10 Penyebab Penyakit Kista Ovarium, Wajib Diketahui Para Wanita
Merdeka.com - Penyebab penyakit kista ovarium terkadang tak dihiraukan oleh beberapa orang. Padahal hal itu wajib diketahui oleh para wanita. Kista ovarium sendiri merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang wanita.
Kista terjadi karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Biasanya berupa kantung berisi cairan pada ovarium atau indung telur. Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan seseorang mengidap kista ovarium. Penasaran dengan penyebab penyakit kista ovarium?
Melansir dari lama halodoc, Kamis (1/4), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana kista ovarium bisa terjadi? Sindrom ovarium polikistik terjadi ketika ovarium atau kelenjar adrenal wanita memproduksi lebih banyak hormon pria. Salah satu akibatnya adalah berkembangnya kista (kantung berisi cairan) di ovarium.
-
Apa bahaya utama kista ovarium? Bahaya Kista Ovarium Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium. Kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya dan seringkali hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kondisi di mana kista ovarium dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan, termasuk: Torsi Ovarium: Pecahnya Kista: Infeksi Kista Ovarium:
-
Apa tanda-tanda kista di ovarium? Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur dan ovarium. Kista jenis ini muncul selama wanita mengalami masa subur atau menstruasi. Adapun tanda-tanda kista di ovarium yang sering dirasakan penderita adalah sebagai berikut: 1. Rasa nyeri sebelum siklus menstruasi berakhir 2. Mual, muntah hingga nyeri payudara selama kehamilan 3. Rasa nyeri saat buang air besar atau ada tekanan pada usus 4. Rasa nyeri ringan yang menyebar ke paha dan punggung bawah 5. Rasa nyeri sebelum masa siklus menstruasi dimulai 6. Tekanan pada kemih yang berakibat sering buang air kecil atau kesulitan kosongkan kemih secara sempurna 7. Terasa berat dan penuh pada perut
-
Apa saja penyebab kanker ovarium? Ada beberapa faktor risiko dari kanker ovarium, antara lain:berusia setengah baya atau lebih tuamemiliki anggota keluarga yang mengidap kanker ovariummemiliki mutasi genetik tertentupernah menderita kanker payudara, rahim, atau usus besarmenderita endometriosisbelum pernah melahirkanmengalami kesulitan untuk hamil
-
Kapan kista ovarium muncul? Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur dan ovarium. Kista jenis ini muncul selama wanita mengalami masa subur atau menstruasi. Adapun tanda-tanda kista di ovarium yang sering dirasakan penderita adalah sebagai berikut: 1. Rasa nyeri sebelum siklus menstruasi berakhir 2. Mual, muntah hingga nyeri payudara selama kehamilan 3. Rasa nyeri saat buang air besar atau ada tekanan pada usus 4. Rasa nyeri ringan yang menyebar ke paha dan punggung bawah 5. Rasa nyeri sebelum masa siklus menstruasi dimulai 6. Tekanan pada kemih yang berakibat sering buang air kecil atau kesulitan kosongkan kemih secara sempurna 7. Terasa berat dan penuh pada perut
-
Bagaimana tanda kista ovarium? Tanda-tanda kista ovarium bisa bervariasi, tergantung pada ukuran dan jenis kista. Beberapa gejala yang umum meliputi: Nyeri Panggul: Ini adalah gejala yang paling sering dilaporkan. Nyeri bisa bersifat konstan atau muncul dan hilang. Kadang-kadang, nyeri panggul bisa menjadi pertanda bahwa kista telah menekan area sekitar dan menimbulkan sakit.
Menstruasi Dini
Penyebab penyakit kista ovarium yang pertama adalah menstruasi dini. Siapa sangka, terlalu dini mengalami menstruasi justru bisa meningkatkan risiko terkena kista ovarium.
Untuk itu sangat penting bagi orangtua membekali anak-anak mereka menjelang mendapatkan menstruasi. Ajarkan pada anak-anak untuk bisa menjaga pola makan sehat. Sebab, pola makan sehat mampu mengurangi risiko seseorang terkena kista.
©collegecandy.com
Siklus Menstruasi Tidak Lancar
Seseorang yang sudah mendapatkan menstruasi juga tetap harus waspada. Terlebih pada jarak siklus masa menstruasi kalian. Seperti diketahui, siklus menstruasi yang tidak lancar akan berakibat buruk bagi tubuh.
Salah satunya yakni mampu menimbulkan kista ovarium atau kista pada indung telur. Terdapat alasan tersendiri kenapa hal itu bisa terjadi. Penyebabnya yaitu adanya penumpukan darah kotor di dalam tubuh. Di mana darah kotor tersebut seharusnya dikeluarkan pada masa tertentu.
Gangguan Hormon
Penyebab kista ovarium selanjutnya adalah karena gangguan hormon. Gangguan hormon ternyata juga bisa menyebabkan seseorang mengidap kista. Perlu diketahui, keseimbangan hormon memiliki peranan yang begitu penting bagi tubuh.Untuk itu, sangat penting bagi kalian menjaga keseimbangan hormon tubuh. Tidak terlalu sudah untuk melakukannya. Cukup dengan menjaga pola hidup sehat, kalian bisa membantu menjaganya. Sehingga kalian juga bisa terhindar dari kista ovarium.
Stres
Setiap orang tentu pernah mengalami stres dalam hidupnya. Entah itu karena pekerjaan ataupun masalah percintaan. Akan tetapi semua itu tetap bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Tahukah kalian, stres menjadi penyebab penyakit kista ovarium atau indung telur. Sebab, stres berlebihan mampu menghasilkan hormon tertentu dalam tubuh. Di mana hormon tersebut justru yang memicu sebuah penyakit datang. Ketidakmampuan dalam mengelola stres inilah yang bisa jadi pemicu munculnya kista ovarium.Oleh karena itu, sangat disarankan bagi kalian untuk menghindari stres. Jika tidak bisa, cobalah mengelola stres yang menyerang pikiran. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni menjalani gaya hidup sehat dan rajin berolahraga.
Belum Memiliki Keturunan
Penyebab penyakit kista ovarium berikutnya adalah karena belum memiliki keturunan. Mengandung dan melahirkan rupanya mampu membuat rahim menjadi lebih sehat. Tak hanya itu, kedua hal itu juga bisa menurunkan risiko seorang wanita terkena penyakit kista. Namun jika kalian memang belum berniat untuk mengandung dan melahirkan, terdapat cara pencegahan yang bisa dilakukan. Pencegahan bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan kaya akan antioksidan. Sebab, antioksidan nantinya akan melindungi tubuh dari parasit, bakteri, virus dan sejumlah radikal bebas.
© maltatoday.com
Obat Subur
Penggunaan obat subur juga ternyata bisa menjadi penyebab kista ovarium. Memang, memiliki keturunan merupakan impian bagi sebagian besar pasangan. Tak sedikit pasangan bahkan rela melakukan apa pun demi mendapatnya. Sayang, penggunaan obat penyubur kandungan justru memiliki efek samping. Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan. Salah satu efek samping yang bisa ditimbulkan dari obat subur adalah kista ovarium. Maka dari itu, ada baiknya mengonsumsi obat subur alami seperti taoge dan kacang hijau.
Kolesterol
Kolesterol tinggi memang bisa membahayakan tubuh. Beragam penyakit pun bisa muncul akibat kadar kolesterol yang tinggi. Tak terkecuali penyakit kita ovarium. Hal ini karena kolesterol mampu menyerang orang reproduksi seperti rahim. Oleh karenanya, para wanita ada baiknya mencoba mengurangi konsumsi lemak jenuh. Hal itu dilakukan untuk demi kesehatan organ reproduksi.
Minuman Beralkohol
Sebagian besar orang tentu mengetahui minuman beralkohol tidak bagus untuk kesehatan tubuh. Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan. Bahkan minuman beralkohol jika dikonsumsi secara berlebihan mampu merusak organ tubuh seperti hati. Namun siapa sangka, minuman jenis ini juga bisa mengakibatkan seseorang menderita kista ovarium.Tak hanya beralkohol, mengonsumsi minuman soda berlebih juga bisa menimbulkan penyakit kista ovarium. Untuk itu, sangat dianjurkan bagi kalian untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan bersoda. Sebaiknya diganti dengan mengonsumsi air putih, susu ataupun jus buah dan sayur.
Rokok
Rokok dikenal tidak baik bagi kesehatan tubuh, terutama paru-paru. Akan tetapi, dampak buruk dari rokok tidak hanya itu saja. Zat adiktif pada rokok rupanya mampu mengganggu rahim.Bahkan, rokok bisa menjadi salah satu penyebab penyakit kista ovarium. Bukan hanya untuk perokok aktif, bagi kalian yang menjadi perokok pasif pun harus lebih waspada. Ada baiknya justru kalian menghindari lingkungan penuh asap rokok. Bagi para perokok juga sebaiknya segera dihentikan agar bisa menurunkan risiko terkena kista ovarium.
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Infeksi Parasit, Kuman & Bakteri
Penyebab penyakit kista ovarium selanjutnya adalah karena adanya infeksi parasit, kuman dan bakteri. Infeksi ini biasanya akan terjadi di organ intim wanita. Ini juga menjadi penyebab utama seorang wanita terkena kista ovarium.Kalian bisa melakukan pencegahan agar terhindar dari penyakit tersebut. Cara melakukannya pun cukup mudah dan dibutuhkan ketekunan. Kalian harus selalu rajin menjaga kebersihan serta kesehatan organ kewanitaan. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau di permukaannya. Kondisi ini tidak berbahaya kecuali jika kista itu pecah.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaMeski lebih sering terjadi pada wanita lansia, kanker ovarium tetap bisa muncul pada siapa saja, termasuk mereka yang masih muda.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ganas yang rentan terjadi pada wanita.
Baca SelengkapnyaPCOS dapat diatasi apabila Anda bertekad untuk menjalankan cara-cara di bawah ini dengan teratur.
Baca SelengkapnyaKenali tanda-tanda kista rahim dan dapatkan pengobatannya segera.
Baca SelengkapnyaPenyakit pada sistem reproduksi manusia adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan.
Baca SelengkapnyaAda banyak penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria mauoun wanita, ketahui apa saja di antaranya.
Baca SelengkapnyaJika mengalami tanda-tanda kista, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca SelengkapnyaDalam anatomi wanita, alat reproduksi terdiri dari organ-organ seperti ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina.
Baca SelengkapnyaKabar sedih datang dari Kiky Saputri yang baru-baru ini mengumumkan bahwa ia mengalami keguguran
Baca SelengkapnyaSetiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda, namun secara umum, siklus ini terjadi setiap 28 hingga 35 hari dan berlangsung selama 5 hingga 7 hari.
Baca Selengkapnya