Tari Seblang, Ritual Mistis Penolak Bala Suku Osing Banyuwangi
Merdeka.com - Dengan mata terpejam dan kerasukan, gadis bernama Diah ini lihai berlenggak-lenggok menggerakkan selendang merahnya. Ia menari mengikuti iringan musik angklung pagak yang mengalun pelan. Di belakangnya seorang pawang menjaga sambil ikut menari.
Usia Diah memang masih muda, baru menginjak 10 tahun. Namun gadis cilik ini sudah 2 kali menjadi penari Seblang. Bukan tanpa alasan, sebab penari Seblang memang tak bisa dilakukan sembarang orang. Di Desa Olehsari, sang penari harus masih satu garis keturunan dengan penari Seblang sebelumnya. Ia juga seorang perempuan belia yang terpilih melalui prosesi kejiman (Supranatural).
Ya, Tari Seblang memang bukanlah tarian biasa. Di Desa Olehsari, Banyuwangi tarian leluhur ini merupakan sebuah ritual adat. Upacara bersih desa untuk menolak bala sekaligus wujud syukur.
-
Siapa yang menari Tari Selapanan? Biasanya, tarian ini dibawakan oleh Muli Mekhanai, perwakilan dari penyimbang adat yang ada di Keratuan Darah Putih secara bergantian.
-
Bagaimana Sallsa Bintan menari? Melalui salah satu postingan di Instagram, Sallsa membagikan video cover tarian dari grup Blackpink yang berjudul ‘Ddu Du Ddu Du’. Dalam penampilannya, ia tidak hanya memperlihatkan keahlian tari yang mengesankan tetapi juga menampilkan ekspresi wajah yang memperkuat interpretasinya terhadap lagu tersebut.
-
Bagaimana tarian ini digunakan? Tarian ini awalnya digunakan untuk acara penyambutan tamu kerajaan. Apabila tarian ini tak ditampilkan, maka tamu kerajaan tidak akan naik ke istana.
-
Siapa yang menari Gending Sriwijaya? Kesenian tradisional ini dibawakan oleh gadis-gadis Palembang dengan penuh kegembiraan dan sukacita.
-
Siapa yang menari Babukung? Penarinya disebut bakung, dan berasal dari desa tetangga.
-
Bagaimana pengunjung ikut menari di Seblang? Dalam tradisi kuno ini juga digelar ritual 'Tundik' atau menari bersama penari Seblang. Tundik dilakukan saat penari Seblang membawa sampur (selendang) untuk mengajak penonton menari bersama. Selendang itu kemudian digulung penari Seblang yang kemudian dilempar ke arah penonton. Yang mendapatkan selendang itu kemudian wajib naik ke atas panggung untuk menari bersama Seblang.
Ritual ini diawali dari Gending Lukito ditabuh, penanda pemanggil arwah untuk datang ke ritual Seblang. Asap mengepul dari tungku kecil di tangan pawang. Sambil mengucap mantra, pawang mulai mengasapi Diah agar loh leluhur masuk ke dalam tubuhnya.
Sebuah nampan bambu di tangan Diah terjatuh, sebagai penanda roh leluhur telah menguasai tubuhnya. Dalam keadaan tak sadari, sang penari mengikuti arahan pawang sambil menggerakkan selendangnya. Diiringi dengan 28 lantunan gending dimainkan selama 7 hari berturut-turut.
Ya, penari seblang nantinya menari setiap hari selama enam jam dan tujuh hari berturut-turut. Ritual kekuatan magis yang mampu membuatnya menari terus menerus tanpa rasa lelah.
©2021 Merdeka.com/Yuniawan SetyonoMahkota atau yang disebut omprok yang tersemat di kepala sang penari memang punya bentuk yang unik. Omprok terdiri dari pelepah pisang yang disuwir-suwir layaknya rambut. Bagian atasnya berhias bunga-bunga yang diambil dari kebun atau area sekitar pemakaman. Meski tak terlihat, sebuah kaca kecil diletakkan di bagian tengah mahkota.
Mahkota ini berbeda dengan Desa Bakungan, desa yang juga masih melakukan ritual Seblang. Omprok di Desa Bakungan menyerupai pertunjukan Gandrung dengan kain putih dan beberapa bunga. Jika penari Desa Olehsari adalah wanita belia, di Desa Bakungan penari haruslah wanita berusia 50 tahun ke atas, atau yang telah menopause. Wanita yang belum akil balik dan menopouse dianggap suci.
Pelaksanaannya pun berbeda, Seblang Olehsari setelah perayaan hari raya Idul Fitri selama tujuh hari berturut-turut. Sedangkan Seblang Bakungan setelah Idul Adha.
©2021 Merdeka.com/Yuniawan SetyonoDi pertengah ritual, Diah melemparkan selendang ke arah penonton secara acak. Seorang pria paruh baya menangkap selendang Diah. Pria tersebut wajib menari bersama dengan penari seblang selama beberapa waktu.
Dalam ritual ini, penonton yang mendapat lemparan selendang wajib menari bersama. Jika tidak ikut, Ia akan dikejar-kejar oleh penari seblang sampai mau ikut menari. Konon, penonton yang ikut menari bersama sang penari dipercaya akan mendapat keberuntungan.
Ya, penari seblang nantinya menari setiap hari selama enam jam dan tujuh hari berturut-turut. Ritual kekuatan magis yang mampu membuatnya menari terus menerus tanpa rasa lelah.
©2021 Merdeka.com/Yuniawan SetyonoDalam ritual seblang terdapat prosesi gendhing Kembang Dermo atau seblang menjual bunga. Di prosesi tersebut hampir semua masyarakat desa dan para penonton berebut untuk mendapatkan bunga itu dengan tebusan atau mahar.
Kembang Dermo dipercaya oleh masyarakat desa sebagai tolak bala, mengusir pengaruh-pengaruh jahat, bala penyakit, keselamatan maupun keberuntungan. Pada akhir ritual, nantinya penari Seblang akan mengelilingi desa.
Tari Seblang merupakan salah satu budaya tertua di Banyuwangi. Tarian yang lekat dengan hal mistis ini mampu bertahan di tengah zaman. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digelar Selama Depekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
Baca SelengkapnyaSeblang merupakan tarian mistis di mana penarinya adalah perempuan terpilih.
Baca SelengkapnyaRitual adat Seblang Bakungan digelar masyarakat Osing Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTarian ini bukan hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga ditampilkan dalam acara-acara resmi dan festival budaya Melayu di Bitan dan Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca SelengkapnyaUpacara Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung ini telah masuk daftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca SelengkapnyaTak bisa ditarikan oleh sembarang orang, ini filosofi Tari Muang Sangkal
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaTari Kain, kesenian tradisional yang mirip dengan gerakan-gerakan silat dan dimainkan oleh kaum pria di Pesisir Selatan.
Baca SelengkapnyaTarian ini memadukan gerak tari dengan ketangkasan dalam bermain Doll.
Baca SelengkapnyaSebuah bentuk kesenian tradisional rakyat Melayu ini menciptakan ruang bagi berkumpulnya masyarakat dari berbagai kelas.
Baca Selengkapnya