didempul, bersamaan dengan bagian dari fiberglas yang akan di cat. Pewarnaan menjadi sentuhan yang menggambarkan hasil akhir pesawat.

Berlapis lapis cat semprot bergantian menutupi seluruh bagian pesawat. Tak lupa bagian terpencil seperti mesin juga harus mendapat perhatian. Sentuhan terakhir ialah logo pesawat lengkap dengan jendela dan nomor serinya.

©2021 Merdeka.com/Rahmat Dian Prasanto

Satu kerajinan miniatur pesawat ini berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 50 juta. Skala pesawat, kerumitan dan lama pengerjaan menentukan harga setiap miniatur. Uniknya, pemasarannya bahkan telah sampai hingga kancah luar negeri.

Kerajinan pesawat ini bisa ditemui dengan setengah jam perjalaan dari kota Bogor. Di sana kamu bisa memesan berbagai jenis miniatur pesawat yang kau inginkan. Tempat ini juga selalu menyediakan stok berbagai jenis pesawat yang siap dijadikan hiasan sudut rumah. (mdk/Ibr)