Menyambangi Warung Mbok Yem di Gunung Lawu, Kedai Tertinggi di Indonesia
Merdeka.com - Umumnya warung berada di pinggir jalan, di lokasi yang strategis agar mudah terjangkau pembeli. Namun, lain halnya dengan warung legendaris yang satu ini. Warung Mbok Yem justru kokoh berdiri di Gunung Lawu. Dimana penuh perjuangan ekstra untuk menyambangi Warung Mbok Yem ini.
Letaknya yang berada 3.150 mdpl, membuat Warung Mbok Yem dinobatkan menjadi kedai tertinggi di Indonesia. Dari batu-batu yang tersusun, dan dinding-dinding kayu warung ini berdiri. Bagian depan warung terlihat penuh dengan stiker dari pendaki. Di atap warung terpasang benda persegi panjang berwana hitam dengan corak kotak-kotak sebagai panel surya.
Meski sederhana dan kecil, namun kedai ini menjadi primadona pendaki yang kelaparan di atas puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Menyantap satu piring pecel lele dengan minuman hangat di tengah dinginnya udara Gunung Lawu.
-
Siapa yang membuka warung di gunung? Di usianya yang telah beranjak senja, sepasang lansia itu justru nekat membuka sebuah warung kecil di atas gunung.
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
-
Apa yang membuat Warung Kopi Tinggi istimewa? Di jam operasionalnya, kedai ini dikunjungi ramai para penikmatnya. Aroma sedap khas varian kopi menyeruak di segala penjuru ruangan. Beberapa varian kopi yang terkenal di sana adalah berjenis rajabika, arabika spesial dan robusta.
-
Dimana Warung Kopi Tinggi berada saat ini? Saat ini, kedai dengan resep turun temurun itu terpisah menjadi dua, yakni Warung Kopi Tinggi di di Jalan Batu Jajar No.35 B, Hayam Wuruk dan Bakoel Koffie di kawasan Cikini.
-
Siapa pendiri Warung Kopi Tinggi? Mengutip laman Warung Kopi Tinggi, kedai tersebut mulanya didirikan oleh seorang pengusaha dan saudagar rempah asal China, Liaw Tek Soen.
-
Dimana warung makan itu berada? Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ.
Sejak pagi wanita dengan nama asli Wakiyem ini sudah berjibaku di balik bilik dapurnya, melawan dingin udara Gunung Lawu merasuk tubuh. Tangannya sibuk membuat adonan gorengan, telur, sayur mayur, menyiapkan kuah soto dan merebus air hangat. Melayani pendaki yang sedang keroncongan.
Minuman-minuman segar, satu baskom yang berisi gorengan, sayur rebus untuk pecel terhidang di warung ini. Tak perlu khawatir, aneka minuman hangat juga ada di warung ini. Siap menjadi teman tatkala dingin merasuk tubuh.
©2021 Merdeka.com/Dede BondanSalah satu menu andalan dari warung Mbok Yem adalah nasi pecel telur ceploknya, harga seporsi dari nasi pecel komplit tersebut adalah Rp 15 ribu. Selain itu ada juga menu andalan lainnya yakni nasi soto. Menikmati satu piring nasi pecel atau satu mangkok soto hangat dengan pemandangan menakjubkan di Gunung Lawu tentu menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Menjadi warung satu-satunya di Gunung Lawu tentu saja warung Mbok Yem tak pernah sepi pengunjung. Para pendaki harus sabar mengantre untuk mendapatkan sajian dari Mbok Yem.Lokasinya Warung Mbok Yem juga terbilang strategis, tepat berada di pertemuan tiga jalur pendakian via Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho. Para pendaki yang berbeda jalur pun bisa bertemu di warung berusia 3 dekade lebih ini.
©2021 Merdeka.com/Dede BondanDi sela-sela kesibukannya, Mbok Yem terkadang melayani pendaki yang meminta foto bersama. Sebagai tanda kenangan telah menginjakkan kaki di warung legendaris ini. Ya, Mbok Yem dan kedai sederhananya ini memang membekas di hati para pendaki Gunung Lawu.
Bagaimana tidak, wanita lanjut usia ini sudah mendirikan warung ini sejak 1980-an silam. Dulunya, pemilik nama asli Wakiyem seorang peracik jamu tradisional yang mencari bahan-bahan di puncak Lawu.Namun hatinya tersentuh setelah bertemu dan berinteraksi dengan pendaki.
Ia memutuskan untuk tinggal di kawasan Argo Dalem tepat dibawah puncak Gunung Lawu. Membuka warung untuk membantu kebutuhan logistik pendaki yang kekurangan. Memilih menghabiskan sebagian besar hidupnya di gunung. Ia bahkan hanya turun gunung setahun sekali saja saat lebaran.
©2021 Merdeka.com/Dede BondanMeski berada di Gunung Lawu, namun fasilitas di warung ini terbilang lengkap. Tanpa ada jaringan listrik PLN yang sampai di puncak, warung Mbok Yem ada televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menyala. Ya, panel surya lah yang panel surya membuat listrik ada di warung ini. Membantu Mbok Yem dalam kebutuhan sehari-hari.
Warung Mbok Yem lebih dari sekedar warung, kedai sederhana ini bak rumah bagi para pendaki di Gunung Lawu. Tempat para pendaki saling bertukar cerita. Bercengkrama dengan kawan pendaki lainnya.
(mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik warung tertinggi di Indonesia, Mbok Yem selamat dari kebakaran hebat Gunung Lawu yang sempat mengancam keselamatannya.
Baca SelengkapnyaLokasi warung ini terletak di ketinggian. Bahkan panorama yang disajikan membuat tiap pasang mata memandang terpesona. Begini potretnya.
Baca SelengkapnyaMeski warung didesain sangat sederhana, namun pemandangan indah terlihat dari jendela warung.
Baca SelengkapnyaMenjadi pemilik warung tertinggi di Indonesia, begini kondisi Mbok Yem dan warungnya di Gunung Lawu.
Baca SelengkapnyaSaat menikmati minuman hangat, mi instan hingga gorengan, pemilik akun dibuat takjub dengan pemandangan alam indah di warkop ini.
Baca SelengkapnyaHidden gems Bondowoso ini tak jauh dari Kawah Ijen. Pemandangan alamnya menawan bikin sayang dilewatkan.
Baca SelengkapnyaWarung ini menyuguhkan sensasi nongkrong yang unik, sembari menikmati pemandangan hijau khas dataran tinggi Sumedang.
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa sampai ke warung itu, pengunjung butuh berjalan kaki selama satu jam melewati jalan menanjak yang curam dan dipenuhi batu.
Baca SelengkapnyaSebuah mushola dibangun berada di ketinggian 2680 MDPL, suhu dingin di mushola tersebut membuat salah seorang jemaah memilih untuk tayamum.
Baca Selengkapnya