Tradisi Sungkem Tlompak, Kehangatan di Tengah Dinginnya Gunung Merbabu
Merdeka.com - Tinggal di pegunungan memang selalu ditemani dengan hawa dingin. Begitupula warga Dusun Keditan, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Tingal di Gunung Merbabu dengan ketinggian 1600 mdpl hingga 2600 mdpl, udara dingin menjadi teman sehari-hari mereka.
Meskipun berhawa dingin, namun kehangatan warga Dusun Keditan terpancar jelas. Tiap tahunnya mereka menggelar Sungkem Tlompak. Ritual ucap syukur dan doa di sebuah mata air Tlompak yang berada tepat di puncak desa. Kemeriahan tradisi ini begitu terasa, hingga menjadi sebuah tradisi khas yang menggambarkan penghormatan manusia kepada alam.
Sungkem Tlompak diiringi dengan berbagai pertunjukan dan arak-arakan oleh seluruh elemen warga. Warga desa percaya sumber mata air Tlompak selalu menjadi sarana jalan keluar menghadapi pacelik. Kemarau yang berkepanjangan akan memengaruhi air minum dan sektor pertanian sayur mereka.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Apa yang istimewa dari Gunung Tumpeng? Gunung ini juga dikenal sebagai Merbabu versi lite lo, yuk simak daya tariknya.
-
Kenapa situs Gunung Padang dianggap sakral? Terletak di Karyamukti, Cianjur, situs ini memiliki serangkaian teras buatan yang dibangun dari batu-batu besar dan dianggap sakral oleh masyarakat Sunda sebagai tempat Prabu Siliwangi berusaha membangun istana dalam semalam.
-
Apa arti kata "Semeru" bagi masyarakat setempat? Dalam konteks Gunung Semeru di Pulau Jawa, nama tersebut mencerminkan keindahan dan spiritualitas yang melekat pada gunung ini. Arti 'Selalu Meru' dapat diinterpretasikan sebagai keabadian atau keagungan gunung ini, yang dianggap sebagai tempat suci dan mistis di kalangan masyarakat setempat.
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
-
Apa tradisi unik di Pulau Masakambing? Selain pesona alam, wisatawan bisa belajar tentang tradisi sedekah telur ayam dan pisang di tepi pantai. Tradisi ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Aneka kesenian daerah yang ditampilkan semakin memeriahkan acara di pagi hingga petang hari. Pementasan Gedruk, Topeng Ireng, Makani Barongan, Geculan Bocah, Soreng, Tari Campur Bawur, Brondut, Kuda Kepang, dan Mondolan. Semua kesenian ini digelar pada panggung yang didirikan di halaman rumah sang juru kunci. Sungkem Tlompak rutin digelar hari ke-5 setelah lebaran Idul Fitri. Tradisi ini menjadi ajang halal bi halal dan acara Syawalan.
Setelah pementasan para pemain pertunjukan beserta warga bergegas menuju Tlompak. Mereka berjalan sekitar 700 meter dari panggung pementasan. Arak-arakan panjang ini dipimpin oleh juru kunci. Diiringi dengan tabuhan kendang dan gamelan yang riuh terdengar.
Gunung Merbabu menyokong pasokan air dari 3 Kabupaten di Lereng sisi Barat Merbabu. Yakni Boyolali, Salatia, dan Magelang. Kesemuanya teraliri dari mata air Gunung Merbabu yang terjaga keasriannya.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Warga bersama-sama mendatangi mata air di ketinggian untuk mendapatkan berkah. Lokasi Tlompak ini dihimpit oleh tebing tinggi, semak belukar dan pohon yang rindang menutupi sinar matahari. Ditambah percikan air Tlompak yang menambah suasana dingin. Namun dingin tak dirasa, dikalahkan oleh kehangatan dan kebersamaan seluruh warga.
Tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad lamanya. Berbagai macam sesaji diletakan di sekitar mata air. Di sini, seorang juru kunci akan memimpin doa dan pengharapan keberkahan kepada Tuhan. Sungkem Tlompak juga menjadi penghormatan kepada leluhur mereka bernama Prabu Singobarong.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Sumber mata air Tlompak tak pernah berhenti mengalir. Berkat keselarasan antara penduduk desa yang berkomitmen menjaga ekosistem. Meskipun kemarau berkepanjangan, hutan di atas desa mereka menyimpan air yang banyak. Meresapnya air melalui tanah dan bebatuan yang kemudian ditampung sebagai sumber mata air warga desa.
Tetesan demi tetesan air terkumpul dalam sebuah bak dan tempayan. Para warga kemudian mengantre untuk mendapatkan air Tlompak. Diisinya botol kosong yang sudah mereka siapkan. Kemudian dibawa pulang ke rumah sebagai sarana kesembuhan, hasil panen melimpah, dan berkah lain. Setidaknya ada 5 pancuran di mata air Tlompak. Ada yang mengambil dari satu mata air, ada juga yang menggabungkan kelimanya.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Sedikitnya 250 warga Keditan memeriahkan tradisi Sungkem Tlompak. Warga selalu menjalani ritual ini sebagai wujud pelestarian warisan leluhur. Imbasnya ialah suasana kehangatan yang terasa berkat kerukunan antar warga.
Selain itu, mata air yang dijaga akan mensejahterakan warga Keditan. Pasalnya sumber air menjadi sarana penting kehidupan sehari-hari mereka, terlebih kepada sektor pertanian. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Baca SelengkapnyaHamparan kebun teh mengelilingi kampung itu dan di ujungnya terlihat jelas Gunung Sindoro yang tinggi menjulang.
Baca SelengkapnyaBeberapa daerah di Trenggalek terkenal memiliki suhu dingin
Baca SelengkapnyaWisata Alam Posong Temanggung memiliki berbagai spot foto menarik.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar setiap perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.
Baca SelengkapnyaGunung ini juga dikenal sebagai Merbabu versi lite lo, yuk simak daya tariknya.
Baca SelengkapnyaUpacara ini sebagai wujud dari ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap para leluhur yang dilaksanakan setiap tahun pada hari tertentu.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar sebagai bentuk doa agar terhindar dari bencana dan selalu diberi hasil alam melimpah.
Baca SelengkapnyaJalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Baca SelengkapnyaLokasinya yang strategis membuat pengunjung tidak kesulitan menemukan surga tersembunyi ini.
Baca SelengkapnyaNirok Nanggok, tradisi masyarakat Belitung saat menangkap ikan ketika musim kemarau telah tiba.
Baca SelengkapnyaSelain dari pariwisata, perekonomian warga Desa Sembungan ditopang oleh hasil pertanian sayur mayur.
Baca Selengkapnya